Trip to Korea

129 6 3
                                    

Taman belakang sekolah masih menjadi saksi dua sejoli ini memperbaiki hubungan mereka. Dari yang awalnya tiba-tiba marahan sekarang mereka masih saja betah rangkulan. Bak pasangan yang selalu bahagia mereka saling memejamkan mata dengan posisi seperti ini. Gadis ini masih dengan kepala yang bersandar di bahu cowoknya, dan sang cowok yang masih setia merangkul dan sesekali menyandarkan kepalanya pada kepala gadisnya itu. Merasa cukup lama dengan posisi ini si gadis melepaskan rangkulannya dan membenarkan posisi duduknya. Gadis ini mengeluarkan hpnya dan melihat jam dihpnya.
"Ngapain?" Tanya cowok disampingnya.
"Lihat jam" Jawab gadis itu singkat. Cowok ini pun memberikan tangan kirinya yang terpasang jam tangan disana.
"Kenapa gak tanya?" Tanya cowok itu.
"Gue pikir lo tidur" Jawab gadisnya ini. Cowok itu tersenyum mendengar nada bicara gadisnya tak ketus kembali. Gadis itu memasukkan hpnya kedalam kantong lagi melihat cowok disampingnya ini tersenyum padanya. Gadis ini mengerutkan keningnya heran apa yang membuat cowok ini tersenyum.
"Lo kenapa kak?" Tanya gadis ini sambil menatap cowoknya heran.
"Gue sayang lo" Jawab cowoknya. Gadis ini makin heran.
"Kak rio lo kenapa sih? Kesambet ya?" Heran gadis ini.
"Gue mario geraldy haling menyayangi lo apa adanya nauralify umari" Kata cowok yang mengakhiri dengan kecupan dikening gadisnya. Yah, mereka adalah ify dan rio yang baru saja memperbaiki hubungan mereka, menyelesaikan masalah mereka. Ify terkejut dengan apa yang dibuat rio. Ify memukul lengan rio.
"Lo gila ya. Ini disekolah main nyosor aja lo kata gue apaan" Marah ify. Rio meringis memegangi lengannya.
"Gak ada yang lihat juga" Bela rio.
"Terus kalo gak ada yang lihat lo mau main nyosor? Ngeselin deh lu. Baru juga baikan malah ngeselin" Kesal ify.
"Tapi gue sayang sama lo" Kata rio.
"Iya gue tau tapi lo gak harus nyosor juga" Jelas ify.
"Yaudah deh maaf" Serah rio.
"Lo kapan berangkat kak?" Tanya ify.
"Juli awal atau juni akhir gue cari tempat tinggal disana. Juli akhir baru netap" Jawab rio.
"Juni akhir? Bentar lagi dong?" Kaget ify.
"Iya, pas liburan mangkannya gue ajak lo cari tempat" Kata rio.
"Lo bakal sekolah disana setahun terus sekolah lo disini?" Tanya ify bingung.
"Gue bakal lulus bareng lo" Jawab rio. Ify terkejut.
"Ngapa muka lo?" Tanya rio heran dengan muka kaget ify.
"Saingan gue nambah dong kalo lo lulus bareng gue" Jawab ify sekenanya. Rio mengacak-ngacak puncak kepala ify.
"Justru kan bisa jadi alasan belajar bareng" Kata rio gemas. Ify menggembungkan pipinya kesal melihat rio mengacak-acak rambutnya.
"Berantakan deh" Kesal ify.
"Pulang yuk. Paling juga udah boleh pulang" Ajak rio.
"Em kak, kalo via sama shilla putus sama kak iyel sama kak alvin kita bakal susah ketemu" Kata ify tiba-tiba.
"Aksi solidaritas lagi?" Tanya rio. Ify mengangguk.
"Mereka gak akan putus dengan mudah" Kata rio.
"Tau dari mana?" Tanya ify.
"Gue tau otak mereka. Kalo modelan cakka jaman belum sama agni baru cakka bakal main tinggalin aja. Sekarang mereka sudah serius. Gabriel sama alvin gak pernah main-main sama cewek. Dia akan tanggung jawab sama apa yang udah dipilih" Terang rio. Ify manggut-manggut. Rio menggandeng tangan ify.
"Apa?" Heran ify yang tiba-tiba digandeng rio.
"Lo gak mau pulang?" Tanya rio.
"Ya mau, tapi gak gini. Sekolah kak inget" Jawab ify. Rio pun melepaskan gandengannya. Mereka berjalan beriringan hingga ditengah jalan mereka bertemu debo. Seketika langkah kaki ify berhenti dan ify menarik tangan rio. Rio mengerti ify masih sangat merasa terganggu dengan debo. Rio menggenggam tangan ify. Debo melihat semua. Bahkan debo melihat ekspresi ketakutan ify pada dirinya.
"Gue gak akan ganggu lo lagi kok fy. Maaf" Kata debo yang langsung berlalu. Ify menghela nafas lega melihat debo berlalu.
"Gak usah takut sama dia. Walaupun gue gak ada disamping lo, lo harus bisa buktiin kalo lo udah bener-bener lupa sama dia lo bener-bener move on dari dia. Lo harus bisa terima kenyataan tentang apa yang dia lakuin ke lo" Kata rio. Ify mengangguk saja. Rio mengendurkan genggaman tangannya. Ify pun melepaskan tanganya dari tangan rio.
"Gue kekelas dulu ambil tas. Ntar ketemu diparkiran" Kata rio.
"Iya gue juga kekelas dulu. Kuaci gue tadi belum abis dikantin. Lo sih" Ify langsung berlari meninggalkan rio. Rio yang melihat hanya menggelengkan kepalanya. Ify memang tak pernah terduga. Rio pun melangkah menuju kelasnya.

Aku Tanpamu [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang