"Maksud lo apa ha!". Sembari mendorong tubuh gadis yang tertunduk membisu.
"Gue bisa jelasin Chik". Ujar Kyna
"Jelasin apa? Jelasin kalo sahabat gue sendiri mesra - mesraan sama pacar gue!?". Ya, makian dan teriakan itu berasal dari Chika gadis yang merasa terkhianati oleh pacar dan bahkan sahabatnya sendiri.
"Udah Chik, ini tempat umum aku bisa jelasin sama kamu". Ucap Dimas berusaha meredam emosi Chika.
Chika menatap heran mereka berdua. Sungguh, tak habis pikir dirinya dua orang yang begitu ia sayang bisa bermain api di belakangnya. Persetan dengan penjelasan apa yang akan mereka katakan. Yang ia tahu, dua orang menjijikkan ini berpelukan di jalanan sepi dengan mesranya, entah apa yang mereka lakukan setelah itu atau apa yang mereka lakukan sebelum itu.
Di sisi lain Marsha datang bersama Alucard berusaha mencerna apa yang telah terjadi sebelum mereka berada di sini.
"Oh bagus deh Sha lo dateng". Ujar Chika dengan berlinang air mata yang siap jatuh dengan bebasnya.
"Chika coba lo omongin baik-baik dulu siapa tau ini cuman salah paham". Bujuk Marsha.
"Salah paham?". Chika memutar bola matanya muak.
"Lo pikir ini salah paham?". Sembari menunjukkan foto-foto Kyna dan Dimas yang tengah berpelukan erat.
Marsha melotot, ia kaget melihat foto-foto yang entah darimana berasal. Itu memang Kyna dan Dimas, memang pantas Chika cemburu buta begini. Tapi, pasti ada penjelasan atas apa yang ia lihat ini. Ia tak boleh berspekulasi seenaknya.
"Lo dapet darimana?". Tanya Alucard.
"Bodo gue dapet darimana yang penting gue tau dan gue sadar kalo gue udah sahabatan sama orang sebusuk dia". Melirik Kyna dengan rasa kecewa, benci, amarah, bahkan jijik akan keberadaanya.
"Dan lo, gue nggak nyangka Mas lo bisa sejahat itu sama gue". Sembari memukul bahu Dimas dengan foto yang kini berserakan.
"Tunggu Chik kita harus seleseiin masalah ini". Cegah Marsha.
"Semua terserah mereka Sha gue nggak peduli lagi". Sembari pergi meninggalkan mereka.
"Biarin dia sendiri dulu". Ujar Alucard mencegah Dimas yang tampak ingin mengejar Chika.
"Lo bisa jelasin ini sama gue kan Na?". Tanya Marsha.
~oOo~
Di tengah hujan gadis itu tertawa. Diselingi petir dan guntur sungguh kentara sudah penampilannya sebagai monster perusak suasana. Ya, siapa lagi jika bukan Lara. Gadis itu tertawa lepas setelah melihat percecokan sahabat selamanya itu.
"Hahaha gimana Marsha? Persahabatan yang begitu lo junjung itu sekarang hancur perlahan". Smirk Lara.
Flashback on
"Ngapain lo di sini?". Tanya Chika yang tengah menunggu Dimas di depan rumahnya.
Lara tersenyum sembari memberikan foto-foto yang sudah ia persiapkan sedari pulang sekolah tadi.
"Foto apaan nih?". Tanya Chika.
"Silahkan kakak liat". Sembari tersenyum manis.
Kedua alisnya menyatu kebingungan, matanya melotot ketika tau bahwa yang difoto itu adalah pacar dan sahabatnya Kyna. Terlebih mereka berpelukan. Jangan tanya bagaimana perasaan Chika ia kecewa, ia hancur, ia marah tapi ia butuh penjelasan akan semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Or Me
Teen Fiction"Pilih aku atau Game?!". Alden Alucard Hudson. Pria yang kini dihadapkan pada pilihan sulit. Ia harus memutuskan memilih pacarnya sendiri atau game yang merupakan separuh nyawanya itu. "Tapi...". "Nggak ada tapi-tapian!". Sekiranya itulah kemurkaa...