Bab 10

496 34 0
                                    

Air mataku mengajarkan ku
untuk menjadi dewasa. Dan aku pun tau
bahwa aku juga tak sedang jatuh sendiri.

~kifara.

Happy reading guys and sorry for typo:)

"KIFARA!!". Teriak Arga ia menjatuhkan lututnya di pasir pantai . Badanya ambruk ,sedari tadi ada dua gadis yang memperlihatkan nya.  Bahkan mereka mendengar pembicaraan Arga dan Kifa . Dia adalah cealsee dan juga Hera.

Tadi mereka sempat ke mobil namum dikunci dan kuncinya sudah pasti dibawa oleh Arga. Cealsee menetes air matanya . Ia mengetahui jika Arga dan Kifa saling sayang.  Dan ia sadar bahwa dirinya disini hanya sebagai penghalang hubungan mereka .

Cealsee menghampiri Arga ,ia menepuk bahu Arga seolah menyalurkan sebuah kekuatan . Agar Arga kuat. Dengan air mata yang masih menetes.

"Arga , maafin aku ya ,aku jadi penghalang antara kamu dan kifa. Aku bisa kok batalin pertunangan kita".  Ucap cealsee.

"Lo ngomong apa sih ceal ,nggak pertunangan kita nggak akan dibatalin . Maafin gue ,gue bakal berusaha buat lo bahagia dan gue juga bakal berusaha buat sayang sama lo". Jawab Arga.

Arga pun memeluk tubuh cealsee. Dan Kifa menyaksikan itu , sebernya tadi ia hendak pergi namun serandal nya tertinggal di pantai jadi ia berbalik untuk mengambil .


Semoga lo slalu bahagia arga . Gue bakal berusaha ikhlas untuk semuanya. Gue rela ga --- baitin Kifa.

Melihat itu air matanya lagi lagi dengan deras mengalir . Ia segara berlari menuju rumah Tania. Ia tidak peduli lagi dengan serandalnya ,toh nanti bisa beli lagi. Namun untuk urusan hati ia tidak kuat .

Sebenernya ia juga tidak rela ,namun ia bisa apa .
Sesampainya di kamar ia hanya bisa menangis.  Ia tersenyum getir ,bagaiman ini bisa terjadi padanya. Walaupun perasaannya terbalaskan ia namun ia tetap tidak bisa memiliki Arga.

Memang benar jika cinta itu tak harus memiliki. Dan sekarang Kifa merasakannya . Dia mencari ponselnya dan menghubungi zeli . Rasanya kali ini ia butuh teman untuk berbicara. Ia menekan tombol hijau itu dan akhirnya diangkat oleh sang pemilik di seberang.

"Haloo , apaan fa gue bangun tidur nih". Suara zeli serak khas orang bangun tidur .

"Hiks .. hiks...,gue pengen curhat ". Suara Kifa yang masih terus menangis.

Sontak itu membuat seorang Zelika asterlika itu pun menjadi kepo akut. Sebab ia kembali mendengar suara tangis yang sangat langka. Lebay memang sebab setahu zeli Kifa terakhir menangis seperti ini saat ia putus dengan Irfan mantannya.

"What ... What apa yang bikin sahabat gue nangis kaya gini . Siapa fa siapa yang bikin lo nangis kaya gini?!".

"Tapi gue pengen ngomong langsung sama lo".

"Sekarang lo ada di mana gue ke sana sekarang"

"Gue di Pacitan zel , dirumah Tante Tania".

"Busyettt kaga ajak ajak lo ya ,sialan emang bocah satu ini".

"Buruan ke sini ,lima menit sampai pokoknya".

"Wah Lo bener bener gila emang ,saraf otak lo ,mana ada malang ke Pacitan lima menit sampe . Gue bawa mobil monyet!! Tungguin 4 jam paling sampe ,jangan macem-macem ya Lo sampe gue bener bener sampe sana !!"

Memang sahabat idaman dia mah, paling pengertian " yaudah kalo gitu sana cepet berangkat". Sambungan diputuskan oleh kifa dan itu membuat zeli mencak mencak sendiri di sana.


Tidak ingin berlama-lama menunggu zeli datang Kifa memutuskan untuk menidurkan dirinya sebentar . Toh juga zeli sudah tau rumah Tania karena dia sering menemani Kifa ubtyuk ke sini . Nanti kalau dia sudah datang juga bakalan langsung telfon.

-----

Brakkk .... Brakkk ....brakkkk ~suara pintu digedor.

Kifara terbangun dari tidurnya kala ada seorang yang menggedor pintu kamarnya. Ia bingung siapa yang berani menggedor pintu kamarnya . Tidak mungkin Tania beserta satria sebab pasti mereka akan pulang nanti malam . Dan ini masih jam 4 sore, sedangkan mbok Jum mana berani menggedor pintu kamar. Bisa bisa di pecat nanti.

Satu satunya orang adalah Zelika asterlika. Pasti gadis itu yang sedang menggedor pintu kamarnya. Kekasih seorang Andrian Fandreas Saputra ,kok mau maunya Andrian pacaran sama cewek seperti itu .

Kifa pun bergegas turun dari ranjang dan membukakan pintu. Dan tepat sekali dugaannya bahwa yang menggedor pintu adalah Zeli. Gadis itu berdiri di ambang pintu dengan muka merah padam .

"Hehh ,ngapain aja lo didalem hah. Gue panik tau gak udah sepuluh menit gue gedor nggak dibukain pintu . Gue khawatir ga lo kenapa Napa!!!!". Busyettt dah macan ngamuk ini mah .

Kifa belum konek dia masih sibuk manatap zeli sahabatnya itu.  Mukanya bahkan masih kusut . Mata sembab , rambut seperti singga .

"Apa? ,Gue baru bangun".

"Apa lo bilang, jadi lo dari tadi itu tidur . Asal lo tau gue panik banget lo kenapa napa . Gue ngebut dari Malang sampe Pacitan . Takut Lo itu bunuh diri . Lah ini lo malah tidur. ".

"Hehe sorry ,yaudah masuk dulu gih ,gue mau mandi dulu entar kita ke pantai dan gue jelasin semuanya". Ucap kifa langsung mempersilahkan zeli untuk masuk ke kamarnya .

Kifa mengambil handuk yang berada di almari kayu jati itu . Mengambil baju gantinya yang ia tinggalkan beberapa bulan lalu sewaktu berlibur disini.

Ia berjalan menuju kamar mandi . Dan hanya butuh waktu lima belas menit untuk ia membersihkan diri. 

Zeli duduk di pinggir ranjang milik kifa lantas ia merebahkan tubuhnya . Rasanya sangat lelah ditambah kekhawatiran nya terhadap sahabatnya itu ia harus menambah kecepatan laju kendaraannya. Tak beberapa lama kifa keluar dari kamar mandi dengan balutan kemeja kotak-kotak berwarna merah dan hitam serta celana kain berwarna hitam juga. Tak lupa rambut panjang yang digerai sebab masih basah.


Bersambung 📍

SMA Dan SMK [ End✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang