Bab. 20

466 38 0
                                    


Lisan mungkin bisa berkata tidak.
Tapi naluri takan bisa mengelak.
Raga pun tak bisa menolak,
Jika hati sudah tergerak.

Happy reading guys and sorry for typo:)

*****

Arga sibuk memainkan ponselnya ,sesekali dia melirik kearah gadis yang tertidur di ranjang rumah sakit,sebelah ia duduk. Cealsee gadis itu masih tertidur selama satu jam setelah sadar tadi. Raut wajahnya masih sangat pucat.

Arga mematikan ponselnya dan duduk menghadap cealsee ,gadis itu nampak tenang. Namun beberapa saat kemudian matanya membuka lebar dan tangannya memegangi dadanya. Cealsee nampak kesulitan bernafas.

Arga bangkit dari duduknya dan segera mendekat ke cealsee." Ceal lo kenapa? ,Sesak ya". Tanya Arga ke cealsee dengan raut wajah yang panik.

"Ar...ga  a..a ..ku   ss..u..sah  na..fas". Jawab cealsee dengan tersendat sendat.

Arga langsung berlari ke luar ruangan mencari keberadaan dokter di sana .

"Dokter!! Dokter!!". Teriaknya di ambang pintu rawat cealsee.

Dokter Rani langsung menghampiri Arga dan mengajak suster.

"Ada apa dek? " Tanya dokter Rani.

"Pasien atas nama cealsee sesak nafas dok".

"Baik kami akan periksa ,adek mohon untuk menunggu diluar ya".

Dokter Rani dan suster masuk ke dalam ruangan cealsee. Arga duduk di bangku depan ruangan cealsee , terlihat wajah panik disana. Ia segera mengabari orang tua cealsee untuk segera ke rumah sakit. 

Dokter Rani keluar dari ruangan cealsee. Arga segera berdiri dan menghampiri dokter Rani.

"Bagaimana keadaan pasien dok?".

"Mohon maaf dek ,kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun Tuhan lebih sayang cealsee. Kami turut berduka cita ya". Ucap dokter Rani sambil menepuk bahu Arga.

"Nggak , nggak mungkin dokter pasti bercanda kan". Arga menggeleng geleng kan kepalanya. Ia segera berlari ke arah cealsee, gadis itu masih berbaring disana dengan ditutup kain putih hingga atas kepala. Alat alat yang tadi menempel di badannya pun telah hilang. Cealsee benar benar pergi.

"Ceal bangun ceal ,gue janji bakal sayang sama lo. Tapi lo bangun ya ,kasian orang tua lo ceal. Bahkan kita baru aja tunangan". Ucap Arga disamping cealsee.

Arga terduduk lemas di lantai , tunangannya telah meninggal dunia. Meskipun Arga belum sepenuhnya menyayangi cealsee namun ia burusaha untuk memperbaiki semuanya. Namun sekarang cealsee telah pergi, ia menggenggam erat surat yang diberikan cealsee tadi.

------


Kifara tengah bersiap siap untuk pulang dari rumah sakit . Kemarin malam Angga dan juga ayahnya memutuskan agar kifara berobat di luar negeri supaya cepat sembuh. Dan kebetulan juga kifara mulai bulan depan itu ada PKL di butik bundanya.

Kifara duduk di kursi roda setelah infusnya selesai di copot oleh dokter. Bundanya tengah membereskan barang barang kifa dan Bagas mengurus administrasi sedangkan Angga dia duduk di depan kifara.

SMA Dan SMK [ End✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang