5 - 오

319 45 1
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Selamat membaca~

Jika saja Medina bisa memutar waktu, ia mungkin akan lebih memilih tidak peduli dengan Jungkook yang mengambil potret siluetnya saat berada di Busan. 

Gadis itu menyukai Jungkook walaupun bukan dalam konteks fans, dan lagi jaman sekarang memang siapa yang tak mengenal Bangtan Sonyeondan? Atau lebih luas dikenal sebagai BTS.

Di dalam ruang tunggu itu, Medina berdebar ketika mata sipit dengan lipatan tipis itu turut balik menatapnya, lebih speechless karena Jungkook bersmirk, merasa menang.

"Medina-ya~"

"Ne?!" Sahut Gadis itu akhirnya bisa melepas kontak matanya dengan Jungkook, berterimakasih-lah pada Soyeon yang kini membawakan kopi hangat untuknya.

"Benarkan? Baju Jungkook berbeda. Apa dia membawa sendiri?" Oceh Soyeon lagi.

"Apa mungkin Jungkook tak mau memakainya karena aku melempar baju itu ke lantai tadi?" Gumam Medina pelan, tapi masih bisa didengar Soyeon.

"Hm... kau melemparnya ke lantai? Kalian bertengkar?"

Medina mengangguk pelan "Makanya aku malas kembali kesini, dia-" tunjuk Medina pada Jungkook yang sudah siap dengan wardrobenya, "selalu membuatku kesal!"

Soyeon sontak terbahak mendengar penuturan Medina, tentang situasi yang sudah ia tebak sebelumnya.  "Benarkah? Kurasa dia sedang berusaha menarik perhatianmu."

Medina lantas kembali merengut sebal "jangan bicara sembarangan!"

⏳시차


Setelah acara Bangtan usai, staf mengajak Medina ke salah satu mobil yang membawa Bangtan, mereka menawarkan untuk mengantar gadis itu pulang ke tempat tinggalnya sementara.

Jujur saja, ini menghemat waktu, tenaga juga uang Medina. Tapi bisakah ia masuk ke mobil yang tidak ada Jungkook? Benar-benar membuat suasana hatinya makin memburuk.

Bagaiamanapun cara Medina memperbaiki moodnya, entah kenapa saat melihat sosok Jungkook, gadis itu merasa malu dan kesal bersamaan.

"Jadi tempat tinggalmu dimana?" Tanya Sobong yang adalah salah satu dari manager Bangtan pada Medina yang saat ini duduk di sebelah kursi kemudi.

"Di penginapan." Jawab Medina singkat.

"Kau tinggal di penginapan,? Bukankah itu tidak efektif?" Oceh Jungkook yang berada di kursi belakang mulai memancing emosi Medina lagi. Gadis itu sedikit mendengus sebelum menyahut datar.

"Tidak ada apartment murah di sekitar sini. Apalagi Gangnam."

"Jangan seperti orang miskin yang tak punya uang!" Sahut Jungkook tak elit. Medina merotasikan bolamatanya kesal, apa pria itu memang sedang meminta dimaki olehnya lagi.

"Aku tidak bilang tidak punya uang."

"Tapi kau bilang begitu seolah tak punya uang" sanggah Jungkook tak mau kalah, sedang orang yang bersama mereka masih diam sambil sesekali menggelengkan kepala. Sepertinya mereka mencoba mengerti jika perdebatan antara Jungkook dan Medina belum usai.

"Aku hanya tak mau menghamburkan uangku untuk menikmatinya sendiri." Tutur Medina membela diri, membuat pria yang tengah menikmati susu pisang itu mengangguk mengerti. Jika saja Medina melihat ekspresi Jungkook, mungkin gadis itu akan berubah terpana.

시차 - 𝑴𝒚 𝑻𝒊𝒎𝒆Where stories live. Discover now