11 - 십일

246 44 3
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Selamat membaca♡

Sebelumnya...

"Dina!!" Panggil seseorang dibelakangnya. Manik gadis itu makin membola dan tubuhnya kaku- tak mampu hanya untuk sekadar berbalik melihat sosok yang memanggilnya.

"Kook. Kau?- mau apa?" Lenguhnya lemah. Jantungnya memacu lebih cepat karena sekarang mereka berada di tempat orang yang mulai berlalu-lalang.

"Noona. I'm ambitious man. Sekarang keputusan besar ada di tanganmu." Ujar pria itu dengan senyuman.

"Hai. Dina, " sapa Rio lagi, gadis yang namanya diserukan itu hanya bisa memejam frustrasi saat menyadari Rio sudah berdiri tak jauh di belakangnya. Ia kemudian menatap horor pada Jungkook yang seketika melipat bibirnya menahan ekspresi, ingin terbahak mungkin? Gadis itu akhirnya dengan sangat terpaksa harus berbalik.

"Ah~ Rio. Kenapa kau bisa ada disini?" Tanya Medina berusaha sedatar mungkin namun sudah jelas gadis itu canggung.

"Kau Jungkook itu?!" Jeda Rio menunjuk Jungkook dan dibalas anggukan "Pria ini mengajakku bertemu." Sambung Rio tak kalah datar, tapi disisi lain Medina tau jika Rio sedang menahan amarahnya.

Walalupun Jungkook tak terlalu mengerti percakapan antara Medina dan Rio tapi pria itu masih tak kehilangan raut wajah menantangnya. Sementara Medina tak habis pikir, bagaimana cara Jungkook mendapatkan kontak Rio untuk mengajaknya bertemu.

"Apa kau mau kita bicara bertiga?" Tanya Rio lagi, Jungkook yang penasaran tentang apa yang dikatakan Rio lantas menatap Medina dengan kernyitan dahi seolah minta diterjemahkan.

"Dia bertanya- apa kau mau kita bicara bertiga?!" Sahut Medina secara spontan menjelaskan, namun setelahnya gadis itu memejam frustrasi.

"Tidak mau!" Ujar Jungkook sarkas. Tak menunggu detik berlalu, Medina sontak menoleh pada Jungkook karena tak mengerti apa yang dimaksud 'tidak mau' padahal pria itulah yang mengajak Rio bertemu.

Pasti Jungkook punya rencana diluar dugaannya.

"Jadi kenapa kau mengajaknya bertemu kook?" Tanya Medina lagi, dan kini giliran Rio yang menyerngit.

Benar-benar mengesalkan saat Medina malah menjadi juru bahasa diantara mereka berdua seperti mak comblang.

"Apa katanya?" Tanya Rio lagi.

"Kau diam dulu!" Gerutu Medina mulai tersulut emosi, lalu dengan segera beralih menatap Jungkook.

"Kau mengajaknya kesini lalu apa maumu ha?!" Tanya Medina lagi.

"Aku cuma mau, kau bilang padanya di hadapanku- bahwa sekarang kau adalah kekasihku!"

Medina memekik tanpa sadar menatap Jungkook tak percaya. "Mwoe?!"

"Apa?!" Susul Rio ikut bertanya. Medina pikir pertemuan ini akan disuguhi perdebatan antara Jungkook dan Rio seperti fans mereka di media sosial, tapi rasanya malah ia yang ingin memaki dua pria ini.

"Kenapa Noona terkejut begitu? Tidak mau!?" Tanya Jungkook seolah tak terima dibantah.

"Kook- sebelumnya kita tidak punya kesepakatan seperti ini. Kenapa kau bertindak seenaknya?"

"Hanya ingin membuat kejutan." Sahutnya datar.

Medina mengangguk lantas menghela napasnya panjang, ada perasaan menyesal telah datang pagi-pagi menemui Jungkook "Ya. Aku sangat terkejut bahkan sampai ingin menghilang dari muka bumi. Bisakah kau memberitahuku dulu apa isi kepalamu sebelum bertindak?"

시차 - 𝑴𝒚 𝑻𝒊𝒎𝒆Where stories live. Discover now