6 - 육

295 51 7
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Selamat membaca

Flashback...

Setelah acara pemotretan yang menyita waktu cukup panjang, member Bangtan masih berkumpul sedikit mengobrol dengan beberapa staff dan crew lain yang terlibat, hingga akhirnya mereka membahas Medina yang memilih tak ikut makan malam dengan alasan jet lag.

Jungkook memperhatikan Medina yang menyerahkan kameranya pada Soyeon dan sedikit menunduk pada yang lain. Gadis itu juga menyampaikan rasa penyesalannya karena tak bisa ikut makan malam.

Jungkook hanya bisa mendengus lemah- sedikit kecewa, ingin bertanya lebih tapi tidak enak karena saat ini masih banyak orang.

Setelah kepergian gadis itu, seorang pria yang juga terlibat project, mengungkapkan rasa penasarannya akan hasil tangkapan dari kamera Medina, aksi yang mengundang beberapa pasang mata lain. Sepersekian detik kemudian, mereka lantas berdecak kagum.

"Beruntung sekali kalian mendapatkan gadis itu menjadi bagian dari Big Hit, hasil fotonya sangat bagus." Ujar salah photographer lain yang juga terlibat.

"Ya. Tentu saja, Bang-PD sudah mengincar Medina dari awal tahun tapi ternyata gadis itu masih terikat kontrak." Sahut Soyeon dengan senyum cerah.

Jungkook yang mendengar ucapan Soyeon barusan seketika menoleh terkejut, apa maksudnya incaran.

"Dia- diincar?" Tanya Jungkook lagi.

Seyeon mengangguk tanda mengiyakan, wanita itu juga membuka ponselnya, jika ia adalah staf yang mengirim surel pada Medina, meminta gadis itu bergabung untuk jadi photographer di Big Hit.

Jungkook hampir saja menjatuhkan rahangnya, jadi jauh sebelum mereka bertemu- Big Hit memang sudah menginginkan Medina untuk bergabung? Lalu kenapa gadis itu iseng sekali, seolah sengaja mengerjainya saat di Busan.

"Jungkook-ah, aku tau, kau- dan Medina pasti masalah serius. Medina sempat bercerita sedikit padaku, katanya dia sungguh tak memanfaatkanmu. Saat dia memintamu mengupload fotonya, dia bilang- hanya ingin agar fansmu dan fansnya tidak terkejut jika ia memutuskan mengambil tawaran Big Hit, dan lagi ayahnya itu tinggal di Busan, jadi dia tak mungkin mengikutimu." Papar Soyeon menjelaskan panjang lebar.

Lagi, satu pukulan keras rasanya menghantam kepala Jungkook. Ia memang tak tau apapun tentang Medina namun dengan seenak jidat ia menghina gadis itu saat di Korea, di hadapan para staff pula. Jungkook tiba-tiba merasa bersalah.

"Noona, aku tidak ikut makan malam ya. Kepalaku pusing." Ujar Jungkook berlalu meninggalkan Soyeon dan para member yang tak jauh dari sana, mereka semua kebingungan.

"Heh. Kenapa tiba-tiba?!" Teriak Soyeon memekik, tapi ia juga tak mungkin melarang pria itu.

Flashbackend.

⏳시차

"Jungkook, bolehkah aku memelukmu?"

pria itu tersenyum tipis sambil membuka tangannya lebar, seakan siap memberikan dadanya untuk tempat bersandar Medina "Tentu saja, kau bisa memelukku sampai puas."

Pria itu bukan sedang berusaha menggoda Medina, ia hanya ingin menebus rasa bersalahnya, terlebih saat ini mood gadis itu sedang tidak baik.

Disisi lain Medina memejam nyaman dalam pelukan pria yang lebih muda dua tahun dari padanya- itu, menikmati kehangatan dan aroma tubuh Jungkook yang seakan menenangkan pikiran kalutnya.

시차 - 𝑴𝒚 𝑻𝒊𝒎𝒆Where stories live. Discover now