10 - 십

273 41 10
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Selamat membaca

Sebelumnya....

"Kau yakin Kook?" Tanya manager yang adalah Hejin.

"Aku sudah sejauh ini mana bisa tidak yakin."

"Nanti pengambilan gambar di bandara Korea bagaimana?"

"Ya lakukan saja seperti biasa. Hyung kabari jadwal mendaratnya, dan aku akan datang tiga puluh menit lebih awal. Gampang kan?" Ucap pria dengan gigi kelinci itu pongah, seketika mendapat dengusan kasar dari sang manager.

Dan lagi.

Jungkook tak berbohong tadi, ia memang samasekali tak mabuk. Pria itu hanya menyampaikan keluh kesahnya di live streaming dengan cara berbeda.

"Terserah kau sajalah." Ujar sang manager menyerah.

Usai membereskan bawaan dan memasukkannya ke dalam satu ransel besar, ia lalu perlahan menuju pintu keluar kamar- Menyisakan Hejin yang kini mengotak-atik ponselnya, mungkin pria yang sudah menemani Bangtan cukup lama itu tengah mengurus sesuatu.

Sepersekian detik berselang setelah Jungkook menyentuh kenop, tanpa diduga sudah ada sosok Hoseok yang menunggunya dibalik pintu, memberi tatapan intimidasi.

"Eoh?! Kau mau kemana? Bukankah kau tadi mabuk?" Oceh Hoseok seketika membuat Jungkook tersenyum tipis. Baguslah, berarti aktingnya di depan kamera sangat meyakinkan.

"Aku akan pergi lebih dulu"

"Yak!, kau bawa tas? Kemana?" Ulang Hoseok bertanya.

"Jelas pulanglah"

"Lebih dulu? Ke korea? Memangnya ada apa?"

"Tidak ada, aku hanya ingin membereskan urusanku" Ujar jungkook sambil mengeratkan bucket hat yang ia pakai hingga menutupi hampir separuh wajahnya.

"Hyung-nim, kau tak melarangnya?" Tatap Hoseok tak terima pada Hejin yang terlihat pasrah. Pria itu hanya mengendikkan bahu sebagai jawaban. Tak ada gunanya juga dia mencegah, karena ia pasti kalah kuat dari Jungkook.

⏳ 시차

Selang beberapa menit, kini waktu menunjukkan hampir jam 2 pagi, pria dengan pakaian serba hitam dengan sepatu senada itu sedang menuju kamar hotel Medina.

Jungkook yang sepertinya tengah merencanakan sesuatu tanpa ragu langsung menekan bel si empu kamar.

Tahan Medina agar tak berteriak melihat sosok di hadapannya sekarang. "Jungkook? Kau-"

"Boleh aku masuk?" Sela pria itu cepat.

"Eoh?! Ne." angguknya ragu disusul kebingungan.

"Kau sudah beberes?" Tanya pria itu sambil menatap sekitar. Ada beberapa tas dan koper milik Medina yang masih terbuka. Gadis itupun hanya bisa mengangguk pelan sebagai jawaban "Tinggal beberapa lagi."

"Ayo pulang bersama- sekarang." Ucap pria itu tanpa menatap Medina namun dengan isyarat tak ingin dibantah, gadis itupun sontak menoleh terkejut.

"Ne?!"

"Apa aku perlu mengulang kata-kataku?" Gerutu Jungkook lagi.

Medina sejemang terdiam, ia pikir tak akan sanggup jika hanya berduaan dengan Jungkook selama perjalanan pulang.

시차 - 𝑴𝒚 𝑻𝒊𝒎𝒆Where stories live. Discover now