BAB 2

8.5K 1.1K 87
                                    

Neustrie

Pair
Lee Jeno x Huang Renjun NCT Dream ( NoRen/JenRen ) and other cast.
••
Genre
Romance + Kingdom + Boys Love
••
Rated
K + M
••
Length
Chaptered
••
Disclaimer
The cast belongs to parents and their agency, while the strory belongs to me.
••
Warn!
AU + Historical + Abad Pertengahan
••
Summary
Eropa, 2020 M

"Hey, besok sore datang ke rumah ku ya. Aku akan mengadakan pesta ulang tahun ku, jangan lupa untuk membawa hadiah, haha."

Tapi aku akan ke perpustakaan besok ...

Neustria, 520 M

"Bagaimana pun juga, itu sudah menjadi janji Kakek buyut mu. Kau akan bertunangan dengan putra dari Kerajaan Austrasia.

... Maksud ayah aku akan bertunangan dengan sesama pangeran?

Ini adalah kisah dua pemuda beda zaman, salah satunya adalah pangeran di abad pertengahan, dan yang lainnya adalah mahasiswa di abad ke 20. Entah mukjizat atau sihir, tapi keduanya dapat bertemu dan menjalin kisah baru.

Enjoy~

2020

Tiga serangkai yang sangat dikenali oleh mahasiswa Fakultas Filsafat Strasbourg University itu tengah berjalan beriringan sembari tertawa nyaring. Keduanya tengah menertawakan salah seorang dosen pengajar di kelas mereka beberapa waktu lalu. Entah karena suhu yang dingin menjelang akhir tahun, atau karena ia ingat belum mencukur kumis hitam nya yang lebat, dosen mereka untuk ke 3 kalinya dalam satu bulan ini salah memutarkan Vidio pembelajaran di kelas. Dan pada kasus yang ke tiga ini, dosen dengan tubuh bongsor itu memutarkan sebuah Vidio saat ia tengah bernyanyi random bersama anaknya, jangan lupakan tarian tarian memalukan yang ia lakukan. Tak ayal seiisi kelas tertawa nyaring melihatnya, tempo hari mereka sudah berusaha menahan tawa, tapi mungkin hari ini semuanya sudah mencapai batas menahan tawa mereka.

"Saat Sir Jhonny sudah siap membuka laptopnya, aku hanya menebak nebak apa lagi Vidio selanjutnya yang akan ia salah putar." Jisung, salah satu dari tiga serangkai itu berujar dengan nada mengejek khasnya.

"Biadab kau Sung, hahaha." Sebuah tawa lagi lagi berkumandang, itu tawa Haechan.

"Tapi lucu juga dapat melihat semburat merah dan tingkah gelagapan dosen galak itu." Renjun, orang ke tiga dari tugas serangkai itu turut menimpali.

"Kau benar Jun, rasanya aku ingin merekam ulang momen tadi, haha." Haechan kembali tertawa nyaring.

Kelas hari ini sudah selesai bahkan di jam 1 siang, ini hal yang sangat menguntungkan bagi mereka, sehingga mereka dapat bersiap siap untuk menghadiri pesta Daisy. Kebanyakan mahasiswa filsafat lebih tertutup, suka berdiam diri di perpustakaan, atau melakukan riset dengan para senior. Hal tersebut juga berlaku bagi ke tiganya, meski begitu, mereka sedikit khawatir akan dihabisi oleh mahasiswi asal Fakultas Kedokteran Gigi itu jika tidak hadir di pestanya malam ini.

"Jun, kau jadi menghadiri pesta Daisy kan?" Jisung bertanya.

Renjun, pemuda yang dielu-elukan karena senyuman manisnya itu hanya terdiam, lalu mengangguk samar, "Aku mungkin datang, tapi aku harus pulang ke asrama dulu, kalian bisa pergi mencari hadiah tanpa ku."

Jisung dan Haechan hanya menganggukkan kepala mereka tanda mengerti. Ketiganya kembali berjalan menuju gerbang universitas sembari membicarakan banyak hal secara random. Misalnya ketika melihat patung besar ditengah kolam kampus, patuh yang konon katanya sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Bagi sebagian orang mungkin patung itu hanyalah sebuah sejarah, tapi bagi Renjun, entah mengapa patung itu benar benar terlihat seperti sebuah maha karya. Patung seorang pangeran dengan kuda putihnya.

Neustrie || NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang