Neustrie || Noren

BAB 3

Neustrie
••
Pair
Lee Jeno x Huang Renjun NCT Dream ( NoRen/JenRen ) and other cast.
••
Genre
Romance + Kingdom + Boys Love
••
Rated
K + M
••
Length
Chaptered
••
Disclaimer
The cast belongs to parents and their agency, while the strory belongs to me.
••
Warn!
AU + Historical + Abad Pertengahan
••
Summary
Eropa, 2020

"Hey, besok sore datang ke rumah ku ya. Aku akan mengadakan pesta ulang tahun ku, jangan lupa untuk membawa hadiah, haha."

Tapi aku akan ke perpustakaan besok ...

Neustria, 520 M

"Bagaimana pun juga, itu sudah menjadi janji Kakek buyut mu. Kau akan bertunangan dengan putra dari Kerajaan Austrasa.

... Maksud ayah aku akan bertunangan dengan sesama pangeran?

Ini adalah kisah dua pemuda beda zaman, salah satunya adalah pangeran di abad pertengahan, dan yang lainnya adalah mahasiswa di abad ke 20. Entah mukjizat atau sihir, tapi keduanya dapat bertemu dan menjalin kisah baru.
•
Enjoy~
•

520 M

Suara jangkrik dan aliran sungai menjadi teman dimalam hari, langit yang biru gelap pun membentang dengan taburan bintang bersamanya. Ini akan menjadi momen yang sangat menyenangkan untuk orang orang di Neustria berbagi cerita dibawah api unggun. Namun hal itu tidak berlangsung untuk seorang pemuda yang tengah meringkuk dibawah pohon. Surainya selaras dengan langit malam, gelap. Tubuh ringkis itu perlahan bergerak, meraba tanah yang ditumpanginya.

"Aw, ini sakit sekali." Rintihnya.

Pemuda dengan pakaian ala rakyat dari Utara Franka itu perlahan berdiri, dia berparas seperti Huang Renjun, si mahasiswa filsafat asal Strasbourg.

"Dimana aku?" Pemuda itu mengedarkan pandangannya, "Ini tidak nampak seperti Strasbourg, ataupun Beijing."

Nampaknya pemuda tersebut memanglah Huang Renjun, "Tunggu, bukannya terakhir kali aku tengah berada di Residence Churchill? Dimana aku?"

Raut wajah Renjun yang semula nampak kesakitan kini beralih menjadi panik, apa ada seseorang yang baru saja mengasingkannya ke hutan? Seingat Renjun ia sudah berusaha menjadi orang baik baik selama di Strasbourg, apa ada orang yang diam diam membencinya? Atau ini lelucon dari pesta ulang tahun Daisy? Beragama kepanikan Renjun dapati.

"Astaga," Renjun berseru terkejut, "Pakaian apa ini? Kemana Hoodie kuning ku?"

Renjun memandang pakaian yang sedang ia kenakan, sebuah kemeja putih polos yang dilapisi rompi berwarna coklat sepundak, jangan lupakan dasi yang tersampir di bawah tenggorokannya, sebuah pita dasi berwarna hitam. Ia memakai bawahan katun berwarna krem, juga sepatu kulit berwarna coklat madu. Sejak kapan Renjun memakai semua ini? Apakah ia akan memparodikan sesuatu di Pesta Daisy? Ia tidak ingat barang sedikit pun.

"Dimana ponsel ku? Ini pasti ulah Jisung dan Haechan," Renjun meraba raba saku dicelana yang tidak ia kenali itu, "Aku akan memberi mereka ceramah panjang setelah ini."

Tapi nihil, tidak ada tanda tanda benda persegi pipih itu berada di dalamnya. Justru yang ia temukan adalah beberapa butir permen yang tidak ia ketahui datangnya dari mana, "Apa di Strasbourg ada hutan dan sungai seperti ini? Sungai Rhein tidak nampak seperti ini."

Tak tuk tak tuk.

Renjun merasa Indra pendengarannya mendapatkan sesuatu, suara langkah kuda sepertinya. Dengan gerakan perlahan, melalui semak belukar, ia mengintip apa atau mungkin siapa yang baru saja tiba. Matanya membelalak, seorang pemuda datang bersama kuda putihnya, ia kemudian turun dan memandang sekitarnya. Napas Renjun sedikit tercekat, rupawan sekali pemuda dihadapannya ini. Rahangnya begitu tegas, bahkan matanya pun setajam elang, kakinya sangat jenjang sekali. Kenapa ia tidak pernah menemukan yang seperti itu sebelumnya di Strasbourg? Dengan pikiran yang sedikit semrawut, dan tubuh yang masih terasa nyeri, Renjun keluar dari persembunyiannya.