Neustrie || Noren

BAB 15

Neustrie

••
Pair
Lee Jeno x Huang Renjun NCT Dream ( NoRen/JenRen ) and other cast.
••
Genre
Romance + Kingdom + Boys Love
••
Rated
K + M
••
Length
Chaptered
••
Disclaimer
The cast belongs to parents and their agency, while the strory belongs to me.
••
Warn!
AU + Historical + Abad Pertengahan
••
Summary
Eropa, 2020 M

"Hey, besok sore datang ke rumah ku ya. Aku akan mengadakan pesta ulang tahun ku, jangan lupa untuk membawa hadiah, haha."

Tapi aku akan ke perpustakaan besok ...

Neustria, 520 M

"Bagaimana pun juga, itu sudah menjadi janji Kakek buyut mu. Kau akan bertunangan dengan putra dari Kerajaan Austrasa.

... Maksud ayah aku akan bertunangan dengan sesama pangeran?

Ini adalah kisah dua pemuda beda zaman, salah satunya adalah pangeran di abad pertengahan, dan yang lainnya adalah mahasiswa di abad ke 20. Entah mukjizat atau sihir, tapi keduanya dapat bertemu dan menjalin kisah baru.
•
Enjoy~
•

Renjun menatap hamparan bunga yang berada dibalik jendela kamarnya, atau fakta jika ini merupakan kamar milik Pangeran Renjun. Entah jam berapa sekarang ini, tapi diluar sana sudah sangat terang dan cukup hangat. Fakta jika dirinya memang takut untuk tinggal di era ini memang benar, abad kegelapan benar benar  mengerikan, ia tidak ingin mati muda. Tapi hal lain yang membuatnya enggan berada disini ialah karena teknologinya, semuanya benar benar lenyap bagai ditelan bumi. Dibandingkan abad pertengahan, kenapa dirinya tidak dikembalikan ke masa Renaisans atau Aufklarung saja? Itu akan jauh lebih mudah baginya. Setidaknya jika dilihat dari banyak nya catatan baik pada dua zaman itu.

Dan ya, Huang Renjun kini masih terdampar di berabad abad silam. Dirinya kini sudah meninggalkan Neustria, terhitung sudah empat hari. Dan sejak saat itu, ia hanya mengurung diri di kamarnya. Bukan mau nya, raja Austrasia yang juga merupakan ayahnya disinilah yang membuatnya terperangkap disini. Tentu saja karena Pangeran Renjun pada saat sebelum ia terlempar kemari memilih untuk melarikan diri. Dirinya sudah lelah mendengar ceramah dan amarah dari raja nya itu, kini ia terkekang, tidak diperbolehkan untuk keluar dari kamarnya. Hanya boleh jika dia dikawal oleh lebih dari tiga ksatria ataupun pengawal.

Menyebalkan, Renjun tidak tahu lagi sampai kapan ia akan terdampar ditempat ini. Kamar yang sudah empat hari ia tinggali ini sangat besar, mungkin sama luasnya dengan seisi kamarnya di asrama, yang mana itu sudah mencakup dapur, ruang tamu dan lainnya. Jika dibandingkan, kehidupan Huang Renjun dan Pangeran Renjun ini benar benar menghasilkan kesenjangan. Semua nya yang ada di istana ini sangat mewah. Tidak pernah terpikirkan sedikit pun olehnya jika ia akan menjadi seorang pangeran, bahkan jika itu hanyalah mimpi. Menjadi seorang pangeran dan hidup sebagai bangsawan, pada kenyataannya tidak sebaik yang ia duga.

"Ah benar! Aku ingin ke perpustakaan!"

Renjun berjalan menuju pintu besar yang menghubungkan kamarnya dan lorong disana. Namun baru saja ia mendorong pintu, beberapa ksatria juga pelayan yang jumlahnya ada 5 segera berbalik menatap dirinya. Ugh, pemandangan ini benar benar memuakkan, ia seperti seorang tersangka yang tengah ditahan. Jisung ada disana, menatapnya dengan mata sipit nya itu. Ingin rasanya Renjun menjentik kening pemuda itu, kenapa orang orang berseragam sama dengannya itu tidak pernah menghilang.

"Apa anda perlu sesuatu, Pangeran Renjun?"

Dengan malas, Renjun membuka mulutnya, "Aku ingin ke perpustakaan."