BAB 16

4.7K 836 31
                                    

Neustrie


Pair
Lee Jeno x Huang Renjun NCT Dream ( NoRen/JenRen ) and other cast.
••
Genre
Romance + Kingdom + Boys Love
••
Rated
K + M
••
Length
Chaptered
••
Disclaimer
The cast belongs to parents and their agency, while the strory belongs to me.
••
Warn!
AU + Historical + Abad Pertengahan
••
Summary
Eropa, 2020 M

"Hey, besok sore datang ke rumah ku ya. Aku akan mengadakan pesta ulang tahun ku, jangan lupa untuk membawa hadiah, haha."

Tapi aku akan ke perpustakaan besok ...

Neustria, 520 M

"Bagaimana pun juga, itu sudah menjadi janji Kakek buyut mu. Kau akan bertunangan dengan putra dari Kerajaan Austrasa.

... Maksud ayah aku akan bertunangan dengan sesama pangeran?

Ini adalah kisah dua pemuda beda zaman, salah satunya adalah pangeran di abad pertengahan, dan yang lainnya adalah mahasiswa di abad ke 20. Entah mukjizat atau sihir, tapi keduanya dapat bertemu dan menjalin kisah baru.

Enjoy~

"ARGH!"

"YA!"

Keadaan mendadak hening setelah masing masing pihak saling berteriak satu sama lain. Selanjutnya, Jisung dan Haechan hanya menatap datar Pangeran mereka. Ingin rasanya Haechan segera menceburkan tuannya itu pada sungai di Neustria ini, andai ia diperbolehkan dan sudah tidak mempunyai hati nurani.

Apa yang terjadi?

Seharusnya, tidak ada yang benar benar terjadi untuk diceritakan. Tapi Pangeran Austrasia itu sudah membuat kehebohan di pagi hari ini. Dia, Huang Renjun dari abad 20 mendadak berteriak saat membuka pintu ruangan untuk dirinya berganti pakaian. Alhasil Jisung juga Haechan selaku Ksatria dan Pengawal pribadinya ikut berteriak, barangkali pangeran mereka dalam bahaya. Namun apa selanjutnya? Yang mereka temukan dibalik punggung Renjun yang sudah membelakangi pintu adalah sebuah jubah putih khas bangsa Romawi, tersampir pada sebuah gantungan kayu.

APA YANG SEBENARNYA MEMBUAT PANGERAN ITU MENJERIT?!

Setidaknya Haechan ingin berteriak seperti itu, tapi ia menahannya. Pangeran Austrasia itu benar benar terlihat ketakutan, bahkan matanya terpejam erat, dan jemari pada kedua lengannya pun sudah saling bertautan. Yang benar saja, kenapa Pangeran mereka menjadi selemah ini?

"—Jun!"

"—Renjun!"

"Pangeran Renjun!"

Ketiganya —Chenle, Jisung, dan Haechan— sudah berteriak untuk menarik kembali kesadaran pangeran muda itu. Dan bingo! Berhasil pada saat Haechan mengeluarkan suara emas nya.

"A—da apa?" Renjun sepertinya baru kembali lagi ke kesadarannya.

Jisung kembali menatap datar pangerannya, bertanya dengan sabar, "Kenapa kau berteriak pangeran?"

"I—Itu, sepertinya aku melihat hantu." ucap Renjun dengan sedikit sedikit menengok kan kepalanya ke belakang, menelusuri kembali ruang ganti yang beberapa saat lalu akan ia masuki.

"Ayolah! Itu bahkan hanya jubah! Bisa bisanya kau takut dengan hal itu," Haechan mengerang kesal, "Bahkan hantu tidak ada apa apanya dengan Kaum Barbar. Bisa bisanya kau takut dengan hal seperti itu."

Neustrie || NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang