27

2K 397 61
                                    


"LIATIN TEROS FOTONYA!"

"Apaan sih, Sak?" Kinar langsung mematikan layar hapenya begitu mendengar seruan Saka. Perlahan tangannya mengambil minum karena ia tau sebentar lagi apa yang akan Saka katakan padanya.

"Fokus banget liatin fotonya Kariz?"

"Kagak!" Salak Kinar, bener aja kan?

"Apaan? Dari tadi mata lo liatin foto itu mulu." Saka menununjuk hape Kinar yang sekarang layarnya sudah mati tersebut, dari tadi ia perhatikan Kinar merhatiin foto yang Kariz posting.

"Lewat di feed IG gue ya keliatan lah." Kembali Kinar menyeruput gelasnya, menghindari bertatapan sama Saka.

"Iya tapi nggak lo scroll. Udahlah Nar."

"Udah apa?" Mata Kinar perlahan bergerak menatap Saka.

"Udah lo tolak ya udah sih nggak usah lo pikirin lagi."

"..."

"Tapi kalo masih kepikiran juga----ya jodoh kali?" Saka mengangkat bahunya sambil terkekeh ringan.

"Ih mulut lo sembarangan!"

"Gimana dah? Lo tuh aneh, udah ditolak aja masih galau? Beneran nolak nggak sih sebenernya?" Curiga banget Saka sama Kinar, bilangnya udah nolak dan udah dia pikirin mateng-mateng tapi galau mulu gara-gara Kariz. Nggak abis-abis ini anak dibikin galau sama Kariz. Dari jaman SMA sampe udah pada tua gini.

"Ya bener lah, cuma masalahnya kenapa dia tuh sering muncul aja waaupun nggak langsung."

"Gara-gara lo baru nolak dia kali, jadi lo masih kepikiran aja. Biar gimana pun Kariz tuh kan bersejarah buat lo. Jadi pas nolak pun masih ada kepikirannya."

"Iya kali ya?" Tanya Kinar nggak yakin.

"Lo nggak ada deket sama cowok lain emangnya?"

"Nggak ada." Gelengen dari kepala Kinar membuat Saka mengernyit.

"Yang deketin lo?"

"Ada sih,"

"Nggak suka?"

"Nggak sreg aja."

"Sreg-nya sama Kariz ya?" Saka cengengesan begitu ada kesempatan buat menggoda Kinar.

"Saka!!!"

"HAHAHA."

***

Kinar menyandarkan dagu pada tangannya yang ia letakkan di atas meja. Matanya fokus ke layar laptopnya tapi pikirannya enggak. Sejak tadi ia memikirkan ucapan Saka beberapa waktu lalu, mungkin bener apa yang Saka bilang. Ia jadi sering kebayang Kariz gara-gara ia baru aja nolak Kariz, jadi bawaannya mikirin itu terus.

Kinar menghela napasnya panjang, sekarang sebisa mungkin Kinar nggak mau mikir soal Kariz dulu. Biar pikirannya jernih nggak kebawa masalah mereka berdua lagi.

"Nar, besok jadi mau bareng ke kondangannya Tiwi?" Pertanyaan Dita membuyarkan lamunan Kinar. Kinar terlihat berpikir mencerna kata-kata yang Dita ucapkan kemudian ia mengangguk.

"Jadi. Nggak papa kan kalau gue nebeng?"

"Nggak papa, gue juga nanya nih, lo nggak papa kalau gue sama cowok gue?" Dita kembali bertanya, besok rencananya mereka berdua mau datang ke pernikahan salah satu temen kuliah mereka sekarang. Kinar mau nebeng sama Dita tapi Dita dateng sama pacarnya. Dita sih nggak masalah, takutnya Kinar yang ngerasa nggak nyaman.

"Nggak papa, udah biasa gue jadi obat nyamuk." Kinar terkekeh pelan. Saat kuliah dulu ia juga sering jadi obat nyamuknya Saka sama Shilla. Udah kebal banget.

NyctophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang