07

1.8K 385 104
                                    


"Pagi, Shilla."

"Pagi juga." Shilla membalas sapaan Kinar sambil tersenyum. Kinar meletakkan tasnya disebelah Shilla, kemudian ia mengambil hape dari dalam tas seperti berniat akan keluar kelas. "Eh, mau ke mana lagi?"

"Gue ada bisnis sama anak IPS, bentar ya." Kinar melambaikan tangannya ke Shilla dengan buru-buru. Kinar lalu menuju ke kelas XII IPS 1 untuk menemui Rio, salah satu temannya di sana.

"Ada apa Yo?" Tanya Kinar saat ia sudah tiba di kelas IPS 1. Tadi pagi Rio sms dia nyuruh buat ke kelasnya katanya ada hal penting yang harus disampaikan.

"Nih gue dititipin ini sama Aris suruh ngasih ke lo." Rio berkata sambil menyerahkan paper bag kepada Kinar, dan saat Kinar buka ternyata berisi beberapa cemilan.

"Eh, beneran dikasih sama Mas Aris?" Kinar tertawa melihat beberapa cemilan yang ada di dalam paper bag tersebut. Beberapa waktu lalu Mas Aris datang menemuinya di warung Mbak Tuti karena Kinar udah janji mau nemenin ketemuan sama salah satu cewek yang sering chattingan sama Mas Aris.

Mas Aris minta tolong Kinar buat nemenin karena ceweknya itu adek kelas dan warung Mbak Tuti biasanya diisi anak-anak kelas dua belas makanya cewek itu malu kalau harus sendirian.

Gara-gara udah nemenin kemaren, Kinar iseng aja minta dibeliin cemilan buat di kosan. Nggak taunya dibeliin beneran sama Mas Aris.

"Ya Aris lo mintain, doi kan nggak tegaan."

"Ya udah makasih Yo, lo mau nggak?" Kinar membuka paper bagnya lagi menawari Rio.

"Nggak, kan itu buat lo."

"Oke deh." Kinar membawa paper bag tersebut ke kelas, berniat membaginya pada Shilla. Tapi ia kaget saat sampe di bangku mereka berdua.

"Shill?" Kinar menengok ke sekeliling kelas dan menemukan Shilla duduk di seberang tempat duduk mereka.

"Apaan?"

"Ini tas---?" Kinar menunjuk tas yang ada di sebelah tasnya, terlalu kaget melihat tas itu ada di meja sebelah tempat duduknya yang seharusnya merupakan tempat Shilla. "---Lo duduk di mana?"

"Iya itu tas Kariz, tadi dia minta duduk di situ. Tau tuh." Shilla mengangkat bahunya sambil menggerutu, sementara Kinar langsung menatap tas Kariz lagi.

Ini dia bakalan duduk sama Kariz?

Kinar menggeleng-gelengkan kepalanya, beneran nggak sih? Ia nggak habis pikir kenapa Kariz kenapa tiba-tiba duduk di sebelahnya?

"Hayo Kinar? Ada apa sama Kariz?" Salah seorang temannya bertanya sambil menunjuk tas Kariz tersebut.

"Hah?" Kinar melongo mendengar pertanyaan temannya tersebut, bingung harus ngejawab apa karena ia juga nggak tau.

Teeeeet teeeeeet teeeeeet

Bunyi bel masuk membuyarkan kebingungan Kinar. Ia lalu duduk di bangkunya, masih menatap tas Kariz sambil memikirkan kenapa Kariz duduk di sebelahnya.

Nggak lama rombongan anak laki-laki masuk ke kelas dan Kariz dengan santainya duduk gitu aja di sebelah Kinar.

Kinar yang dari tadi kebingungan jadi makin kebingungan, ini Kariz beneran duduk di sebelah Kinar?

Apa kata Catra sama Bima kalau kayak gini?

Kinar pun menoleh ke arah Bima yang saat ini ternyata duduk sama Catra. Dan saat Kinar menatap mereka berdua, mereka juga menatap Kinar dengan wajah cengengesan dengan mata mengerling pada Kinar.

Kinar menggelengkan kepalanya lagi. Mampus banget sih dia udah lah bakal jadi bahan ledekan terus kalau kayak gini caranya.

Duh, Kariz tuh kenapa sih?

NyctophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang