(10) Kembali.

21 4 0
                                    

Begini rasanya diterbangkan dan dijatuhkan dalam waktu yang bersamaan.

-Nara Sifabella.

-Nara Sifabella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Nara yang baru saja memejamkan matanya karena kelelahan sehabis pulang dari rumah sakit, menunda karena ponselnya berdering menandakan ada yang menelpon. Ia yang matanya setengah terpejam pun meraba di atas nakas.

Matanya sedikit mengeliat saat siapa yang menelponnya. Nara sengaja tak membuka obrolan duluan.

"Halo, Na"

"Ehmm, ada apa Fan? To the point aja," jawab Nara dengan suara paraunya.

"Lo besok turun nggak?"

"Iyalah, kan acara kondangannya cuma sehari,"

"Alasan konyol,"

Nara tertawa mendengarnya. Kalau di pikir-pikir betul juga. "Yaudah ada apa? Gue ngantuk ini woyy,"

"Besok ada acara pensi, lo pake baju apa?"

Nara membulatkan matanya. "Ada lah besok aja lo liat, intinya gue pake baju,"

"Yaudah deh itu aja, bye,"

"Bye,"

Sekolah SMA Utama memiliki sesuatu yang unik terlebih lagi jika ada acara Pensi yang akan diselenggarakan besok, walaupun niat awalnya hanya untuk pensi. Jika banyak siswa yang memakai kostum unik, pasti akan ada acara tambahan yaitu Fashion Show dadakan.

Tahun sebelumnya. Nara hanya memakai dress yang bisa dikatakan sesopan mungkin, tapi untuk tahun ini ia ingin tampil beda dari biasanya.

Baru saja ia meletakkan kembali ponselnya di atas nakas, tiba-tiba ponselnya berdering lagi.

"Ihh anjir siapa sih yang nelpon," gerutunya.

Saat melihat siapa yang menelpon mata Nara melotot seakan tak percaya, ia mengucek matanya berulang kali takut salah liat, dan ternyata ia tak salah liat.

Jantan Ketus Is Calling.....

Setelah menahan diri untuk tidak berteriak kegirangan, Nara mengangkat telpon itu. Selama lima detik tidak ada yang membuka obrolan pertama kali.

"HALO, ADA CEWEK CANTIK MANJALIT YANG MERAJALELA DISINI!"

"...."

NADAR [UPDATE SETIAP HARI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang