(12) Sebuah Rencana.

39 4 0
                                    

Aku bingung kenapa tiba-tiba bisa sekhawatir ini denganmu.

-Darren Mahesa.

-Darren Mahesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

"Gue punya rencana!"

Refleks Nara dan Darren menoleh kearah Novan. "Rencana apaan?" tanya Nara.

"Kayanya seru nih," sahut Darren.

Novan tidak langsung menjawab, tapi ia membereskan dulu obat dan kapas yang ia pakai untuk mengobati lukanya.

Novan menegapkan badannya. "Kan si Selin itu sekarang tahunya si Nara dihabisi sama tuh preman, gini aja besok lo nggak usah turun dulu biar Selin nggangep lo kenapa-napa," jelas Novan.

Nara dan Darren hanya mengangguk mengerti.

"Ntar si Darren tetap bersikap biasa aja sama Selin, tetap dek--

"Apaan sih masa Darren dekat-dekat sama Selin sedangkan gue nggak turun sekolah apaan nih nggak adil,"

Darren hanya melirik Nara malas.
Nih anak masih juga sempat-sempatnya.

Novan menatap tajam kearah Nara membuat nyali Nara ciut. "Itu supaya dia nggak curiga lo ngerti nggak sih! Supaya dia bisa ngumpulin bukti lebih jelas lagi, dan kedepannya pasti si Selin punya rencana lain buat celakai lo," jelas Novan.

"Iyain," kata Nara malas.

"Gue setuju, lagipula gue udah bilang sama preman itu supaya nggak ngasih tahu si Selin kalau Nara kita yang selamatin," jelas Darren.

"Bagus," puji Novan. Padahal Novan sendiri bukan orang yang mau berbicara panjang lebar kalau dengan orang lain seperti Darren, tapi demi keselamatan adiknya ia harus berbicara panjang lebar toh tidak merugikan juga.

Nara yang tadi hanya mengamati tiba-tiba meringis. "Aww," ringisnya pelan. Tapi masih bisa di dengan oleh Darren dan juga Novan.

Novan menatap tajam kearah Nara seolah mengatakan. "Kenapa nggak minum obatnya bego!"

Sedangkan Darren juga khawatir melihatnya. "Lo kenapa?" tanyanya khawatir

"Gue cuma maag," kata Nara.

"Seriusan?" tanya Darren tak percaya.

"Iyalah masa gue bohong sih, gue tadi belum makan,"

"Lo lupa min---,"

NADAR [UPDATE SETIAP HARI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang