(11) Melindungimu.

46 4 0
                                    

Sejujurnya aku tak mengerti perasaan apa ini, yang kutahu perasaan ini memaksa diriku untuk melindungimu.

-Darren Mahesa.

-Darren Mahesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Nara merengek Karena Nasha tak mengizinkan nya untuk keluar rumah padahal Nara keluar hanya untuk ke minimarket dekat rumah, tapi Mamanya melarang dengan alasan anak perawan nggak boleh keluar malam-malam mau jauh atau dekat.

Ini yang membuat Nara malas padahal menurutnya itu tak terlalu jauh, awalnya ia minta ditemani oleh Novan tapi kakaknya itu lagi sibuk mengerjakan tugas kuliahnya tak mau diganggu katanya.

"Ma," rengeknya.

"Sekali Mama bilang nggak yah nggak," balas Nasha.

"Atau gini aj-"

"Hem mau apalagi kamu? Jangan macem-macem!"

"Iss Mama belum juga aku selesai ngomong,"

"Yaudah apa?"

"Aku minta temani sama Darren aja yah nggak papa kan?" bujuknya sambil menunjukkan Puppy eyes miliknya.

Nasha hanya diam tanpa membalas perkataannya. Nara menghela nafas sudahlah pasti tetap saja tidak diizinkan. Ia memutuskan untuk menaiki anak tangga untuk masuk ke kamarnya dengan muka yang ditekuk pastinya.

Baru saja ingin menginjakan kakinya di anak tangga. "Yaudah sama dia aja tapi pulangnya nggak boleh lama-lama," pesan Nasha.

Seketika Mata Nara berbinar tak percaya. Ia menoleh lalu berlari ke pelukan Mamanya. "Makasih, Ma. Tambah cantik deh,"

"Yaudah sana ntar kemalamen kalau lama,"

Nara hanya mengangguk lalu mengambil dompetnya dan berjalan keluar mengambil sepedanya dan mengayuh sepedanya menuju rumah Darren.
Saat sudah sampai di pekarangan rumah cowok itu Nara membunyikam lonceng yang ada di sepedanya.

Kring...Kring...kring...

"Ngapain lagi lo," terdengar suara dari atas balkon.

Nara mendongkak lalu cengegesan. "Temani dong beli ke minimarket depan," bujuk Nara.

Darren memutar bola matanya malas." Nggak mau,"

Nara berdecak. "Ayolah gue di bolehin keluar karena bilangnya jalan bareng lo,"

Darren mengerenyitkan dahinya. "Kenapa bareng gue?"

NADAR [UPDATE SETIAP HARI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang