(+) [Trivia] | Xiao Chen Inner Talk

23 6 0
                                    

Source picture : pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source picture : pinterest


.
.
.

2 Juli 2019

Setahun berlalu, dan aku bertemu lagi dengan Kenshi Takuya.

Dia masih terlihat sama. Hanya saja, pertemuan kami selanjutnya harus dihiasi oleh rasa canggung satu sama lain. Bukan karena sudah satu tahun tidak bertemu, tetapi karena alasan lain yang –eum, cukup bodoh bagi kami. Entahlah, saking bodohnya, aku jadi malu untuk mengatakannya. Namun, mungkin selanjutnya orang-orang yang mengamati kisah hidupku pasti akan segera mengetahuinya. Ini bodoh, dan –gila. Sesuatu yang menghiasi kehidupan abad ini.

Kami nyaris seri.

Tahun ini, performa kami di lapangan sama-sama buruk. Kecanggungan ini benar-benar menyebalkan, dan ini semua gara-gara ide gila Gege-ku yang satu itu. Para penonton yang sebagian besar adalah para gadis muda meneriakkan nama kami berdua, tatapan mereka seakan-akan haus akan sesuatu yang mereka tunggu dari kami. Ya, mereka menunggu kebodohan itu.

Bahkan, untuk melenturkan badan pun rasanya sangat kaku.

Game's over. Xiao Chen 18, Kenshi 21. Sama seperti tahun kemarin.

Sontak, aku merasakan pipiku yang mulai memanas. Rasanya benar-benar menjalar sampai ke telinga –sial, telingaku pasti ikut merah sekarang. Seperti biasa, aku memberi salam padanya dan dia juga memberiku salam ala Jepangnya. Sorot mata Kenshi-ge memberiku kode yang membuat wajahku semakin memerah. "Now," bisiknya dari seberang net. "Action."

Aku menatapnya kesal begitu dia terlihat menahan tawa. "Kau gila!" Aku seharusnya berakting, tapi aku benar-benar kesal benaran sekarang begitu melihat raut wajahnya yang seperti hendak menertawaiku. Aku berjalan menerobos net, lalu menatapnya dengan angkuh. Ini mudah. "Beraninya kau mengalahkan peringkat satu dunia selama dua tahun ini," kataku dingin. "Sedari dulu, aku benar-benar kesal pada ambisimu itu—"

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini," potong Kenshi-ge sambil menyengir. "Makanlah buah kesombonganmu itu, wahai Tuan Muda Liu Xiao Chen."

"DAMN IT!" Aku mendorong tubuhnya sampai dia nyaris terjungkal. Kenshi-ge kaget, dia mengelus dadanya sambil membuka mulutnya sedikit tanpa suara. Aku membaca pergerakan bibirnya, dan menangkap kata-kata, "Jangan keras-keras dorongnya, baka!" Namun, hal itu membuat wasit segera menahan tubuhku. Sontak aku langsung melepaskan diriku dari wasit dan Kenshi-ge langsung balik mendorong tubuhku. Para staf berdatangan, berusaha melerai kami dan hendak membawa kami pergi.

"Bagaimana ini?" bisikku panik pada Kenshi-ge. Namun, di sisi lain, aku berharap rencana kami gagal. Maksudku, aku benar-benar tidak mau melakukan hal bodoh itu, dan begitu pula dengan Kenshi-ge yang notabene adalah penggagas ide alias sutradara dari drama singkat dengan plot twist tergila abad ini. Kami melakukannya di bawah keterpaksaan, hanya agar orang-orang yang duduk di tribun penonton merasa puas.

Orange Spirit Special : Win and Lose (勝ち負け/Win or Lose) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang