***
Semuanya tak berarti bagaikan sampah, karena satu kebodohan.
***
Keenam lelaki itu menatap dua gadis sedang berlari mengejar satu gadis yang baru saja masuk ke dalam toilet.
Karena penasaran Aji dan Ringgo mengikutinya, terpaksa keempat teman lainnya mengikutinya.
Tapi mereka hanya bisa berdiri di depan toilet saja, berhubung itu toilet khusus perempuan, biasa turun kasta Gloues bila sampai masuk ke dalam toilet perempuan.
"Kita nguping aja," usul Zigo dan mendapatkan anggukan dari semua temannya, kecuali Galang.
"Ringgo awas lu, biar Jay aja yang nguping, secara kuping dia lebar, kan," ucap Aji dan Ringgo pun mundur.
"Heh gak boleh ya body shaming, telinga gue gini-gini juga bisa menarik sepuluh perempuan dalam sehari." Jay berbangga diri.
"Heh pamernya nanti, cepet dah!" tegur Ringgo tak sabar.
Jay pun mendekatkan kupingnya ke pintu besar itu, dia bisa mendengar jelas apa yang ketiga gadis itu bicarakan.
"Nangis-nangis, bro," ucap Jay lalu mendengar kembali apa yang mereka ucapkan.
"Intinya Gaisa sama Caca maksa-maksa Ara buat cerita, tapi gatau cerita apa."
Raut wajah Galang berubah panik, dia takut Anara sampai cerita masalah ini pada kedua gadis itu, dia tidak mau ada orang tau bahwa Galang tak jauh dari cowok berengsek.
Cepat-cepat lelaki itu membuka ponselnya mengetikan sesuatu di sana. Tak butuh waktu lama pesan itu terkirim dan telah dibaca oleh sipenerima. Galang harap dia tidak terlambat.
Pintu besar itu terbuka, ketiga gadis itu kaget karena para anak-anak Gloues ada di depan toilet perempuan.
"Heh kalian ngapain!" tegur Caca, "lo Jay mau ngintip?" Mata Caca segera menangkap Jay yang memang berada paling depan dan tubuhnya sedikit membungkuk.
"Turun kasta dong gue kalo sampe ngintip cewek!" Jay meluruskan badannya.
"Trus ngapain kalian di sini!" Gaisa menyentak.
"Nongkrong, gak boleh?" Zigo tersenyum menampilkan sikap pakboinya.
"Heh cuma cowok mesum yang nongkrong di depan toilet cewek!" sindir Caca.
Karena malas melihat adu mulut teman-temannya, Anara pun pergi tanpa berkata sepatah kata pun. Caca menyadari kepergian Anara.
"Tuh kan pergi, gara-gara lo sih!" Caca menyalahkan Jay atas semua ini.
"Lo kok gue!" Jay tak terima disalahkan.
"Iya elo!"
"Udah ah Ca, kita susul Ara. Gak penting debat sama mereka." Gaisa menyudahi cekcok antara Caca dan Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]
Teen FictionPulang dari Field Trip sekolah, Anara Mahdi yang terkenal sebagai gadis periang itu kini telah berubah 180 derajat, menjadi gadis pendiam dan cenderung menutup diri. Galang Damares, yang merupakan ketua Geng Gloues (pentolan SMA Kencana) dan sekali...