"Tanpa sadar, kamu adalah kelemahanku sekarang."
***
***"Heh! Siapa lo berani pulang bareng Galang! Gue aja yang dari dulu suka sama dia belum pernah diajak pulang bareng!"
Reyta Tamasa. Salah satu dari sekian banyaknya gadis yang mengharapkan cinta Galang. Gadis itu cukup populer di kalangan anak sosialita, dia gadis terpandang karena orangtua-nya telah menjadi anggota DPR yang sering tersorot kamera TV.
"Kenapa diem! Jawab! Biasanya mulut lo nggak ada sopannya!" Ini bukan kali pertamanya Reyta melabrak Anara, tapi dulu Anara melawan Reyta sehingga Reyta cape melabrak Anara yang tak kenal takut dengan kakak kelasnya ini. Tapi Reyta geram setelah melihat Anara kemarin.
Anara yang sekarang lemah, tidak seperti Anara yang dulu.
Tangan Reyta menarik kasar rambut panjang Anara yang tergerai indah. Gadis itu meringis kesakitan, tapi apa dayanya tidak bisa melawan Reyta. Anara tidak memiliki kekuatan, entah lidahnya terasa kelu, tangannya terasa berat untuk melawan perbuatan Reyta.
Reyta menoleh, melirik kedua temannya yang sedang berjaga di depan toilet. "Lo trus awasin, jangan sampe ada yang masuk."
"Kenapa Ara? Bukannya lo selalu nggak takut sama gue? Kenapa sekarang lo nunduk, oh dan nangis?" Reyta menyadari air mata Anara turun hingga ke pipi, gadis itu mengangkat dagu Anara dan mencengkram rahangnya. "Ternyata rumor itu bener. Ara yang berubah."
Anara menatap Reyta penuh amarah, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Anggota tubuhnya seakan menolak untuk membalas perbuatan Reyta.
"Joy, bawa sekarang!" titah Reyta, gadis itu pun segera memberikan seember air bekas cucian piring di kantin.
Tanpa menunggu lama Reyta segera mengguyur seember air itu pada tubuh Anara. Bau dan berminyak, itu kesan pertama yang Anara rasakan.
"Duh bau deh, iuhhh," Reyta menghimpit hidungnya dengan jari.
"Lo ternyata bisa selemah ini, gue kira lo hanya cewek angkuh yang selalu nggak sopan!" Lagi-lagi tangan Reyta menarik rambut Anara. Anara akan sopan bila kakak kelasnya sopan, begitu pun sebaliknya.
"Aww ... sakit Kak. Please lepas." Akhirnya gadis itu membuka suara, dengan tubuh yang menggigil. Dia butuh kehangatan sekarang.
Semakin kuat Reyta menarik rambut Anara, kini yang bisa Anara lakukan hanya menangis dan berdoa semoga ada bantuan datang.
"Gue suka liat lo menderita! Itu tujuan gue, sekian lama gue tunggu moment ini!" Tukas Reyta.
Ketidaksukaan Reyta pada Anara; 1. Saat gadis itu bisa dekat dengan Galang walau memang hanya sebatas musuh, tapi tetap saja Anara beruntung bisa berinteraksi dengan Galang, sedangkan dia tidak bisa. Mengucapkan satu patah kata pun Galang akan langsung marah padanya, perlakuan ini pada seluruh gadis yang berani menyukai Galang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilPulang dari Field Trip sekolah, Anara Mahdi yang terkenal sebagai gadis periang itu kini telah berubah 180 derajat, menjadi gadis pendiam dan cenderung menutup diri. Galang Damares, yang merupakan ketua Geng Gloues (pentolan SMA Kencana) dan sekali...