Chapter 2: Boyfriend

478 30 3
                                    

"Cewek lo yang mana dah?" tanya cowok berambut coklat yang ber name tag Gusion.

"Cari aja pokoknya yang rambut nya pirang, terus agak pendek orangnya." jawab cowok berambut hitam dan putih sebagian di depannya. Ya, namanya Granger, pacar Ruby.

"Ini rambut pirang." ucap Gusion sambil menunjuk temannya yang berambut pirang di sebelah Granger."

"Bacot." jawab Alucard.

"Santai men, becanda doang keles, sensi amat dah, lo masih galau diputusin Miya?" jawab Gusion sengaja mancing emosi Alucard, nih anak memang minta sleding kayaknya.

"Sekali lagi lo ngomongin tentang miya, gue sebarin aib lo yang ada di hp gue, mau lo?" ancam Alucard dengan tatapan mematikan dan hal itu berhasil membuat Gusion langsung kicep.

"Berisik lo pada, itu noh cewek gue, cakep kan?" ujar Granger sambil menunjuk ke arah meja makan Ruby dan Lesley.

"Yaampun bidadari." cengo Gusion

"Cewek gue emang bida--"

"Bukan cewek lu yang gue omongin, tapi cewek satunya lagi yang rambut merah itu." potong Gusion

"Biasa ajalah." celetuk Alucard. Iya iya, memang Miya yang paling cantik kan Alucard?

"Lu mah cuma Miya aja yang lo anggap cantik." Perkataan Gusion membuat Alucard kesal. Lagi. "Sumpah dah, tipe gue banget itu njir, udah cantik tinggi lagi, nikmat mana lagi yang kau dustakan Tuhan?" ucap Gusion dengan alaynya.

"Yaudah sono samperin." ucap Alucard.

"Ayok, sekalian gue mau nyamperin cewek gue." ajak Granger

"Bidadari ku aku datang~" ucap Gusion dengan alaynya.

Setelah cipika cipiki, mereka langsung menuju meja Ruby dan Lesley yang terletak di ujung.

"Sayang~" panggil Granger ke Ruby.

"Eh, kebetulan banget ketemu disini yang, ayo duduk sini. Ngomong-ngomong kamu udah makan belum?" tanya Ruby sambil mempersilahkan Granger, Gusion dan Alucard duduk.

"Belum yang, aku cuman mau makan masakan kamu."

Setelah mendengar itu, Gusion langsung memasang ekspresi mau muntah, sedangkan Alucard cengo melihat perlakuan temennya terhadap pacarnya. "Nih anak kesembet setan bucin kali yak, kemana coba sifat dia yang terkenal dingin sama cewek. Salut gue, jadi ini the power of bucin." batin Alucard.

"Alay." ketus Lesley. Hal itu membuat Gusion tertawa terbahak bahak, dan Alucard hanya tersenyum tipis dan tertawa kecil, tetapi tidak dengan Granger.

"Biarin, orang nya aja gak repot. Ya kan yang?"

"Lesley bener, kamu alay."

Double kill

"Bwahahaha. Anjir dikatain alay sama cewek sendiri, malu njir bwahaha!" tawa Gusion

"Makanya kalo mau bucin liat-liat keadaan." ucap Alucard

"Bacot." ketus Granger

"Oh ya nama kamu siapa? Bidadari yah? Soalnya kamu kamu kayak bidadari di hatiku." gombal Gusion kepada Lesley. Sumpah ga pinter banget gombalnya.

"Kalo bagi lo gue bidadari dihati lo, bagi gue, lo kayak miper di hati gue." ucap Lesley dengan senyum manis cewek itu sukses membuat Alucard, Ruby, dan Granger tertawa. Perkataan Lesley pedes amat emang, kayak boncabe level 30.

"Sadistic, I like it."

Lesley hanya memutarkan bola mata nya malas, dan berlanjutlah percakapan mereka beserta gomabalan dan candaan gaje Gusion hingga bel masuk kelas berbunyi.

***

*Kringg

Bel pulang sekolah telah berbunyi, Lesley dan Ruby langsung memasukkan buku dan peralatan tulisnya ke dalam tas, lalu mereka berjalan berdampingan keluar dari sekolah.

"Ley kamu pulang naik apa?" tanya Ruby

"Aku dijemput sama supir aku." jawab  Lesley dengan kata aku-kamu, karena ia telah merasa nyaman dengan Ruby karena ia merasa Ruby memang cewek baik-baik. Jadi ia merasa nyaman. Sifat Lesley tuh gitu, kalo dia udah dibaikin, dia bakal balas dengan lebih baik lagi.

"Kalo kamu By?" tanya Lesley

"Oh aku mah jalan kaki aja, soalnya rumah aku gak jauh dari sini."

"Kalo gitu nebeng aja sama aku daripada kamu jalan kaki."

"Gausah aku jalan kaki aj--"

"Ruby." panggil seorang cowok yang sedang menenteng tas nya di sebelah bahu kanannya.

"Eh, kamu ngapain disini? Kok gak langsung pulang?"

"Yakali aku pulang pake motor tapi cewek aku jalan kaki, ayo cepet aku anterin pulang."

"Oh yaudah kalo gitu aku duluan ya Ley, hati-hati dijalan." ucap Ruby meninggalkan Lesley sambil melambaikan tangannya.

"Ya, kamu juga hati hati dijalan!"

***

"Temen kamu cuman satu doang?" tanya Granger sambil memasangkan helm kepada Ruby.

"Iya, soalnya anak lain kayak udah kenal satu sama lain, cuman Lesley doang yang cuma bisa aku ajak ngobrol, lagian Lesley baik banget orangnya." jawab Ruby panjang lebar.

"Ohh." ucap Granger dan langsung menaiki motornya. Diikuti Ruby dibelakangnya. "Pelan-pelan nanti jatuh." Granger memperingati.

"Iya-iya." ucap Ruby lalu menaiki motor Granger. Dan Granger langsung melajukan motornya. Dalam perjalanan, tidak ada percakapan, hanya keheningan melanda, sampai akhirnya Ruby membuka suara. "Granger." panggil Ruby.

"Kenapa yang?"

"Kata kamu, kamu terkenal di kalangan cewek kan?"

"Iya."

"Kalo gitu, kita rahasiain dulu ya hubungan kita."

"Lah kenapa memang?" tanya Granger heran dan terkejut.

"Aku takut aja, soalnya aku baru aja masuk sekolah, masa udah dimusuhin sama semua cewek di sekolah. Kalo aku ngelawan nanti bisa berpengaruh sama beasiswa aku. Tadi aja pas kita ngobrol-ngobrol dikantin bareng temen-temen kamu, banyak cewek ngeliat aku sama Lesley dengan pandangan gak suka. Untung aja mereka ga denger pas kamu manggil aku 'sayang'."

"Ya gak semua cewek suka sama aku yang, contoh nya temen kamu tadi tuh."

"Ya aku tau, tapi kamu maukan ngabulin permintaan aku, sekali ini aja?" mohon Ruby dengan raut wajah sedih, dan hal itu berhasil membuat Granger luluh dan gak tega.

"Tapi temen aku sama temen kamu udah tau kalo kita pacaran."

"Kalo cuma temen kamu sama temen aku ya ga apa-apa."

"Yaudah, apapun buat kamu Ruby sayang."

"Makasih sayang, makin cinta deh aku sama kamu." jawab Ruby senang lalu memeluk Granger dari belakang, dan hal itu berhasil membuat Granger tersenyum di balik helm nya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

End of Secret Relationship Chapter 2,
Publish 19 April 2020

Maaf gaes kalo gaje, maklum ini first story aku, kalo kalian suka sama cerita ini jangan lupa tinggalkan jejak ya, dan juga kalo boleh aku minta kritik dan saran tentang cerita ini. Kalo gitu sampai jumpa di next chapter. Salam hangat dari Odette.

Story by Swan_Odette.

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang