[part 7] habit

994 93 0
                                    

FOLLOW DULU KARENA BEBERAPA PART DI PRIVATE
vote and comment after reading ❤
Awas aja ya jadi pembaca gelap.

FOLLOW DULU KARENA BEBERAPA PART DI PRIVATE vote and comment after reading ❤Awas aja ya jadi pembaca gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika orang meremehkan mimpiku

Aku memiliki banyak mimpi, dan aku berharap bisa mewujudkan itu semua. Tetapi kita tidak boleh serakah, biar Allah saja yang mengatur segalanya.
Diremehkan? Oh sering.
Entahlah, memang aku bukanlah manusia sempurna. Tetapi aku percaya Allah kok. Mungkin mereka itu tak tahu akan kebesaran-Mu kelak.
Sudah, sabar saja, buktikanlah bahwa kau bisa!

- Nada husni z -

-----

Malam ini Ayanna puas menikmati jajaran makanan favoritnya, di antaranya ada nasi goreng buatan Salman, serta sostel depan rumahnya, apalagi gratis. Duh, nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Iya, sesuai kesepakatan tadi sore dengan adik perempuannya itu, mau tidak mau Salman harus menurutinya. Meskipun banyak yang harus ia kerjakan seperti mengoreksi nilai ulangan muridnya. Apapun untuk calon masa depannya, apasih yang tidak. Idaman banget.

"Enaknya... Untuk bunda?" Sahut Dewi langsung memasuki ruang makan.

"Eh Bunda udah pulang. Masih kok, tenang aja" balas Salman disusul kekehannya. Benar-benar Aya memang jiplakan bundanya. Tak hanya rupanya yang hampir mirip, namun kepribadiannya juga.

"Tumben, pasti ada apa-apa nih" ucap Dewi menebak.

"Nah itu Bun, bang Salman--" ucap Aya semangat. Namun belum sempat ia mengatakannya, mulutnya lebih dulu dibekap oleh Salman.

"BAU BAWANG" Pekik Aya tak tahan. Benar saja, tangan mulus Salman itu bau bawang karena sehabis memasak nasi goreng tadi. Melihat itu, Dewi semakin heran dibuatnya.

"Nanti aja Bun"

• • •

Siang ini. Tepat pukul satu siang sehabis kuliah, Aya benar-benar menepati janjinya untuk menemani Salman membeli cincin. Semua keluarganya sudah tahu tadi malam, Salman sendiri yang memberi tahu.

Honda jazz milik Salman melaju membelah kota Semarang. Jalanan mungkin tak seramai pada saat pagi hari, tetapi ibukota Jawa Tengah ini juga tak bisa dibilang sepi. Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit, akhirnya sampai juga.

Sepasang adik kakak berjalan beriringan menyusuri mall tersebut. Padahal ini bukanlah weekend, tetapi tetap saja tak menyurutkan manusia untuk mengunjungi tempat ini.

Dengan tangan yang saling menggenggam, tak urung orang di sekitar selalu memperhatikannya. Mungkin menurut mereka terlihat seperti sepasang suami istri yang terbilang romantis. Baper kan.

On The Way Halal (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang