"kamu penurut ya, saya suka"
"Hah? Maksud bapak?
"Eng-engga ini cappucinonya enak, saya suka"
Tentang cinta, yang mampu mengubah, bahkan mengalahkan segalanya. Seperti sang Ilahi Rabbi, yang mampu dengan mudahnya membolak-balikan hati manusia.
Bera...
Baiqla, aku update meskipun gak hari Sabtu. Ini aja bisa publish pake WiFi. Sangat mengenaskan bukan?
Follow before reading. Vote and comment after reading, please ❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semilir angin sore terasa sangat sejuk dari lapangan universitas. Banyak pohon besar menjulang membuat aksen lapangan terlihat rindang. Ditambah matahari sore yang tidak terlalu panas, membuat sejumlah orang betah berlama-lama di lapangan yang langsung tertuju pada taman hijau yang cukup asri dipandang.
Sabtu sore, sesuai jadwal yang sudah disepakati hari-hari sebelumnya, hari ini akan digelar kegiatan panahan. Setelah semuanya melaksanakan shalat ashar berjamaah, para mahasiswa dan mahasiswi yang akan mengikuti panahan sudah berkumpul rapi di lapangan universitas. Lumayan banyak, tampak semuanya tak sabar mengikuti kegiatan yang memang sudah lama tak diadakan. Berbagai alat yang akan digunakan untuk panahan pun sudah tertata rapi.
Arvi memasuki lapangan universitas, disusul Ayanna dan Reyhan, selaku ketua rohis divisi Ikhwan. Tepukan riuh menggema di lapangan setelah tiga orang itu menempatkan posisi di depan menghadap barisan. Lihatlah para barisan perempuan di sana, tampak berbinar mengagumi dosen yang cukup famous di fakultas ini. Siapa yang tak kenal dengan Arvi? Hampir setiap bulan wajah datarnya itu selalu menempel rapi di mading kampus. Sudah terbukti kan?
"Wah ada kak Reyhan sama kak Ayanna, aseli cocok pisan"
"Itu teh mereka kalo nikah, gak kebayangan pasti anaknya pada cakep"
"Dih, di mana-mana juga gantengan pak Arvi"
"Ah gak tau lah, pokonya mereka idaman banget!"
Sayup-sayup terdengar celotehan para mahasiswi di barisan belakang. Entah sampai mana imajinasi membawa mereka sekarang, tetapi yang pasti lihatlah, mereka sudah seperti orang gila.
"Tolong perhatiannya sebentar!" suara tegas Reyhan menginterupsi, membuat semuanya terdiam.
Tak sedikit juga para mahasiswi diam-diam mengagumi seorang Reyhan. Bagaimana tidak? Seorang mahasiswa dengan tampilan yang sangat berwibawa, hafidz Qur'an, dan jangan lupakan lesung pipi tipisnya yang membuat sejumlah perempuan mabuk kepayang.
"Baik, kami selaku penyelenggara, mengucapkan terima kasih ke pada semua mahasiswa dan mahasiswi yang sudah berkenan mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan panahan yang akan di selenggarakan sore ini"
"Setelah ini akan dibagi kelompok, akhwat dan ikhwan terpisah. Kelompok akhwat akan dibina oleh saudari Ayanna dan ustadzah Fatma, bertempat di lapangan sebelah barat. Kelompok ikhwan akan dibina oleh pak Arvi di lapangan sebelah timur" jelas Reyhan menunjuk bagian lapangan barat dan timur.
"Itu saja yang dapat saya sampaikan, mungkin saudari Ayanna ingin menambahi?" Reyhan beralih menunjuk Ayanna.
"Harapan kami, semoga semuanya bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik. Apabila ada kendala apapun itu, kalian tidak perlu sungkan untuk menyampaikan kepada kami. Mungkin hanya itu dari saya, silahkan bapak Muhammad Arsyad Arvian selaku pembina bisa mengucapkan sepatah kata dan memimpin doa sebelum kegiatan ini berlangsung" Ayanna mempersilahkan Arvi untuk menyampaikan kata pengantar.