[part 13] - Dunia sempit ya?

805 73 1
                                    

Follow before reading. Vote and comment after reading, please ❤

Ayanna masih sebal dengan lelaki tadi yang tak lain dan tak bukan adalah dosennya sendiri, yang menurutnya aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayanna masih sebal dengan lelaki tadi yang tak lain dan tak bukan adalah dosennya sendiri, yang menurutnya aneh. Sangat aneh. Bagaimana tidak, dosen itu cukup membuat dirinya sedikit jengkel. Ayanna tidak suka jika diabaikan seperti tadi. Ya meskipun Arvi tadi sudah membantunya mengambilkan barang, tetapi entah mengapa Aya masih merasa sebal.

"Ini mbak Aya" ucap kasir itu memberikan paper bag berisikan bunga Lily tadi.

"Iya, ini uangnya mbak. Terimakasih" Aya menerima paperbag bewarna hijau muda itu dan meninggalkan seulas senyum, lalu beranjak pergi dari sana.

Aya sampai lupa, tujuannya kemari adalah ingin bertemu mbak Lida, pemilik toko dekorasi ini yang memang sudah menjadi partnership dengan vendor dekorasi miliknya. Aya berjalan menuju office yang terletak di bagian belakang toko.

"Eh ada mbak Aya. Mau ketemu sama mbak Lida, mbak?" sapa seorang perempuan berjilbab cokelat muda yang tengah berdiri di belakang meja administrasi.

"Iya Fid, ini mbak Lida ada di dalam kan?" tanyanya kepada Fida, yang diketahui adalah adik dari mbak Lida yang memang setiap harinya juga mengurus administrasi di sini.

"Wah, kok mbak Lida nya lagi keluar mbak. Lagi jemput anaknya sekolah, mungkin sebentar lagi kesini. Sudah ada janji belum mbak?"

"Tadi malam sih sudah menghubungi beliau, katanya ada di office" jawabnya mengingat balasan chat yang dikirimkan mbak Lida tadi malam.

"Ah iya, kebetulan drivernya hari ini lagi sakit mbak, jadi tidak bisa menjemput anaknya sekolah. Alhasil mbak Lida yang harus menjemput sendiri" jelas Fida membuat Aya mengangguk paham.

"Masuk aja dulu mbak. Kebetulan tadi ada asisten mbak Lida yang juga mengurus kantor ini"

"Asisten?" tanyanya mengernyit bingung.

Pasalnya memang sudah hampir dua tahun Aya bekerjasama dengan mbak Lida, namun ia tak pernah mengetahui bahwa pemilik perusahaan ini memiliki asisten karena memang setiap ada keperluan untuk meeting Aya selalu kemari.

Maka dari itu, jangan ditanya lagi kenapa Ayanna cukup familiar di sini. Bahkan karyawan di toko ini pun pasti mengetahui sosok Ayanna yang memiliki karakter ramah dan juga humble ke setiap orang.

Fida hanya mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban. Fida berjalan dan diikuti Ayanna di belakang. Tepatlah mereka berdiri di depan ruangan dengan pintu berwarna putih bersih.

Tok! Tok! Tok!

Fida mengetuk pintu tersebut.

"Masuk" jawab orang itu yang bisa dikenali adalah suara laki-laki.

Eh, kok kayak kenal?

Ah ngga mungkin

Setelah mendengar jawaban dari dalam sana, Fida langsung membuka pintu dan,

On The Way Halal (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang