4

1.2K 180 15
                                    

My Babas
Pi aku nginep di omah ya! Barusan ketemu omah pas beli sepatu.

"Nyet... elo ga balik?" Satria yang duduk di samping Ben tampak lelah setelah meeting seharian ini.

"Nantian lah, capek gue. Anak gue juga nginep di omah nya"

Keduanya hanya terdiam sunyi, melepaskan lelah tanpa ada yang berniat untuk melakukan pembicaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya hanya terdiam sunyi, melepaskan lelah tanpa ada yang berniat untuk melakukan pembicaraan. Satria yang merebahkan diri di sofa sambil bermain handphone nya. Sementara Ben yang menidurkan dirinya di kursi santai.

Hari ini memang cukup padat dan melelahkan karena terkait project film besar dan tentunya ada tuntutan besar di baliknya.

"Eh nyet, itu persiapa debut anak bocah gimana?" Tanya Satria, Ben memang menjadi produser utama dari grup yang akan didebutkan sebentar lagi.

"Udah oke, lagi nungguin waktu yang oke aja. Kl yang di atas bilang iya juga langsung debut" Jawab Ben lemah.

"Mesen makan disini aja lah nyet gue ga sanggup kemana mana" Kata Satria yang dibalas acungan jempol oleh Ben.

"Weh nyet, gila anak lo gercep amat" Kata Satria.

Mendengar anaknya dibawa bawa, Ben akhirnya mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Satria.

"Ini loh, gue lagi chatan sama ade lo. Terus katanya Bas udah bawa calon mama" Satria menjelaskan.

"Ngaco dah lo. Calon mama dari hongkong. Tunggu! Elo ngapain chattingan samaa ade gue setan!!!" Salah lagi Satria. Keceplosan. Akhirnya hanya bisa tertawa saja.

"Utang penjelasan lo sama gue!!! Udah buru pesen makanan! Elo yang bayar" Kesempatan banget si Ben koret ini.

***
Tania merasa mati kutu!!!

Tadi ketika menemani Bas untuk berbelanja tiba tiba saja mereka bertemu dengan orang yang Bas sebut sebagai omah. Dan seberapa kalipun Tania atau Bas menjelaskan kepada omah ini bahwa Tania jelas jelas wali kelas Bas. Wanita yang masih cantik diusianya yang tak muda lagi itu tak mau mendengarkan.

"Ayo Tan... makan... ini mama yang masak loh" Kata Omah

"Iya tante"

"Ih dibilangin panggil mama aja, jangan tante... temen-temen Sheila aja manggil mama kok... Sheil... ini ajakin dong makan Tanianya"

 ini ajakin dong makan Tanianya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya maa iyaaa... ayo mba turutin aja... sabar sabar ya mba" Kata Sheila yang lama lama kasian pada Tania.

"Heh bocil!!! Kamu tuh ini bu guru kenapa bisa diseret mama sih ke sini" Bisik Sheila pada Bas yang sibuk dengan makanannya

"Aku udah jelasin tanteeee... panjang kali lebar kali tinggi malah... omahnya aja yang ga paham paham... aku kesel terus aku bilang aja iya iya calon mami aku" Balas Bas ikut berbisik.

 aku kesel terus aku bilang aja iya iya calon mami aku" Balas Bas ikut berbisik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bastian sejak tadi sudah meminta maaf pada Tania. Dan Tania saja bilang ngga masalah.

"Papi kamu tau... dibotakin loh" Mendengar ini Bas meringis. Lupa. Papinya rempong kalau ada yang dibawa ke rumah seperti ini. Dulu pernah ada temen papi yang bikin omah salah paham. Papi sampai mincak mincak marah marah ngambek sama omah gara-gara ga percaya.

Bas belum siap nerima amukan papi.

"Tante jangan ngomong-ngomong sama papi... ini tuh tadinya mau aku jodohin sama papi... cuma sayang udah punya tunangan" Bisik Bas lagi.

Gemas... Sheila akhirnya menjitak pelan kepala Bas.

"Kalau bukan ponakan" Sheila menggerutu.

Dan yang ada di ruangan semuanya tersenyum canggung. Hanya omah saja yang senyumnya sumringah.

Jangan lupa si korban yang tidak tau apa apa yang sekarang sedang makan nasi padang dengan temannya.

***

Once MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang