"Tan, elo kalau mau balik, duluan aja. Masih lama mereka. Besok kan elo ngajar" Kata Selina
Selina itu hafal kalau gengan kuliahnya Hansel udah kumpul gabakal deh cukup sejam dua jam. Dia itu udah bareng sama Hansel hampir 5 tahun udah dikenalin ke sobinya yang ini dari mulai 6 bulan pacaran jadi ya kenal banget. Nih buktinya udah dua jam lewat dari close bill cafe belum ada tanda tanda tuh kumpulan ini bakal bubar.
Se exited itu bakal ada yang lepas lajang lagi diantara mereka. Padahal udah pada masuk kepala tiga tapi masih pada betah aja sendiri.
"Etapi ga enak sama elo, gue udah telat masa balik juga duluan" Balas Tania.
"Udah gapapa, lagian juga nanti mereka bisa gue babuin buat bantu beresin" Kata Selina menanggapi.
"Elo bawa mobil kan?"
"Ngga... mobil gue masih dibenerin, yang kemarin keserempet itu" Jawab Tania yang dari tadi merapikan meja.
"Gue ke belakang ya!!! Beres beres mau balik." Kata Tania sambil berlalu.
Selang beberapa saat Tania keluar dan mencari keberadaan Selina untuk berpamitan. Ternyata Selina sedang berbicara dengan Hansel.
"Sel... Koh... Gue balik ya... Sat yang lain... duluan yaa" Pamit Tania
"Eh tar dulu Tan..." Panggil Selina
"kenapa?" Tania melihat ke arah Selina lagi.
"Elo balik bareng Ben aja ya, dia searah kok. Mau balik juga" Kata Selina
Tania bingung sendiri, mau iya in juga mana enak. Baru kenal udah nebeng gini.
"Eh gausah gue udah mesen grab kok" Sergah Tania.
"Hih cancel aja, mati gue sama laki lo kalau jam segini elo naik Grab" Kata Selina melebih lebihkan.
"Udah santai aja sama gue. Gue emang mau balik" Akhirnya Ben bersuara.
"Bentar ya abisin rokok dulu" Kata Ben sambil nyengir.
"Gapapa sih teh, dia mah aman. Masa ke fakboian nya sudah punah" Kata Satria yang langsung dihadiahi pukulan oleh Ben.
"Yaudah yuk Tan" Ajak Ben yang baru saja mematikan rokoknya.
***
Sebenarnya Tania awalnya kurang nyaman dengan teman Hansel yang satu ini, sejak pertama melihat mukanya terlihat galak walaupun ketika tersenyum memang harus Tania akui, Ben ini cukup manis. Mengingatkannya pada murid kesayangannya Bastian.
Kalau dandanan sih Tania sudah biasa melihat Hansel jadi ya sudah tidak kaget jika kebanyakan teman Hansel akan setipe dengan Hansel. Makannya sedikit tidak menyangka jika Satria bisa mengenal Hansel bahkan satu geng.
Selama 10 menit perjalanan awal tidak ada yang bersuara diantara keduanya. Tapiii... Mana kuat sih Ben berdiam diri seperti sekarang. Di cafe sih tadi banyak diam karena sambil diskusi lagu dengan asisten produsernya.
"Tan, dengerin musik gapapa kan?" Tanya Ben.
"Ya gapapa sih... mobil juga mobil elo Ben.. hehe" Duhhh canggung banget ini aseli.
Galama Ben menyalakan musik yang sepertinya sering didengarkan lelaki itu.
"Eh suka westlife juga?" Asli sih Tania kaget. Mukanya tuh bukan muka muka cowok yang dengerin lagu ginian.
"Hehehe, sering dengerin nyokap sama ade gue dengerin sama nyanyi ini sih jadi kebawa" Jawab Ben.
"Faves gue banget tau Benn..." Mereka akhirnya berbincang, mulai dari lagu favoritnya, pengalaman menonton konser setelah Westlife memutuskan untuk reuni. Ben bahkan juga bercerita dia seorang produser musik, tapi jenis musik yang diciptakannya lebih ke arah hip hop berbeda jauh dengan lagu lagu
boy band yang digawangi Shane Fillan ini. Dan banyak lagi yang mereka ceritakan."Eh Tan, ini belok kanan kan?" Tanya Ben ketika sadar sudah hampir sampai tujuan.
"Eh iya, itu yang cat ijo rumah gue" Jawab Tania.
"Ohhh iya iya... elo tinggal sendiri?" Tanya Ben.
"Iya Ben, orang tua gue kan deket deketan sama rumah orang tua Satria." Jelas Tania.
Ben hanya mengangguk paham. Satria saja memilih tinggal sendiri jadi Ben tidak heran jika Tania juga seperti Satria.
"Sampe juga! Thanks ya Ben" Ucap Tania sambil tersenyum. Rasanya sudah lama dia tidak merasa senyaman ini bertemu orang baru.
"Anytime Tan, yaudah gih masuk"
"Dih ngusir" Ada rasa kaget di dalam diri Tania ketika mengeluarkan gurauan seperti ini pada Ben.
"Cewek! Sewotnya ampun. Yaudah deh kalau mau ikut ke rumah abang yuk" Siapa sangka Ben malah ikut ikutan bergurau.
"Heh!" Decak Tania
"Udah sana udah malem Tan katanya besok kerja..." Ini Ben salah pendengaran atau memang suara yang dia keluarkan kelewat lembut?
Akhirnya Tania turun dari mobil dan menunggu Ben pergi dari depan rumahnya.
Baru mobilnya melaju sedikit kepala Ben terlihat dari arah pintu penumpang.
"Eh Tan! Jangan lupa kalau westlife concert lagi nonton ya bareng gue. Temen temen gue mana mau" Kata Ben sebelum benar benar pergi dari situ, Tania yang melihatnya hanya mengacungkan jempolnya petanda setuju dengan usulan Ben.
Ben akhirnya pergi sambil melambaikan tangannya, sementara senyumnya terus merekah. Sudah lama rasanya dia tidak berbincang dengan seseorang seperti sekarang.
Tania
***
Sementara Bas.
"Ya Tuhannn... Bas mohon papi jangan tau kalau bu Tania dibawa ke rumah omah tadi siang. Kalau bisa sis Bas maunya papi sama bu Tania jodoh. Aamiin" Setelah berdoa dengan sungguh sungguh Bas akhirnya memejamkan matanya menunggu rasa kantuk menyergapnya.
...
Marhaban Yaa Ramadhan semuanya yahhh

KAMU SEDANG MEMBACA
Once More
Romans"Dengerin papi, hari dimana kamu lahir di dunia itu adalah hari paling bahagia buat hidup papi. Jangan mikir kamu itu beban. kamu itu kebahagiaan papi." 🎉 #1 minrene