17

1K 147 34
                                    

Ben termenung, dia merasa ada yang salah dengan dirinya dan Tania.

Sejak Tania pulang bahkan ketika sudah kembali lagi, menurut Hansel yang bilang jika Tania sudah mulai bekerja, dia merasa Tania menjauh. Bagaimana tidak, pesannya jarang di balas oleh wanita itu, telponnya pun sering diabaikan. Bahkan tanpa perlu repot Tania tidak pernah menanyakan kenapa Ben menelponnya.

"Buset... bapak muda kita satu ini, anak sakit galau anak mau sembuh kok malah tambah galau kayanya" Candra bersuara, sekarang memang Bas sudah tinggal pemulihan, jadi Ben mulai bisa melakukan kegiatan seperti biasanya.

Sekarang dia sedang di studio rekaman dan tiba tiba Candra datang, diajak Satria katanya.

"Kenapa dah lo? Gak elo ga Tania ngelamun mulu diamana mana" Satria ikut mengomentari.

Mendengar nama Tania, Ben bereaksi dan langsung melihat ke arah Satria.

"Tania kenapa?"

"Hahahaha" Candra dan Satria kompak tertawa, sementara Ben menyernyit.

"Kenapa si lo pada" Kata Ben melihat dua temannya yang tidak berhenti tertawa itu.

"Coba Nyet sebelum elp nanya yang lebih lanjut ke gue, gue nanya dulu deh ke elo" Ucap Satria, Ben diam menunggu Satria melanjutkan ucapannya.

"Elo ada hubungan apa sih sama sepupu gue?" Tanya Satria

"Masih ditanya si lo! Udah jelas anjir" Kata Candra sementara Satria menggendikan bahunya.

Melihat Ben yang tetap memilih diam, Candra ikut gemas sendiri.

"Elo suka Tania??? Elo naķsir??? Sayang??? Cinta???" Tanya Candra tidak sabar sementara Satria malah asik tertawa melihat reaksi Candra.

Ck

Ben berdecak

"Perlu banget gue jawab? Emang ga keliatan dari sikap gue???" Kata Ben akhirnya.

"Jelas banget nyet jelas tapi gue perlu denger dari mulut lo!!! Gue kan bukan peramal" Jelas Satria.

"Lanjut Can" Kata Satria.

"Nah kalau iya, elo udah ngomong sama Tania?"

Dan Ben terdiam

Sial!!!

Dia bahkan baru sadar bahwa dirinya selama ini berperan sebagai pecundang!!! Apa yang dia harapkan? Tania bisa membaca pikirannya??? Bodoh!!!

"Bener kan analisa gue nyet" Kata Candra.

Jadi memang Satria beberapa hari yang lalu di telpon oleh orang tua Tania dan menanyakan perihal temannya yang sedang dekat dengan Tania. Karena memang saat itu Satria sudah sadar dengan kedekatan Tania dan Ben, dengan jujur Satria mengatakan tentang Ben pada orang tua Tania.

"Itu loh mba mu, pulang-pulang galau, cerita sama ibu lagi naksir orang. Terus nanya ibu masalah ga sama duda anak satu.. ya ibu jawab lah. Wong bapak mu aja duda waktu nikah sama ibu. Kamu masih nanya masalah ngga. Terus ujung ujungnya dia bilang lagi bingung. Soalnya takut cuma dia doang yang ngerasain. Takut bertepuk sebelah tangan. Terus ya gitu maunya sekarang diem menjauh dulu. Tapi hapenya diliatin mulu. Jadi ibu yang pusing liatnya"

Dan ternyata setelah Satria menceritakan pada yang lain ketika bahkan Selina dan Krystal ikut bergabung. Jadilah usulan ini bahwa mereka harus menanyakan dulu pada Ben. Karena dari informasi yang didapat dari Selina. Tania sedang ragu, apalagi ketika masalah Clara saja Ben tidak bilang apa apa sekalipun Selina sudah menjelaskan siapa Clara itu.

Kalau kata Kaisar dan Hansel.

"Ya jomblo karatan kaya gitu mana peka!!!"

"Kaya lupa aja lo pada kapan terakhir dia pacaran! Anaknya udah 10 tahun woy elo bayangin aja"

"Jadi kapan mau bilang nyet? Sebelum gue tarik restu gue sama elo nih" Kata Satria akhirnya.

"Ya gimana anjir kemarin kemarin gue pusingin Bas mana sadar gituan... Terus gue harus gimana? Didiemin udah lama ini gue. ga enak" Cerocos Ben akhirnya.

"Ga enak yang mana? Dicuekin apa yang kaya di studio?" Hansel dengan ucapan kurang ajarnya muncul dari balik pintu studio.

"Anjing" Umpat Ben.

"Wes udah bisa mengumpat... sini my bro gue datang untuk memberikan nasihat" Kata Kaisar yang membuntuti Hansel itu.

Ben hanya menggeleng melihat teman temannya ini.

"Jadi mau gimana?" Tanya Kaisar

"Apanya???" Tanya Ben.

"Nembak!!! Menyatakan perasaan!!! Lamar!!! Apakek mau lo!!!" Candra geram.

"Hahahah sabar Can sabarrrr" Ucap Satria.

Ben mendengus lagi lalu mengeluarkan handphonenya.

"Hallo Bas??? Kamu diamana?" Ben malah menghubungi anaknya dan membuat ke empat temannya menggeleng geleng. Ben dan Bas memang tidak bisa dipisahkan. Dan mereka paham akan hal itu.

***

I'm back setelah never ending report yang bikin setresss

Menuju ending yaaa... yeayyy

Bonus

K : elo ngapa pake masker si Sat??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

K : elo ngapa pake masker si Sat??

S : Kalau gue buka masker elo keliatan buluknya apalagi Ben yang samping gue

H : elo lagi berdua kenapa ga liat kamera??? Hah???

K : Daripada elo sama Ben so ganteng

B : Gue diem loh padahal dari tadi

C : Sudah cukupkan pertengakaran gue doang yang paling ganteng paling bener

S, K, H, B : IYAIN BIAR CEPET

B : Yuk cabut

C : Kemana anjir

S : Ya restonya Hansel lah! Laper gue

K : Seneng nih gue kalau gini

H : Ujungnya gue lagi yang tekor!!! Sialan lo pada

Once MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang