"Sel, ini beneran ga kenapa kenapa nih kita malah hangout gini ga ke café?" Tanya Tania.
Dia sekarang bersama Selina sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan. Tadi tiba tiba Selina menjemputnya dan membawanya kesini.
"Udah gapapa!!! Lagi mogok gue!!! Elo harus jadi koalisi gue." Jawab Selina, kentara sekali dia sedang kesal.
"Marahan sama Hansel?" Tanya Tania lagi.
"Duh gimana ya sambil cari makan deh Tan, panjang ceritanya" Kata Selina cepat.
Tak lama mereka mendapat tempat untuk berbincang, Selina mengatakan jika dia sedang kesal lantaran Hansel yang terus menunda diresmikannya hubungan mereka.
"Ya lama lama kan gue jadi mikir Tan, ini cowok tuh serius gak sama gue" Curhat Selina.
Tania hanya bisa tersenyum hambar, yang punya status saja bisa berfikiran seperti itu bagaimana dia yang hanya kenalan. Mungkin dia saja yang terlalu membawa perasaannya hanya karena intensitas bertemu dan berkomunikasi dengan Ben lebih banyak dibandingkan dengan yang lain.
"Terus elo maunya gimana?" Tanya Tania.
"Gatau deh Tan, gue udah pengang tiap balik ditanyain mulu sama nyokap gue kapan Hansel mau nyeriusin gue. Ya gue jawab apaan coba. Bilang Hansel belum siap? Yang ada gue dinikahin sama orang lain" Gerutu Selina.
"Heh sembarangan aja kalau ngomong. Pamali Sel" Ucap Tania.
"Eh Hansel nelpon gue"
"Biarin aja! Dari tadi gue ga angkat telponnya."
"Gapapa gue angkat ya. Kasian" Selina hanya mengendikkan bahunya dan meminum kopinya dengan kesal.
Tania agak menjauh dari Selina ketika menjawab telpon dari Hansel karena Selina sejak tadi menggerutu.
Tania mendengar nada putus asa Hansel, dan memutuskan untuk membantu pria itu.
Dia mengikuti arahan Hansel supaya membawa Selina ke cafè. Tania tidak habis fikir bagaimana bisa pria itu bahkan memilih untuk menutup cafenya karena tidak berkonsentrasi akibat hubungannya yang sedang tidak baik dengan Selina.
"Ngapain kesini sih Tan" Selina protes ketika mobil yang dibawa Tania memasuki parkiran cafe.
Tania menghela nafasnya sebelum bicara.
"Elo jangan gara gara ego bikin perjuangan elo sama kokoh selama ini sia sia Sel, seengganya beresin masalah nya baik baik. Masuk gih"
Selina menunduk memikirkan ucapan Tania.
"Tapi elo juga ikut. Gue gamau sendiri. Takut sepi gitu." Dan Tania paham dengan kekhawatiran Selina. Dia ikut menemani Selina untuk menemui Hansel.
Di dalam sana Hansel tampak begitu putus asa.
"Tan, gue pengen ngomong dulu sama Selina. Elo bisa ke ruangan gue dulu?" Pinta Hansel.
Kenapa tidak mereka saja yang mencari ruang yang lebih privat. Pikir Tania. Meskipun merasa janggal Tania tetap menuruti permintaan Hansel.
Hampir 30 menit Tania berada di dalam ruangan Hansel. Terlalu sunyi. Bahkan suara Hansel dan Selina saja tidak terdengar.
Prangggg
Rasanya jantung Tania mau copot ketika mendengar suara sesuatu yanh pecah. Tidak mungkin Hansel atau Selina berani bertengkar hebat sampai melempar barang. Tapi sisi Tania yang masih trauma atas sikap Gery membuatnya kembali khawatir.
Dengan hati hati Tania keluar dari ruangan Hansel. Dannn...
Gelap.
Kemana Hansel dan Selina.
![](https://img.wattpad.com/cover/221252147-288-k168718.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Once More
Любовные романы"Dengerin papi, hari dimana kamu lahir di dunia itu adalah hari paling bahagia buat hidup papi. Jangan mikir kamu itu beban. kamu itu kebahagiaan papi." 🎉 #1 minrene