𝚌𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟹

46 5 17
                                    

"Apa bising-bising ni?" Miyeon melangkah masuk ke dalam asrama itu dengan bagasinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa bising-bising ni?" Miyeon melangkah masuk ke dalam asrama itu dengan bagasinya.

Dia mengerut dahi mendengar lagu dari playlist Izumi yang terlalu kuat itu.

Sudahlah tasteless. Dia ungkit dalam hatinya.

"Miyeon."

"Ibu mu nak jumpa kita di office," Izumi langsung tak bagi salam. Semakin kerut dahi Miyeon dengan sikapnya.

"Nanti tak sempat pergi perhimpunan macam mana?"

"Dia kan pengetua. Perhimpunan takkan start kalau dia tiada," usik Izumi.

"Jadi? Kita lambatkan meeting kita dengan boss?" Mereka melihat pintu yang dibuka. Isabel berdiri di sana dengan senyuman menawan.

"Ciao, girls! Isabel is here," dia memberikan salam yang sudah terlambat.

"Tinggal Lucy lah," Miyeon eye rolled dan memeluk tubuh.

"Alahh.. Miyeon langsung tak bagi support," senyuman Isabel bertukar menjadi awkward apabila dia melangkah ke ruang tamu.

"Aku rasa Lucy dikelilingi graduan sekarang. Maklum lah, dia banyak bantu mereka time exam kemasukan kolej," Isabel senyum tunjuk gigi.

Dia duduk atas sofa bersama rakan-rakannya dalam satu bulatan.

"Jadi apa kata kita gerak dulu. Mana tahu terjumpa dia tengah jalan." cadang Daphne, Izumi cepat mengangguk setuju.

"Tapi.. tak kesian ke dia nak bawa luggage besar ke office ibu saya? 💧"

Mereka semua diam.

"Tak?"

"Ok lah. Jom gerak," mereka melangkah keluar dari asrama itu. Daphne yang terakhir keluar menutup semua suis dan mengunci pintu utama.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
svt | rich presidents club Where stories live. Discover now