Heejin's POV
"Semangat Heejin!"
"Ayo! Ayo! Sedikit lagi!"
"Cepat sedikit dong!"
Mudah jika hanya mengatakan itu! Tapi kalau kau menjadi diriku, bisa-bisa kau mendadak pingsan di tengah lapangan!
Kesal. Kesal setengah mati setiap mengingat ini semua hanya sebuah kesalahpahaman yang akhirnya membuat diriku berada disebuah lintasan berbentuk oval ini.
"Yoon Heejin! Yoon Heejin!"
Semua orang bersorak. Mereka mengamatiku yang sedang berlari kesetanan di lapangan memutar ini. Saat ini sedang diadakan lomba antar kelas dan aku adalah salah satu perwakilan dari kelas kami di lomba lari. Gila! Harus berapa kali aku katakan kalau aku tidak bisa mengikuti kompetisi ini. Bagaimana bisa mereka percaya dengan pria sialan itu? Hanya karena kakiku panjang bukan berarti aku bisa berlari dengan cepat.
Ini bukan lari 100 meter atau bahkan lari estafet yang membutuhkan banyak orang. Yang kulakukan adalah berlari satu putaran, yang artinya aku harus mengatur tenaga minimku ini agar sampai digaris kuning itu.
Ingat, jika aku kalah maka salahkan makhluk buruk rupa itu yang menghasut para teman-temanku itu.
Jeon Jungkook namanya.
Saat ini, pria itu bermain basket dengan temannya di lapangan yang lain. Kurang ajar! Disaat aku susah-susah menggerakkan kakiku, dia malah meluruskan kakinya sembari sesekali mengedipkan matanya ke arah gadis lain yang membuat mereka berjerit.
Bumi jika kau ingin menelan manusia itu, silahkan telan saja, aku muak dengannya.
Argh! Aku harus masih fokus pada pertandingan ini. Aku pun menatap ke arah depan lagi dan setelah kulihat.. Yes! jarakku dengan garis itu hanya tinggal sedikit lagi. Terlihat dari ekor mataku, kiri dan kananku kosong, itu berarti bisa saja aku tertinggal jauh atau.. apakah aku di paling depan?
Mataku kututup rapat-rapat untuk memanjatkan doa. Ya Tuhan! Setidaknya jika aku tidak menang, maka tolong perlihatkan aku makhluk Tuhan yang paling tampan!
"YES! DIA MENANG!"
Eh?
"HEEJIN!" teriak Yerin yang entah darimana asalnya. "BUKA MATAMU! KAU SUDAH MENANG, HEEJIN! JANGAN BERLARI LAGI!"
Aku membuka mataku dan ternyata tubuhku sudah keluar dari zona berlari yang berbentuk oval itu. Aku pun ingin menghentikan aksi kejar-kejaran ini tapi kakiku seperti tidak mau berhenti.
"AKU TIDAK BISA BERHENTI!"
Seolah-olah sudah menunggu diriku, sebuah pohon besar telah berdiri di depanku. Menyadari hal itu, aku segera menghentikan kakiku ini, membuat badanku tercondong ke depan.
"AAAAA!!"
Buk
Tangan yang menutup wajahku tidak terasa sakit. Tubuhku di bagian manapun juga bahkan tidak sakit. Justru tubuhku seperti mendarat di sesuatu yang lembut, yang pasti selain pohon berkulit kayu itu.
"Bodoh."
Mendengar dari suara orang yang familiar, aku membuka tanganku dan melihat sebuah matras empuk sudah berada di depanku menghalangi pohon tersebut.
"Disuruh berhenti, malah makin kencang larinya."
Aku menengok ke arah kanan dan disanalah ada seorang pria memegangi matras tersebut. Dengan tubuh yang masih bersandar pada matras, aku pun menjawab Jungkook dengan tenaga yang tersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
who are you?
FanfictionJungkook adalah musuh Heejin, namun bagi Jungkook, Heejin adalah kesenangan dirinya. Namun bagaimana dengan kesenangan Heejin? Sepertinya tidak akan bisa tercapai jika Jungkook selalu berada disamping Heejin.