2

142 11 7
                                    

Heejin's POV

3 kata yang bisa mendeskripsikan pria itu..

Luar biasa, sempurna, idaman.

Argh! Sudah 1 tahun lamanya aku menyukai pria ini, rasa sayangku kepada pria ini justru tidak pernah berkurang tiap harinya.

Argh! Sudah 1 tahun lamanya aku menyukai pria ini, rasa sayangku kepada pria ini justru tidak pernah berkurang tiap harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang aku sendiri juga bingung, bagaimana rasanya mempunyai anak seperti pria itu. Yang diagung-agungkan disegala bidang, yang diindah-indahkan dari berbagai macam aspek. Kenapa? Kenapa justru saat aku melihat pria itu rasanya ingin menghilang saja, saking kalah indahnya?!

Dia adalah Jung Hoseok.

Laki-laki pembawa berkah dan kesenangan bagi kaum hawa. Dia bahkan tidak perlu menyombongkan dirinya. Hanya dengan senyumannya yang manis, dia sudah bisa membuat gadis-gadis meringis.

Tak

"Aak!"

"Jangan menatap dia seperti itu, bisa-bisa matamu keluar dari tempatnya." ucap Yerin terkekeh kemudian menarik tangannya yang tadi menyentil dahiku. Kenapa akhir-akhir ini semua orang menyentil dahiku sih?!

Aku pun menoleh ke arah gadis itu kemudian kembali menyuap makanan yang sudah dingin, "Aku tidak mengerti."

"Tentang apa?"

"Kau, Yerin." Mendengar hal itu, Yerin mengernyit. "Aku? Kenapa?" Heejin berdecak kemudian menaruh sendoknya, matanya menatap Yerin intens membuat gadis berambut panjang itu bergidik.

"Heejin, kau... sehat?"

"Begini! Aku tidak mengerti, kenapa kau tidak menyukai Hoseok sunbae. Lihat gadis itu! Dia bahkan harus menutup matanya agar retinanya terlindungi dari sinar ketampanan sang matahari alias Hoseok sunbaenim. Sedangkan KAU! Seenaknya mengejekku karena menyukai pria sempurna itu. Otakmu rusak atau–"

Tuk

"Aak! Apalagi?!"

Sesuatu seperti menubruk kepalaku. Tidak, tidak, bukan benda keras, namun seperti sebuah kertas yang diremas yang seharusnya terasa ringan dikepala. TAPI! Yang ini berbeda! Kenapa orang yang melempar kertas itu justru seperti memiliki dendam yang telah ia simpan selama 100 tahun kepadaku?!

Yerin mengetuk pundakku dan seolah bertanya 'Ada apa?' dengan alisnya yang mengernyit. Aku menggeleng, membuat Yerin hanya mengangguk kemudian melanjutkan makanannya. Aku menunduk mencari barang tersebut, dan benar saja, benda itu adalah kertas yang diremas yang sekarang sudah mendarat di lantai. Aku mengambil kertas tersebut kemudian kubaca tanpa sepengetahuan Yerin.

'Jung Hoseok. Benarkan?'

Aku mengernyitkan dahi, kemudian memutarkan pandanganku ke segala arah, mencari makhluk yang melemparkan kertas ini kepadaku.

who are you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang