1 | Cat🐈

9.1K 953 202
                                    

"H-hei tenang, aku disini bersamamu,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"H-hei tenang, aku disini bersamamu,"

tangan pucat yang dingin itu mencoba menenangkan makhluk didepannya. San iba melihat kucing putih itu kedinginan saat hujan sendirian.

memang awalnya tubuh kucing itu terlihat bergetar, takut dengan San. namun setelah manusia itu memberikan pelukan hangat pada si kucing, nampaknya ia mulai terbiasa.

"apa kau kedinginan?" tangan besar itu tak henti-hentinya mengelus bulu-bulu halus kucing itu. terasa basah, mungkin karena ia terkena hujan tadi.

"dimana pemilikmu? apa kau tersesat?"

Choi San lupa alasan dia berada disini. Baru saja hatinya terasa terbelah dua setelah orang yang ia cintai berkhianat, namun sekarang dia terlihat tidak apa-apa. kucing itu membuat ia lupa akan rasa sakitnya.

lama manik San terpaku pada makhluk yang sedang ia dekap itu, "apa mau kau pulang denganku?"

yang diberi pertanyaan hanya celingak-celinguk saja sambil sesekali melihat pada San juga. tentu saja dia tidak menjawab, makhluk itu kan kucing.

tanpa ba-bi-bu San langsung membawa makhluk kecil nan imut itu kedalam jaketnya. tujuannya agar kucing itu tidak kembali kebasahan saat perjalanan pulang kerumahnya.

lihat? bahkan sekarang Choi San malah mementingkan kucing itu daripada dirinya sendiri.





lihat? bahkan sekarang Choi San malah mementingkan kucing itu daripada dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








"nah, sudah sampai,"

Choi San perlahan menurunkan makhluk itu di karpet bulu apartemennya. Orang itu berlari masuk ke kamar mandi karena lantainya akan basah jika dia terus ada disana.

tak disangka sang kucing menghampiri orang yang bisa dibilang sekarang menjadi tuannya itu. telinganya bergerak-gerak mendengar suara pengering rambut yang San pakai untuk mengeringkan barang yang ada di genggamannya.

"ini, pakai,"

Gelang ungu itu--

seharusnya itu diberikan San pada kekasihnya, tapi kalian sudah mengerti kan apa yang terjadi diantara keduanya barusan?

"kau terlihat cocok dengan warna ungu, ku panggil purple saja ya?" manik kucing itu tak beralih dari tuannya yang sekarang sedang melepas pakaian basahnya. Dan terlihatlah sudah pahatan 6 coklat itu~

"tunggu diluar ya, aku mau mandi sebentar,"

percuma, berapa kali San menaruh kucing itu didepan pintu, berapa kali juga kucing itu memaksa masuk sambil meracau tidak jelas...

San menyerah, "kurasa kita berdua memang harus mandi,"

Memang jika dipikir-pikir kucing itu juga harus dibersihkan karena terlihat kotor seperti itu, namun entah apa yang ada di otak San--tidakkah dia sadar mereka ini sedang--mandi bersama?













"kau cantik, purple"

San jatuhkan tubuhnya di kasur berukuran sedangnya itu. Pas untuk mereka merebahkan tubuh berdua malam ini.

San memandangi purple yang sedang duduk disebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

San memandangi purple yang sedang duduk disebelahnya. San ingin tidur, saat kucing itu tiba-tiba berjalan kearahnya dan,

"akhhh purple!"

kucing itu baru saja menggigit telinga sang majikan. padahal San sudah mengantuk, namun karena kaget matanya terbuka lebar lagi.

"sudah nakal saja kau hmm?"

purple turun dari tubuh San dan kembali berbaring disampingnya. Kucing itu sedikit menggesekkan hidungnya pada bibir San, mungkin dia sedang berterimakasih atau semacamnya?

"tidurlah,nne?" kembali tangan itu mengelus purple, tak lupa memberikan pelukan hangat pada peliharaan barunya itu.

"Sleep well, purple."

Hari masih gelap, namun San sudah bangun karena merasakan lengannya pegal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari masih gelap, namun San sudah bangun karena merasakan lengannya pegal. Seperti ada sesuatu yang sedang ia topang dengan lengannya.

Perlahan mata tajam itu terbuka, menampakkan makhluk didepannya yang masih samar-samar rupanya.

Betapa terkejutnya San, ia bahkan tak bisa bernapas sekarang. San ingat dia memberikan lengannya sebagai bantal pada purple, namun....orang ini siapa?!










maap ya gaje(ᗒᗩᗕ)
Budayakan VoMent gais( ╹▽╹ )

[✔]Sanwoo: FilterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang