7 | Cafe dan Kucing

4K 645 108
                                    

"jimin hyung suka sekali kucing, ya?" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jimin hyung suka sekali kucing, ya?" 

"ya begitulah, kalau wooyoung bagaimana? sepertinya kucing yang suka pada wooyoung" 

sambil melihat wooyoung, jimin terkekeh kecil karena wooyoung yang kewalahan dikerumuni banyak kucing disekitarnya. Bayangkan saja, sementara jimin duduk tenang dan mengelus lembut kucing yang ada dipangkuannya, wooyoung malah kalang kabut karena terlalu banyak kucing yang ingin dielus olehnya. Alhasil wooyoung nampak mencolok disamping jimin yang tenang-tenang saja.

"ekkk-satu per satu-IIHH! ji-min hyung t-tolong! ku-cingnya rebutan--YAAAKKK!! CHOI SAN!! MAYDAY!! MAYDAY!! WOOYOUNG DISERANGG!!!"

entah apa yang ada dikepala jimin tapi sepertinya ia akan mati ditempat karena tertawa. lalu Choi San yang namanya dipanggil wooyoung tadi pontang-panting berlari dari dapur karena purple-nya berteriak panik.

"Kenapa!? kenapa?! Ada apa!?" San bertanya dalam mode panik.

"woo-AHAHAHA wooyoung HAHAHA di--hahaha aduh.. wooyoung di serang kucing AHAHAHAHA

-_-

"Astaga purple, kalian ini kenapa sih??" sambil mengambil satu persatu kucing dan memisahkannya dari wooyoung, San mengomel tak habis fikir pada jimin dan wooyoung karena bermain sampai seperti ini.

"huwaaaaa wooyoung dicakar (;ŏ﹏ŏ)" Wooyoung memamerkan bekas cakaran kucing yang meninggalkan luka dilengannya itu.

"Apa sakit?" tanya San sambil mengelus pelan lengan wooyoung. Si purple mengangguk saja, "eung!"

"Itulah kenapa...karma itu selalu berlaku. Siapa suruh tiba-tiba mencakarku saat tidur semalam?"

"Eih? wooyoung dan San tinggal bersama?" jimin memberikan tatapan polos. yang diberi bertanyaan hanya ber-iya saja.

"hyung.. lihat ini," San menyingkap lengan bajunya,"wooyoung mencakarku kemarin. lihat...ini hampi berdarah, aku kesakitan sekali hyung," San menggoda wooyoung yang langsung cemberut karena dikadukan.

"benarkah? Eung, pasti sakit,ya? Wah... wooyoung kukumu tajam sekali," ini kata jimin yang juga mulai menggoda wooyoung. 

Si surai ungu menunduk dan menatap satu persatu jari kukunya--masih dengan wajah cemberut. beberapa detik kemudian ia menyodorkan tangannya itu pada jimin, "hngg..wooyoung mau potong kuku ʕ'• ᴥ•̥'ʔ"

boleh dicoba dirumah bunda-bunda sekalian. jika anak anda tidak mau potong kuku, pakai saja cara ampuh dari Choi San

-San manis ngga pakek gula




"Choi San, aku ingin merenovasi Cafe ini, bagaimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Choi San, aku ingin merenovasi Cafe ini, bagaimana?"

"renovasi? aku rasa itu akan butuh banyak uang, hyung," San menatap Jungkook tak yakin. Ia sangat tidak ingin menyia-nyiakan uang yang telah dia dapat selama ini. Bagaimana jika setelah direnovasi pengunjung Cafe malah berkurang?

"kau mau penghasilan mu bertambah, kan? kalau begitu ayo kita renovasi. Empat manusia tampan didalam Cafe ini menurutku sudah cukup membuat pelanggan berdatangan. Bagaimana?"

'maksudmu tiga manusia tampan dan satu manusia kucing, benarkan?' San meralat didalam hati. Ia kembali memikirkan usulan Jungkook sejenak, "baiklah, ayo kita lakukan!"

"Choi San lihattt>~< wooyoung sudah potong kuku!!!" sambil berlari kegirangan dari luar, wooyoung mengangkat tinggi-tinggi tangannya. Tak lupa juga jimin dibelakangnya yang terus saja menempel seperti koala pada punggung wooyoung. siapapun yang melihat mereka akan merasa gemas, tak terkecuali dua seme kita ini:)

"jungkook, jimin mau pergi dengan wooyoung, boleh?"

"kemana?" tanya jungkook dan San bersamaan.

"SALON! (・ω・)つ⊂(・ω・)" tak mau kalah, wooyoung dan jimin juga menjawab bersamaan.

"jimin ingin ganti warna rambut, sudah bosan dengan warna pirang terus U ´꓃ ' U" kata jimin yang langsung dilempari senyuman oleh jungkook.

"wooyoung mau cat rambut juga?" tanya San menatap si ungu.

"tidak," wooyoung menggeleng, "nanti San tidak bisa panggil  wooyoung 'purple' lagi," jawab wooyoung polos.  

San berdehem dan tersenyum saja, padahal didalam hati...

AAAAAAA WOOYOUNG KU KENAPA IMUT SEKALI SIH?!! AKU TIDAK TAHAN! INI TIDAK BAIK BAGI KESEHATAN JANTUNG KU, WOOYOUNG! HENTIKAN ITU SEBELUM  AKU MATI DITEMPAT!1!1!1!

"baiklah, hati-hati saat dijalan ya.. wooyoung tolong jaga jimin," pinta jungkook. wooyoung mengangguk antusias. "Yeay! ✧\(>o<)ノ✧ ayo pergi wooyoung!" 

"sebentar!"

CUP!

"wooyoung pergi dulu ya Choi San! DADAAAHHH!" seiring tangannya diseret jimin untuk pergi, wooyoung melambai-lambai pada Choi San-nya yang masih saja mematung dengan mata melotot.

jungkook menghembuskan nafas panjang, "hmm.. siapa yang mengajarkan begitu pada wooyoung, hah?" sambil melipat tangan didepan dadanya, jungkook menatap San mengintimidasi. sementara itu yang di tatap masih saja tidak berkedip.

"a-apa itu tadi," orang ini masih saja tidak percaya, 

"SIAPA YANG MENGAJARKAN WOOYOUNG KU BEGITU HAH!?" San berteriak dengan wajah yang semakin memerah, apalagi ia tidak menyangka wooyoung akan seperti itu didepan jungkook dan jimin. untung saja pelanggan terakhir baru saja keluar.

Seseorang tolong Choi San....

"sudah, sudah.. kita harus membeli perlangkapan untuk renovasi," dengan rasa tak bersalah Jungkook menyeret San yang masih saja berjongkok dan berteriak frustasi. mau bagaimana lagi? jika tidak begitu San akan terus mengumpat seperti orang gila didalam Cafe ini.

 mau bagaimana lagi? jika tidak begitu San akan terus mengumpat seperti orang gila didalam Cafe ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














































EH EH UDAH HAMPIR 1K LOH KITA!! AYOK DI GAS

KALAU GINI KAN AKU JADI SEMANGAT TERUS BUAT UP CHAP BARU-NYA><

└|∵|┐♪♪┌|∵|┘♪

[✔]Sanwoo: FilterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang