15 | I'm okay

2.6K 430 29
                                    

▶⏸-------------------02:09🔊
[Can you see my heart?]

Seperti yang diperintahkan, mereka pergi meninggalkan Jimin dan Seonghwa menyelesaikan urusan mereka didalam sana. Tapi, seperti ada yang kurang...

"Dimana Wooyoung!?" San yang baru saja keluar langsung berteriak panik saat maniknya tidak menangkap sesosok pria bersurai legam itu.

"Bukankah dia denganmu tadi? " ujar Jungkook.

"Tidak! Kukira dia bersama kalian!"

"Apa dia masih didalam?" Yunho sedikit menjengah kedalam rumah itu.

"Tidak, tadi dia sudah keluar. Tapi barusan dia berbicara tentang gelang—purple??" ucap Mingi sebenarnya tak yakin.

"Gelang itu ada padaku!" San menunjukkan gelang yang ia maksud. San paham sekarang, Wooyoung kembali untuk mengambil gelangnya yang tertinggal. Masalahnya mereka tak berjalan berpapasan tadi. Rumah ini terlalu luas.

BYYAARRRR!!!

Tiba-tiba sebuah kobaran api menyembur tepat dari dalam rumah.

"WOOYOUNG!!" "JIMIN!!!"


































Beberapa saat lalu..

"Kau kira dirimu siapa bisa memperlakukan kami seperti ini, huh?" tangan kiri Jimin menopang tubuhnya di paha, sedangkan tangan kanan digunakan untuk menodongkan senjata api itu tepat dikepala Seonghwa.

"Kau tidak sadar berapa banyaknya dosa yang telah kau berbuat sampai sekarang?" lanjut Jimin.

"A-apa mau..mu?" ujar Seonghwa masih meringis kesakitan.

"Penderitaan mu," ucapnya santai.

"Kalau begitu cepat bunuh aku!" gertak si Park. Jimin benar-benar tidak ada takut-takutnya pada orang ini. Dia malah melemparkan senyum manis pada Seonghwa.

"Tidak semudah itu, daddy.." sahut Jimin dengan nada sedikit mengejek.

Tangannya meraih ikat pinggang yang digunakan Seonghwa untuk mencambuk Wooyoung, lalu menyihirnya agar benda itu dapat bekerja sesuai perintahnya.

"Semua yang telah kau lakukan pada teman-temanku—

—take it back."

Cttass!!

"AAAKKHH!!"

Teriakan Seonghwa barusan membuat langkah Wooyoung mencari gelang itu terhenti. Atensinya beralih pada sumber suara yang datang dari arah kamar tempat biasa ia dikurung.

Wooyoung sedikit mengintip dari sela-sela pintu yang belum ditutup rapat. Manik kembarnya dapat menangkap seorang Park Jimin yang tengah mengkasari Park Seonghwa habis-habisan.

"Semoga di kehidupan selanjutnya aku akan bertemu kau yang berwujud babi. Akan kusembelih perutmu untuk dimakan,"

Jimin menjentikkan jarinya agar ikat pinggang itu berhenti memberikan cambuk bagi Seonghwa. "Any last word?"

[✔]Sanwoo: FilterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang