haechan tidak menyangka pernikahannya jadi mimpi buruk. hari pertama tiba di rumah mark, suaminya, haechan langsung dihadapkan pada perjanjian pernikahan yang isinya mengatakan bahwa mereka akan bercerai dalam waktu satu tahun.
gila! mark berencana...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
yang memiliki belum tentu mencintai.
___
"kau ke mana saja?"
haechan terlonjak kaget saat mendengar suara mark. ia baru saja pulang dan masuk ke rumah. saat melihat lampu mati, ia pikir tidak ada orang. ternyata salah, suaminya sedang duduk di sofa ruang tengah.
apa yang dilakukannya malam-malam di sini? tanya haechan dalam hati. seharusnya mark tidur di kamarnya, suaminya itu sedang sakit.
mark beranjak berdiri menghampiri haechan. "kau ke mana saja seharian?" tanya mark dingin.
haechan baru pulang pukul sepuluh malam tanpa memberi kabar, tentu mark khawatir.
"a-aku ..." jawab haechan terbata. tiba-tiba kejadian tadi siang kembali terlintas dan membuatnya kesal.
"bukan urusanmu."
"ponselmu mati? habis baterai? atau habis pulsa?" tanya mark kesal.
"ponselku baik-baik saja."
"lalu kenapa kau tidak mengangkat teleponku?" tanya mark sengit.
"harus, ya?"
mark berusaha menahan emosinya.
"ini jam berapa? kenapa baru pulang? dari mana saja?"
"sudah kubilang, bukan urusanmu. sudahlah aku lelah." balas haechan seraya melangkah menuju kamarnya.
"aku belum selesai!" ucap mark menahan lengan haechan.
haechan menepis pelan. "maumu apa mark?" tanyanya serak menahan sesak. ia sudah dipermalukan di rumahnya sendiri. tega mark menyuruh perempuan itu untuk datang ke kerumah.
"aku hanya bertanya kau dari mana?" tanya mark berusaha menahan diri untuk tidak membentak haechan.
"aku ke cafe ayah." haechan terpaksa berbohong, ia kembali melangkah ke kamar. lagi-lagi tangan mark mencegahnya.
"kenapa kau tidak mengangkat teleponku?" mark masih tidak melepaskan haechan.
"kenapa menelepon? bukannya kau sibuk dengan perempuan itu?" tanya haechan ketus seraya menepis tangan mark.
"aku tidak menyuruh mina datang ke sini, aku bahkan tidak memberitahunya."
"bukan urusanku." jawab haechan. "kau yang dulu bilang untuk mengurus urusan masing-masing, kan?" tambahnya lagi.
"aku sudah memintanya untuk tidak datang ke sini lagi. aku minta maaf kalau itu mengganggumu." ucap mark datar.
haechan sudah tidak tahan lagi. ia perlu mengeluarkan sesak yang disimpan sejak perempuan itu datang.
