21

26.3K 2.8K 1.4K
                                    

"haechan..." ucap mark seraya mendekat pada haechan.

haechan melarang suaminya untuk mendekat. "aku tidak bisa menahan rasa sakit ini. sesak rasanya. kau tahu? seperti ada yang menusuk di jantungku." haechan kembali terisak.

"mungkin rasanya tidak akan sesakit ini, andai saja aku tidak jatuh cinta padamu."

"sakit melihatmu lebih peduli pada perempuan itu. sakit melihat kalian bersama. sementara, seharusnya aku yang lebih berhak untuk memilikimu, daripada dia."

"aku lelah mark! lelah..!" tangis haechan pecah.

mark langsung mendekat dan membawa haechan ke dalam pelukannya.

"shhh ... " mark mengecup kepala haechan seraya membelainya pelan.

"jangan menangis."

haechan tidak memberontak. ia pasrah dalam pelukan mark. biarlah menumpahkan tangis kali ini saja. ia ingin menikmati dalam dekapan suaminya.

mark mengeratkan pelukannya. matanya pun berkaca-kaca. Ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan kepada haechan? batin mark.

"jangan pergi," pinta mark pelan.

"please ... tetaplah disini."

haechan menggeleng pelan, masih terisak. ia harus pergi.
ia tidak akan membiarkan haechan pergi, tidak bisa.

"apakah kau mau meninggalkan perempuan itu? untuk aku?" tantang haechan masih dalam pelukan mark.

tubuh mark menegang sesaat. pilihan yang sangat sulit. ia tidak bisa meninggalkan mina, terlebih saat ini.

"a-aku .... "

haechan melepaskan pelukannya. "kalau begitu, aku harus pergi."

mark tidak melepaskan haechan begitu saja. ia meraih wajah haechan dengan kedua tangannya. "lihat aku." mark memaksa haechan menatap tepat ke manik matanya. "kalau kau benar-benar mencintaiku, jangan pergi."

haechan kembali terisak. ia mencintai mark, tapi ia harus pergi. "a-aku tidak bisa," ucap haechan seraya menundukkan pandangan.

"kau bisa." bujuk mark seraya menyatukan kening mereka. ia bisa merasakan nafas haechan yang hangat menerpa wajah.

"aku mohon ...."

haechan menggeleng pelan.

"aku mohon..." pinta mark sekali lagi.

"aku tidak bisa," bisik haechan.

pandangan mark jatuh ke bibir haechan. pikirannya sedang berdebat. apakah ia akan ... atau ...? tanpa bepikir panjang, ia mendekatkan wajahnya ke haechan dan meniadakan jarak antara mereka.
haechan menjengit saat merasakan sentuhan suaminya. ia tidak bisa bergerak, tangan mark menahannya kuat.

mark menjatuhkan bibirnya diatas permukaan bibir haechan. menyapunya lembut beberapa detik.

haechan membuka mata perlahan dan menemukan mark menatapnya lekat.

"please haechan... jangan pergi..." pinta mark serak.

"aku tidak bisa, aku harus pergi."

mark menarik napas panjang. merasa kalah.

"aku butuh sendiri untuk memikirkan semua ini. aku tidak bisa berpikir jernih saat bersamamu." ucap haechan.

"kau bisa berpikir dan tetap di sini. aku janji tidak akan mengganggumu." kilah mark.

haechan menggeleng. "tolong izinkan aku pergi. please ..." pinta haechan. "aku hanya ingin hidup tenang dan fokus dengan pekerjaan."

mark diam. ia tahu tidak bisa mencegah haechan pergi. satu-satunya permintaan haechan tidak dapat ia penuhi.

(✓) disqualified love » markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang