NOW PLAYING | Curi-Curi - Hivi
Yok-yok kenalan dulu sama Cogan ini hehe
****
Terlihat seorang cowok tampan dengan postur badan yang tinggi, berkulit putih, mengenakan tas ransel berwarna hitam dipunggungnya, berjalan melewati koridor sekolah. Semua pasang mata disekitar nya tertuju kepada siswa itu yang merupakan bintang sekolah alias juara kelas dan juara umum di sekolah.
Tidak hanya bintang kelas, siswa yang duduk di kelas XI IPA 1 itu merupakan Ketua OSIS SMA Gemilang. Seperfect itu kah?.
"Pangeranku."
"Gue liat-liat Kenan makin hari, makin ganteng ya!"
Begitulah celetukan-celetukan yang selalu terdengar dari cewek-cewek di SMA Gemilang saat melihat Kenan.
Yup, cowok itu bernama Kenan Arkanan. Idola para cewek-cewek di sekolah, mulai dari adik kelas, sampai kakak kelas. Bagaimana tidak, bukan hanya tampan dan berprestasi, Kenan adalah anak seorang pengusaha sukses dan kaya raya.
Tapi, kenan tidak sesempurna itu. Walaupun dia ganteng, kaya, dan pintar, dibalik itu semua, kenan adalah cowok yang cuek, dingin, dan jarang sekali menampakkan wajah tersenyum. Kenan terkesan pendiam, dia tidak akan berbicara kepada seseorang yang menurutnya tidak penting. Tapi tetap saja cewek-cewek menyukainya.
Kenan memiliki sifat yang tegas, dan bertanggung jawab, karena itu lah dia terpilih menjadi ketua OSIS.
"Bro Kenan!" sapa seorang cowok dengan rambut jambul menyaingi jambul katulistiwa Syahrini itu, seraya melambaikan tangan kanannya.
Cowok itu menyapa Kenan yang terlihat dari ambang pintu kelas.
"Ngapain lo di kelas gue?" tanya Kenan tetap dengan wajah datar nya.
Kenan masuk ke kelas dan menuju ke meja nya yang berada di barisan kedua di pojok barisan meja guru.
Ia meraih earphone dari dalam tas nya, dan memakainya, mendengarkan musik menghindari ocehan cowok yang baru saja menyapanya itu. Kenan sudah paham kalau cowok itu kesini pasti dia akan menanyakan resep ketampanan dan karismatik-nya itu, memang aneh anak itu.
"Pagi-pagi udah cemberut aja lo, Nan," ujar cowok tersebut seraya berjalan menuju ke meja Kenan.
Cowok itu bernama Bendi Guntoro, atau biasa di panggil Ben, siswa kelas Xl IPA 4. Ben adalah sahabat Kenan, cowok tengil, dan pede abis, yang merasa wajahnya mirip Shawn Mendes. Tapi, tetap merasa tersaingi dengan Kenan yang menjadi rebutan para cewek-cewek di sekolah.
"Ben-Ben, emang muka nya kayak gitu kali," sahut cowok yang duduk disebelah Kenan dengan nada mencibir.
Cowok itu bernama Surya Purnama, teman sebangku Kenan. Cowok yang masuk juga dalam kategori tampan ini, merupakan partner Ben ketika menggoda cewek-cewek di sekolah, terutama adik kelasnya. Surya dan Kenan adalah sahabat karib sejak, SD, SMP, sampai SMA sekarang. Lain hal nya dengan Ben yang baru mereka kenal saat baru masuk SMA. Walaupun mereka berdua sudah bersahabat sejak masih sekolah dasar, tapi sifat mereka sangat berbeda 180°. Surya menjadi sasaran cewek-cewek untuk menitipkan kado atau pun surat untuk Kenan.
"Gue heran ya? Kok cewek-cewek tetap mau ngejar-ngejar lo, padahal lo gak pernah ngasih respon mereka," ucap Ben yang sudah berada disamping meja Kenan.
"Kenapa mereka gak ngejar-ngejar gue aja? Gue juga gk kalah ganteng" ucap Ben dengan pede nya.
"Hhhuu ... " seketika suara sorakan bergumuh dari dalam kelas itu.
"Apa? Ganteng? Ngaca dulu dong, gantengan juga bebeb Kenan," ujar salah satu cewek yang juga berada di kelas tersebut.
"Sirik aja lo pada!" ketus Ben.
"Lo mau dikejar-kejar?" tanya Surya kepada Ben.
"Gimana caranya?" ucap Ben seraya melipat kedua tangannya di dada.
"Lo ambil tu jemuran tetangga lo, fix lo pasti bakal dikejar-kejar." Surya tertawa terbahak-bahak.
"Ehh, bego, nyuruh gue maling lo?" Ben menabok kepala Ben, "yang ada, abis gue babak belur udah jadi kerak telor."
****
Hai, Salam Kenal!!Jadi, ini tulisan pertama ku
Mohon maap kalo ceritanya
Agak sedikit gaje
Dan banyak typo bertebaran :)Vote+comen jangan lupa ya!!
Terima kasih :)
*iranti
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAYLOVE (On Going)
Teen Fiction[ Update sesuai mood] Ayla memutuskan untuk pindah dari Jakarta ke Bandung bersama dengan kedua orang tuanya sejak kematian sahabat dekatnya yang membuat ia benar-benar terpuruk. Namun 3 tahun kemudian mereka memutuskan untuk pindah ke Jakarta kem...