CHAPTER 7 | Teman Menjadi Musuh

170 33 30
                                    

NOW PLAYING | Pelukku untuk Pelikmu - Fiersa Besari

"Gue gak pernah nganggep lo sebagai musuh, tapi gue nganggep lo sebagai orang asing yang gak pernah gue kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue gak pernah nganggep lo sebagai musuh, tapi gue nganggep lo sebagai orang asing yang gak pernah gue kenal."


****

AYLA keluar dari toilet, tiba-tiba ia melihat seseorang yang sudah berada di depannya.

"Ada apa ya Jess?" ujar Ayla, dengan raut wajah kaget saat melihat Jessie yang sudah berdiri di depannya dengan tatapan tajam.

Kemudian Jessie mengubah posisi nya, bersandar di depan Wastafel yang berada di belakangnya."Gue denger-denger, kemaren lo dianterin pulang sama Kenan?" tanya Jessie seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

Ayla hanya diam, diamnya yang mengartikan bahwa Ayla mengatakan iya.

"Hebat lo ya, anak baru tapi keliatannya udah akrab banget sama Kenan?!" ujar Jessie dengan tatapan sinis.

Ayla tak merespon, ia melengoskan wajahnya tak mau menatap ke cewek di depannya itu.

"Pasti lo kan yang ngemis-ngemis ke dia supaya mau dianterin. Atau jangan-jangan, lo suka sama Kenan?!"

"Sori, gue gak ada urusan sama lo!" ujar Ayla, ia berniat pergi meninggalkan Jessie. Namun, Jessie menahannya dengan memegang pergelangan tangan Ayla.

"Lepasin!" bentak Ayla, seraya menepis tangannya.

Jessie melangkah maju, mendekati posisi Ayla. Dan kini jarak mereka sudah berdekatan.

"Apa lo bilang? Lo gak mau berurusan sama gue? Ayla-Ayla, lo lupa, kalo sekarang kita sudah satu sekolah lagi? Selama kita masih satu sekolah, lo akan terus berurusan sama gue, dan lo gak bakal bisa lari dari gue," kata Jessie.

"Gue gak pernah lari dari lo. Tapi lo yang udah lari dari tanggung jawab lo," ucap Ayla.

"Maksud lo apa?" Jessie membulatkan matanya.

Ayla menatap sinis ke arah Jessie."Gak usah pura-pura lupa lo, Dinda!" ucapnya dengan penuh amarah.

"Dinda? Sahabat lo yang udah mati itu, PEREBUT PACAR ORANG!" seru Jessie, ia menekankan kalimat terakhirnya itu.

Prakk..

Sebuah tamparan mendarat ke pipi Jessie.

"Jaga mulut lo Jessie!" Ayla menunjuk wajah Jessie dengan jari telunjuknya. Ia tidak bisa lagi mengontrol emosinya, matanya mulai terasa panas.

"BERANI-BERANI NYA LO NAMPAR GUE," bentak Jessie, ia ingin membalas, namun Ayla berhasil mengelak dengan menahan tangan Jessie.

"Lo lupa Jessie? Lo itu penyebab kematian Dinda!" ujar Ayla dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

KENAYLOVE (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang