menjalin hubungan spesial dengan seseorang yang tak pernah dibayangkan akibat suatu kecelakaan pesawat. Dirinya harus berdiam dengan idolanya pada pulau terpencil dan mengharuskan segala yang ia miliki sebelumnya merasakan kehilangan dan merindukkan...
Aku tidak bisa menemukan parasut. Dimana para member lain?
Mereka sudah loncat. Cepatlah.... cepatttt
Ah tidak adaa shhaa. Apa parasut itu tidak bisa digunakan berdua.
Entahlah. Aku takut... cepatlahh..
Bagaimana denganku. Aku tidak memiliki parasutku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku sangat bingung.. apa yang harus kulakukan? Apa aku harus meninggalkannya. Ah tentu tidak (batinku bingung)
Aku segera mencoba menarik ikat pinggang yang Mark kenakan dan memasangkannya pada tubuh kami berdua. Entah ini berhasil atau tidak.
Kupastikan dia dan aku sudah memakai pelampung yang belum berisi udara dan segera mengaitkan parasut dengan tali seperti ransel pada dua tangan kami.
Untungnya tali dan ikat pinggang kami benar benar pas dan serasa kuat.
Mark yang mengerti maksudku segera membantu dan membuat kami segera siap melompat.
Dengan posisi aku berada dibelakang Mark seolah dia menggendongku di punggungnya. Kami melompat..
WOOAAHHHHHHHHHHH teriak kami bersama.
Tak lama dari itu aku menarik parasut dan WALLAAA... KITA TERBANG..
Memang sangat aneh tapi untungnya kita berhasil.
Sebentar lagi kita akan mendarat di lautan luas.
🍁
Entah apa yang kupikirkan sampai sampai aku lupa bahwa aku tidak bisa berenang.kenapa aku santai sekali? Pikirku aku akan baik baik saja selama ada pelampung bersamaku.
Tunggu.
Bagaimana cara menggunakan pelampung ini?
Kenapa tidak ada udara didalamnya?
Apa harusnya aku meniupnya dahulu?
Ahh. Seharusnya aku mendengarkan pramugari tadi..
Ingat itu tadi bukan hanya pikiranku. Mark mendengarnya.
Tarik tali merah yang ada di pelampung itu. Cepat.
Ah iyaa.
1
2
3
Byorrr.
Aku terlambat menariknya.
Aku sudah tenggelam dan masih berusaha menarik tali itu..
1
2
3
Dan berhasil. Aku mengambang. Pelampung itu mengembang. Kini aku disini. Bersama Mark. Sendirian.
Dimana orang orang?
Aku tak tau Mark. Kita tertinggal.
Mark mencari sesuatu sampai akhirnya menemukan sesuatu
Tidak. Syukurlah. Aku melihat mereka tadi diarah sana. (sambil menunjuk arah kanan kami)
Mark berusaha berenang tapi aku tetap ditempat.
Ada apa?
Aku tidak bisa berenang.
Ah maaf.
Mark memegang tanganku dan berusaha menarikku kearah yang ia mau. Ia tampak kesulitan sampai akhirnya mengalungkan tanganku di lehernya agar ia bisa bergerak dengan mudah.
Mengerti apa yang ia lakukan, aku mengeratkan tanganku mandiri dan bergerak mencari penumpang lain. Kami memang sangat tertinggal mengingat Mark tadi tertidur dan memblokir jalan keluarku. Ditambah parasutnya yang entah dimana.
Sudahlah yang penting sekarang bagaimana yang harus kupikirkan.
Shaa.
Suaranya mengagetkanku
Sha sepertinya kita benar benar tertinggal.
Sepertinya memang benar begitu, ini sudah malam, penglihatan kami terbatas. Yang bisa kami lihat hanya air untuk saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kita tetap bergerak walaupun tak tau harus kearah mana. Mungkin sudah 2 jam ini berlangsung. Kaki ku sudah sangat kedinginan dan kaku rasanya. Mark pasti juga merasakan yang sama. Aku ingin menyarankan Mark untuk berhenti sejenak sampai sesuatu mengejutkan kami..
