5. WHERE ARE WE?

117 81 3
                                    

Jaehyun yang penasaran akan sosok wanita yang ditopangnya pun pada akhirnya menanyakan asal kedekatannya dengan Mark. Mark menjelaskan awal pertemuannya di Pesawat dan Jaehyun mengerti. Ia juga sudah tau nama wanita itu. Trisha.

🍁

"bukankah itu pepohonan?" –sambil menunjuk suatu arah

Iya hyung benarr.. kita harus segera kesana. Itu pasti daratan.

"tapi jika itu hanya pulau kecil bagaimana?"

Tak apa setidaknya kita punya tempat istirahat

"baiklah. Kajja kita kesana."

Kini mereka bertiga berusaha sekuat mungkin untuk mencapai daratan yang baru saja mereka lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini mereka bertiga berusaha sekuat mungkin untuk mencapai daratan yang baru saja mereka lihat. Walaupun Jaehyun sudah menukar tugas untuk membawa Trisha, namun tetap saja Mark harus selalu mengawasi dan menuntun mereka berdua. Mengingat pelampung yang Jaehyun kenakan sudah kemps sejak bertemu semalam.

🍁


Mereka cukup menghabiskan banyak waktu untuk sampai dan untung saja, cuaca sangat bagus dan juga ombak yang tenang.

"bertahanlah sebentar lagi kita sampai." Ucap Jaehyun sambil mengeratkan pegangan Trisha pada lehernya.

"Pelan pelan saja hyung aku mulai lelah"

"kau harus kuat Mark, jangan berhenti. Bisa saja sebentar lagi air akan pasang."

🍁


Tak membutuhkan waktu lama dari itu, mereka pada akhirnya sampai pada bibir pantai. Dan benar saja apa yang dikatakan JaeHyun, Daratan itu hanyalah sebuah pulau tak berpenghuni.

Walaupun begitu, mereka tetap bersyukur karena bisa mengistirahatkan badan mereka dan tak khawatir lagi akan dehidrasi yang sempat mereka rasakan.

Hanya saja kini mereka harus mencari cara untuk tetap bertahan hidup selama yang mereka bisa. Entah sampai kapan, tapi petualangan ini baru saja dimulai.

MARK POV'

Kondisi kami sangat kacau sampai akhirnya kami menemukan sebuah daratan yang bisa kami singgahi. Sebentar lagi kami akan menjangkau pulau itu. Entah sampai kapan kami harus menghilang seperti ini, tapi ini akan menjadikan pengalaman baru bagi kami.

Entah mengapa, aku tak terlalu khawatir akan apa yang akan terjadi. Aku dan Jaehyun pasti akan segera bertemu dengan seseorang yang akan menyelamatkan kami dan wanita yang kini tak sadarkan diri.

Trisha. Aku cukup kagum padanya. Aku sangat berterimakasih karena ia semalam yang membuatku menyadari akan situasi ini. ia tak meninggalkan aku sendiri di pesawat dan malah merepotkan dirinya sendiri untuk terjun bersamaku. Padahal bisa saja ia meninggalkan aku.

Tak terasa, kami sudah sampai pada sebuah pulau yang tampak berantakan. Jika dilihat dari kejauhan, pulau ini tampak tak berpenghuni dengan banyaknya pohon besar dan daun daun an maupun buah buah an yang tampak membusuk didaratannya. Seolah tak ada yang menyentuhnya dalam waktu yang lama.

Disini juga banyak sampah dan juga patahan patahan sebuah barang yang mungkin hanyut dan terbawa ombak ke pulau ini.

Kulihat JaeHyun hyung yang tampak sedikit kecewa saat kami mulai sampai di Pulau ini.

"ah percuma saja jika begini." Ucap Jaehyun sambil melengos ke segala pemandangan pulau yang terbengkalai itu.

"tidak hyung. Kita bisa makan dan minum disini sampai seseorang menemukan kita." Kata ku berusaha menenangkannya.

Kulihat Jae Hyung mengangguk dan tampak sedikit bersyukur. Kali ini dia berusaha mencari tempat yang baik untuk menurunkan Trisha yang masih saja dipunggungnya. Ia tampak lebih hati hati dari biasanya.

Kami sedikit lebih masuk ke dalam Pulau dan menemukan tempat yang setidaknya lebih bersih dan jauh dari sampah maupun jangkauan ombak laut.

Aku yang melihat Jae Hyung yang ingin menurunkan Trisha, langsung berusaha membantunya dan menuntun Trisha untuk bersandar pada sebuah pohon besar.

JAEHYUN POV'

Aku hendak menurunkan Trisha setelah menemukan tempat teduh dan lumayan bersih.

Mark yang mengerti apa yang akan kulakukan segera membantu dan menyenderkan badan wanita ini pada sebuah batang pohon besar.

Aku berusaha menyadarkannya dan melepaskan pelampung yang masih ada dibadannya. Tak hanya itu, aku juga melepaskan ikat pinggang yang terkait pada sweater nya. Aku tak tau bagaimana benda yang kutau milik Mark bisa tersangkut disana.

Aku masih berusaha menyadarkan Trisha yang sepertinya masih belum cukup kuat. Matanya sudah terbuka tapi badannya masih lemas. Ia tampak berusaha menyesuaikan dirinya.

Tak sadar mengapa, tapi sedari tadi pasti aku sudah memperhatikannya terlalu lama, sampai ia mulai memanggilku.

"oppa... " ucapnya membuyarkan lamunanku

"ah iya,kau tak apa? bagaimana kondisimu?" jawabku cepat karena terkejut.

"maaf menyulitkanmu. Kakiku benar benar..-"

"tak ada yang menyulitkanku. Istirahatlah. " potongku.

"aku Trisha. Maaf karena aku sempat lancang semalam."

"iya aku tau. Mark sudah mengenalkanmu."

"ah benarkah? lalu dimana dia sekarang?"

Ah iya dimana dia? Aku tak melihatnya lagi setelah membantuku menurunkan Trisha. Mataku berusaha mencari bocah itu. Tapi tak lama ia datang dengan sedikit berlari dari dalam pulau ini. tubuhnya masih tertutup semak semak yang menghalangi jalan setapak itu. membuatku sedikit tegang dan menerka nerka apa yang sebenarnya terjadi.

Apa lagi ini?

End part 5

Stay tune.

Vote comment and Share juseyo J

GET LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang