Kisah Granada Aisyah, seorang gadis dari keluarga sederhana, yang berjuang mendapatkan beasiswa untuk belajar di negara penuh cahaya Islam di Eropa. Dan dia berhasil berjuang mendapatkan kesempatan itu dengan segala keterbatasan yang dia miliki.
Tap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bebs.. just info yaa..
Kisah Catching The Star sudah masuk Play store lho. Ada 2 bab baru didalamnya. Semoga suka
Teruuus, story Unperfect Love aku ganti judul jadi "Imperfect Love" ya. Ada 5 bab baru kalau gak salah distory itu yang bisa di cek di ebooknya.
Monggo silakan di ceki ceki terus di klik 😍😍😍
Suwun yoo 😍😘
.
🌷🌷🌷
Gw menatap Rana yang tengah asyik mengamati jalanan disampingnya. Wajah polosnya membuatku bertanya tanya.
Ada hubungan apa dia sama anak dokter Windu? Beneran cuma temenan? Tapi kenapa sampai pak dokternya aja kenal baik sama gadis itu sampe bilang calon mantu?
Apakah ada cinta diantara mereka? Sampe sampe dia mau nyusulin ke Madrid sana?
Hadeuh, gw harus gimana? Kasian juga kalau kisah cinta mereka selesai sejak gw menikahinya. Tapi mau gimana lagi, keinginan orang tua gw bikin gw sulit menolak.
Gw faham Rana dan ibunya akan tak mudah menerima. Secara nyokap gw itu sukanya maen halus. Maksudnya bukan sihir atau dukun lah. Tapi dengan kebaikan nyokap selama ini, akan membuat mereka terjebak dengan sendirinya.
Gw jadi kasian. Sudahlah dia gak bisa ketemu cowok pujaannya lagi, dia juga terikat dengan pernikahan ini.
Gw janji. Disaat nanti gw sehat kembali, gw bakal menceraikannya. Gw janji, gw gak akan menodai kesucian dia. Eh tapi gw kemarin dah cipok dia. Dan itu bikin gw merinding terus kalau inget.
Sebagai laki laki, gw sadar kalau Rana lama lama terlihat menarik. Dia memang tidak secantik Saras mantan gw. Tapi wajahnya yang campernik kalo sunda bilang, membuat kecantikan dia beda dari yang lain. Natural gitu.
Gw menatap gadis berhijab itu dari samping. Tak salah kan kalau gw berbuat baik sedikit kepadanya?
"Mang.. mampir ke toko kue depan ya.." pinta gw pada mang Asep yang menyupiri mobilku.
"Iya A.."
Mobil berbelok ke sebuah toko roti yang memiliki kincir angin raksasa diatasnya.
Rana menoleh ke arah gw hendak bertanya.
"Tolong kamu belikan kue bika ambon yang besar, lapis legit, sama roti roti campur ya. Sekalian kalau ada kue basah beli sekalian 1 dus besar. Sana.."
