Bebs
Kelean nungguin double up kah?Enjoy yess 😘
.
🌷🌷🌷
Berkali kali gw mengacak acak rambut dengan frustasi. Harus gimana? Salah gak sih tindakan gw?
Gw.. merasa.. belum sedekat itu harus menghadiri wisuda sebagai PW (pendamping wisuda) Rana. Walaupun kami sudah menikah dan sudah hidup bersama 2 bulan terakhir ini, tapi gw masih berasa hati gw belum condong sama dia.
Cuma, gimana penilaian Ibu kalau gw beneran gak datang ke wisuda Rana ya? Apa juga penilaian Nyokap bokap gw nanti kalau tahu gw gak menemani dia ke wisudanya?
Gw bolak balik berpikir tentang baik buruknya, Untung ruginya gw datang ke wisuda Rana.
Gak mungkin kan gw ketemu teman teman mapala dan bilang ngehadirin wisuda bini gw? Kapan nikahnya, koq gak undang undang?
Haish, mati dah maatiii!!
Gerah, gw akhirnya berjalan pelan ke teras samping untuk menenangkan diri mencari pilihan terbaik.
Kondisi rumah sepi. Nia lagi ada banyak pertemuan dengan teman teman kuliahnya dulu dan jarang di rumah. Tersisa gw yang duduk melamun gak karuan di teras samping.
Pening kepala gw menghadapi situasi dilematis ini. Yang satu ego gw yang bicara kalau dia cuma istri yang dijodohin nyokap gw. Yang satu lagi, gw gak tega lihat dia kayak gak semangat gitu. Belum lagi reaksi ibunya nanti gimana.
Mendadak gw dikejutkan oleh dering ponsel gw yang berbunyi. Terlihat pesan masuk dari nyokap gw. Whaat?? Nyokap??
Hadeuh tiba tiba gw gemeteran melihat namanya. Bisa bisa gw disunat 2x atau dihukum pancung ini sama nyokap kesayangan gw itu.
Buka jangan nih? Tangan gw berasa tremor saat ini. Ngeri membayangkan kemarahan nyokap gw nanti.
Kembali terdengar notif baru yang masuk ke ponsel gw. Duh lagi lagi nyokap gw yang kirim pesen
"Aa, kirim foto wisuda Rana sm kamu. Mama tunggu ya nanti.."
Itu pesan pertama
"Aa, jangan bilang kamu gak datang ke wisuda Rana!!!"
Itu pesan kedua yang membuatku langsung berdiri dan berjalan cepat menuju kamarku. Kepaksa ini mah judulnya, daripada gw dibuat mati kutu sama nyokap bokap gw nanti.
Aaggrhh, gini amat sih hidup!
🌷🌷🌷
Gw menatap undangan wisuda Rana dan memastikan gedung Balai Umar Bin Khatab adalah nama gedungnya.
Tak lupa gw pake baju seragam batik yang dibuat Ibunya Rana dan membuat gw sarimbit dengan bini gw saat ini.
Perlahan gw turun dari mobil yang disetiri supir keluarga gw dan mendapati kondisi masih sepi di luar gedungnya. Ternyata belum bubar prosesi di dalamnya.
Heyy.. Kenapa gw tahu? Karena area depan gedung masih sepi dan belum ada aktifitas foto foto atau apalah. Biasanya ada juga tukang jualan foto yang menjual foto foto jepretan didalam gedung dan di gelar dibawah
Gw melipir ke gedung sebelah kanan dan mencari tempat duduk batu yang tersedia di pinggiran gedung.
Tatapan gw berkeliling memandangi area gedung ini. Ada banyak orang juga yang tengah menunggu di luar gedung. Sepertinya memang wisuda gabungan ini cukup menyita banyak massa.
Mendadak bahu gw ada yang menepuk dan membuat gw menoleh.
"Elaah kirain tuh sapa. Eloe Al. Dah sembuh kaki loe?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Luar Biasa (END)
ChickLitKisah Granada Aisyah, seorang gadis dari keluarga sederhana, yang berjuang mendapatkan beasiswa untuk belajar di negara penuh cahaya Islam di Eropa. Dan dia berhasil berjuang mendapatkan kesempatan itu dengan segala keterbatasan yang dia miliki. Tap...