"Sudah jam segini Aa belum makan, belum minum obat juga. Saya suapin ya A.. terus minum obat.."
"DIAAMM!"
"Tapi Aa, nanti makin lama sembuhnya kalau gak minum obat!"
"SAYA BILANG DIAM!"
"Pesan Mama gimana Aa, jangan bandel minum obat. Makan dulu yaa.."
"KELUAAR!!"
Ya ampun! Susah banget punya suami kayak gini. Galak iya, keras kepala iya, kasep juga iya.
Aku hanya mampu menarik nafas panjang dengan kelakuannya. Sedari pagi suamiku ini gak mau minum obat. Gak mau makan juga.
Mau dipaksa disuapi juga takutnya dia membanting cangkir minumnya seperti kemarin malam. Belum lagi marah marahnya yang bikin telinga pengang seketika. Ampun!
Untung mulai sayang, biar gimana juga dia imamku saat ini.
Tapi mampukah aku bertahan dengan sikap angkuh, kasar dan penuh arogan ini setiap harinya?
Sanggupkah?
Padahal seusai makan malam tadi malam, dia baik baik saja. Sikapnya bikin aku luluh dan malu malu juga karena dia seperti mulai berubah.
Baru kemarin juga dia bilang mau mulai berteman denganku dan mulai dari 0. Tapi Kenapa sekarang jadi berubah lagi??
Aaggrhh.. nyebelin banget sih. Setelah aku dibawanya terbang melayang karena perlakuannya yang membuaiku, sekarang dia seperti sedang membantingku keras keras.
"Ranaa...!"
Tuh kan, lagi lagi Aa bersikap keras lagi dengan mata memicing tajam ke arahku.
"Iya Aa.." cicitku pelan
"Kamu bicara apa aja sama si Jave waktu pergi bareng? Kamu ada tebar pesona gitu sama laki laki lain? Iyaa??"
Duh, kenapa bahas si Jave Jave itu? Emang mereka bicara apa sih semalam?
"Jawaab! Ngelamun aja.."
Aku menggeleng kecil lalu menatapnya sedih
"Aa pikir aku istri macam apa tukang tebar pesona? Biar Aa gak ngakuin aku jadi istri Aa, tapi Rana gak gitu Aa. Masih menghormati Aa. Rana takut dosa.."
"Iya.. tapi kamu mau aja diajak jalan sama dia! Pulang pergi sama dia lagi!"
Ya ampun. Dia ini cemburu atau apa sih?
"Kamu apain si Jave sampe dia naksir kamu sekarang? Pake salam salam segala lagi.."
Allahu.. jadi ini masalahnya. Dia ngambek karena kedatangan Jave semalam? Hampunn..
"Salam apaan Aa?"
Ku lihat wajah suamiku langsung mengetat menahan marah. Pertanyaan yang bikin dia makin kesal sepertinya
"Ya udah kalau gak mau jawab gpp. Yang pasti, Rana gak tepe tepe sama cowok lain. Rana tahu diri Aa, kalau udah menikah itu sudah terikat. Gak baik menduakan apalagi menigakan, dosa! Kan waktu itu pernah Rana sampaikan alasannya. Aa pelupa ya?"
Aa hanya mendengus kecil lalu mengalihkan perhatiannya ke tv yang menyala.
"Obatnya gimana Aa?" Tanyaku lagi
"Bodo!"
Ya ampun, suaminya siapa sih ini?
Andai gak dosa, ingin aku toyor kepalanya biar gak keras kepala kayak gini. Tuman!
🌷🌷🌷
Aku tengah asyik menerima telfon Oliv saat ini. Sahabatku itu sedang menceritakan kekesalannya karena dikerjai oleh anak sahabat Maminya yang bernama Dewo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Luar Biasa (END)
ChickLitKisah Granada Aisyah, seorang gadis dari keluarga sederhana, yang berjuang mendapatkan beasiswa untuk belajar di negara penuh cahaya Islam di Eropa. Dan dia berhasil berjuang mendapatkan kesempatan itu dengan segala keterbatasan yang dia miliki. Tap...