#10 다른 느낌

441 27 0
                                    

Zoya sudah bersiap sejak pagi buta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zoya sudah bersiap sejak pagi buta. Ia sangat bersemangat hari ini, semua peralatan yang ia butuhkan sudah tertata rapih di tasnya.

Zoya juga sudah mengisi perutnya wanita itu memastikan bahwa tidak ada barang apapun yang tertinggal, bahkan Zoya sudah mengeceknya sebanyak lima kali.

Zoya menghembuskan nafas lalu mengukir senyumannya ketika sudah yakin bahwa dirinya sudah siap.

"Afra kamu udah siap belum?" Mata Zoya seketika melebar saat melihat Afra masih berbaring di kasurnya. Dengan cepat wanita itu menghampiri Afra.

Zoya menempelkan telapak tangannya di kening Afra, "Omo!! Kamu panas banget" dengan cepat Zoya bergegas mengambil air hangat untuk mengompres Afra.

Afra terbangun wanita itu merintih karena badannya tidak enak, "Zoya" panggilnya.

Zoya tak menjawab, wanita itu masih fokus dengan tugasnya, "Jangan banyak ngomong dulu, aku lagi ngompres"

"Maaf yaa. Kamu pasti terlambat" lirih Afra.

Zoya menggeleng, "Ani-ya ini bukan salah kamu kok. Kamu ngapain aja sampe kayak gini? Tadi malem kamu bergadang yaa?"

Afra menggeleng, "Aku cuman kangen sama Ayah. Setiap malam aku nelfon bunda sambil nangis soalnya keinget sama ayah" air mata Afra mulai terjatuh.

"Kenapa kamu gak manggil aku aja?"

Afra tersenyum, "Aku gak mau buat kamu khawatir. Soalnya kan akhir-akhir ini kamu lagi seneng karena bakal ketemu sama 7Lux, aku cuman gak mau ngerusak kebahagiaan kamu aja"

Zoya mencelupkan kain kompres ke air lalu di tempelkan lagi ke kening Afra.

"Kalo kayak gitu malah kamu ngerusak kebahagiaan aku Afra. 7Lux emang kebahagiaan buat aku, tapi sahabat aku adalah sumbernya" Zoya tersenyum lalu mencubit hidung Afra dengan lembut.

"Jangan ngulangin lagi yaa kalau kamu gak mau aku sedih"

Bukan Afra namanya kalau tidak keras kepala. Sudah berulang kali Zoya membujuknya agar ia tidak usah ikut, tapi Afra tetap saja pada pendiriannya.

"Afra kamu pulang aja gih. Kalau kamu pingsan gimana? Aku gak bisa angkat kamu loh" sejak tadi Zoya hanya memanyunkan bibirnya memasang wajah kesal.

Afra hanya tersenyum kemudian melanjutkan jalannya. "Yaa!! Afra-ssi kamu gak ngedengerin aku?" teriak Zoya, namun dari kejauhan sana Afra sudah menutup telinganya rapat-rapat.

Hanya membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke tempat fammeet. Senyuman Zoya melebar, ia berlari-lari menikmati suasana sambil berteriak, Afra yang melihatnya hanya memalingkan wajah karena malu.

Sungguh, Afra tidak membanyangkan kalau akan ramai seperti ini.

"Ya Allah. Terima kasih engkau telah memberikan hamba kesempatan untuk melihat member 7Lux dengan jelas" Zoya mengusap wajahnya.

Dear OPPA [2013] | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang