#50 운명의 끝

748 33 1
                                    

Hari ini langit terlihat sangat biru dan juga cerah, udaranya terasa sangat sejuk menjadikan siapapun yang merasakan akan jatuh cinta padanya, walaupun tidak ada suara burung yang bernyanyi namun semua itu tidak membuat hari ini menjadi sepi karena ada ribuan tawa yang tersebar di seluruh pelosok Seoul.

Afra dan Zoya adalah salah satu orang dari ribuan tawa itu, memakai toga adalah salah satu impian para mahasiswa dan hari ini ribuan mahasiswa berhasil mewujudkan salah satu impiannya begitupun dengan Afra dan Zoya.

Kedua sahabat itu sangat menikmati hari ini dengan ribuan teman lainnya. Tawa dan canda mereka menjadi elemen penting dari hari yang penting ini, rasa bahagia adalah salah satu hal yang mereka rasakan sekarang.

Banyak moment yang sudah mereka lewati, banyak kenangan yang sudah tertulis di buku, banyak asam dan manis yang sudah mereka cicipi. Menjalani kehidupan sebagai mahasiswi asing tidaklah mudah, apalagi harus bertarung dengan kerasnya kehidupan di negara orang, namun suksesnya Afra dan Zoya bisa melewati semua itu.

Mereka berdua sangat sibuk menikmati hari yang berharga ini, sejak tadi berlari untuk menghampiri temannya, berfoto bersama, berbicara hal yang manis, dan hal indah lainnya.

Zoya menghampiri Afra, wanita itu langsung memeluk Afra lalu menangis dengan cepat. Afra sedikit terkejut karena aksi Zoya yang sangat tiba-tiba. "Kenapa Zoya?"

Zoya melepaskan pelukannya, wanita itu menghapus air mata. "Aku terharu karena bisa lulus, aku kira enggak bakal lulus tahun ini. Aku seneng banget Afra"

Zoya memperlihatkan deretan giginya, wanita itu benar-benar terlihat sangat senang. Zoya kembali memeluk Afra dengan sangat erat.

"Terima kasih karena udah jadi sahabat terbaik buat aku, terima kasih karena udah jadi temen seperjuangan buat aku dan terima kasih juga karena udah jadi seorang Afra yang selalu ada buat aku" ucap Zoya masih di dalam pelukan Afra.

Afra juga semakin mempererat pelukannya dengan Zoya, wanita itu mulai terlihat emosional dan mulai menangis.

"Aku juga makasih banget sama kamu  Zoya, kamu udah ngajarin aku banyak hal di sini"

Entahlah mungkin hari-hari akan terasa berat tanpa sebuah permata yang menjelma menjadi manusia. Iya, sahabat adalah orang yang selalu membuat dunia ini seakan di penuhi dengan hari yang indah, walaupun kenyataan hidup itu pahit tetapi sahabat menyakinkan kita kalau semua ini juga bisa manis pada waktunya.

Tidak ada suatu hal yang terlihat sempurna sekalipun itu adalah kelebihan yang kita punya, begitupun dengan hubungan persahabatan. Semua orang setuju kalau hal itu adalah suatu hal yang terlihat biasa dalam sebuah persahabatan namun jika kita bisa membubui persahabatan dengan sebuah hati maka hal itu akan terlihat sangat luar biasa.

"Jadi ceritanya lagi tangis-tangisan nih?"

Suara itu berhasil menyadarkan Afra dan Zoya, mereka langsung menyudahi aksinya dan melihat ke arah sumber suara. "Arif"

"HAPPY GRADUATION AFRA DAN ZOYA. Sahabat yang tak terpisahkan kata orangmah"

"Dih emang kenyataan sih" ceplos Zoya.

Arif menyosorkan dua buket bunga kepada Afra dan Zoya begitupun sebaliknya, mereka saling bertukar bunga, saling bertukar kenangan dan juga saling berbagi kebahagiaan bersama.

"Zoya ada orang yang mau ngasih bunga juga katanya" ucap Arif dengan nada yang mengejek.

Zoya mengerutkan keningnya, sedangkan Afra sedikit tertawa jahil. Afra melipat kedua tangannya di dada. "Siapa tuh Rif"

Dear OPPA [2013] | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang