Part 1

18.5K 703 8
                                    

"Mama! Tuan kemarin datang lagi"

Clairr meletakan piring yang sedang dicucinya, dia pun mematikan keran, segera menarik Marry ke kamar.

"Tunggu disini ya nak... jangan keluar kamar sebelum mama masuk"

Claire dengan ragu membuka pintu kedainya.

"Maaf Tuan, kami sudah tutup"

Pria itu membalikan badannya dan menatap Claire datar. Pintunya hanya terbuka sedikit.

"Aku mau bertemu Cerlin" Mata coklatnya tampak mencari-cari seseorang di balik badan Claire.

Claire diam.

Beberapa malam lalu, Pria ini hanya sekedar iseng menikmati kopi di kedai kecil milik Claire. Si kecil marry memang suka membantunya untuk pekerjaan-pekerjaan kecil.

Tiba-tiba dia melihat tanda merah di tekuk Marry. Dia meyakinin Marry adalah anaknya Cerlin, yang hilang 6 tahun lalu.

Tapi segala bukti Poto terakhir Cerlin, memang nunjukan bahwa Marry adalah anaknya dari selimut yang dia pakai waktu bayi dan terutama tanda lahir itu.

Pria ini bahkan menuduh Claire lah yang menculik marry!

5 tahun lalu.

Saat itu hujan deras, Claire membuang sampah ke belakang tempatnya bekerja. Sayup-sayup terdengar suara bayi. Awalnya, Claire pikir itu suara kucing  tetapi dia merasa itu benar suara bayi!

Segera Claire membongkar tempat sampah besar itu. Benar aja ada bayi didalam bak sampah!

Apa yang harus aku lakukan? lapor polisi? Claire panik berpikir.

Segera dibawanya masuk sang bayi yang menangis kedinginan itu.

"Jika memang kamu tidak menculiknya, kenapa tidak lapor polisi?"

Claire memandangi Pria yang bernama Jim Gregnorth ini.

Tidak mungkin aku bisa merelakan seorang bayi yang kurawat bertahun-tahun begitu saja. Claire tahu kesalahannya.

"Kamu tidak memikirkan orang tua yang mencarinya?"

Claire diam.

"Aku bisa saja melaporkanmu ke polisi, tapi aku masih punya hati. Jadi kamu hanya perlu mempertemukan aku dengan anakku... dan aku akan membawanya secepatnya"

Claire hampir menangis mendengar itu.

"Bahkan surat-surat untuk dia pun kamu tidak punya kan? bagaimana dia sekolah? Jangan egois"

Claire mulai gemetar. Dia hanya ingin orang ini pergi dan tidak mengganggu mereka.

"Miss... aku yakin Tuhan memberikan jalan untuk ku bertemu Cerlin"

"Maafkan saya, saya belum bisa jika secepat ini melepasnya! Maaf sudah malam, saya mau tidur!"

Jim menahan Claire yang akan menutup pintunya.

"what do you want?!.. uang? sebutkan berapa..." Suaranya mengeras.

Claire berusaha menutup pintunya. tapi tenaga Jim itu sangat kuat. Dia mendorong pintu hingga Claire jatuh terduduk.

Claire memandangnya berdiri di hadapannya. Air matanya menetes. Sedang pria itu, sinar matanya amat sangat marah menatap Claire.

Jim masuk dan menutup pintu. kemudian berjongkok.

"Aku kasih kamu waktu 2 minggu, untuk melepas Cerlin. Tapi jangan larang aku untuk datang kesini, apalagi untuk kabur! Ingat bukti kamu lemah! Aku bisa mempenjarakan kamu bahkan selamanya tidak bisa bertemu Cerlin"

Tangannya menghapus air mata Claire.

"Kalau perlu uang, kamu tinggal sebut berapa pun aku sanggup bayar!"

Claire menepis tangan Jim, dan segera berdiri.

"ini bukan soal uang.."

"Aku tahu, kamu memang sudah seperti ibunya, tapi kamu juga harus memikirkan perasaan aku yang bertahun-tahun mencarinya"

Claire hanya diam dan mencoba menahan emosi.

"2 minggu?" tanya Claire.

"iya dan tanpa larangan aku kesini"

"Tapi saya masih belum bisa menerima ini semua! Saya perlu waktu lebih... "

"2 minggu cukup! selamat malam"
Jim menuju pintu, meninggalkan tanpa Claire menyetujui hal itu.

Claire mematung menatap pintu yang masih terbuka itu. Hatinya terasa remuk.

Tapi...

Dia tahu ini pasti terjadi! Cepat atau lambat!

*************

Claire tidak bisa tidur malam itu, sulit membayangkan dirinya merelakan Cerlin.

Claire bangkit dari kasurnya, ditatapnya putri cantiknya itu masih terlelap. Diusapnya rambut anak itu. Claire menghela napasnya, dan merapikan rambut Brunette-nya.

Dia Melihat jam di samping ranjangnya, jam 5 pagi. Dia harus bangun untuk bersiap membuka kedainya.
************

"Ini sarapanmu sayang" Claire menaruh pancake dan susu di hadapan Marry.

"Terima kasih Mama" Claire tersenyum membalas jawaban Marry.

Tiba-tiba mata Claire melihat sebuah mobil parkir di halaman depan kedainya. Jim keluar dari mobilnya!

"Paman itu datang lagi? tapi kita belum buka kan ma? "

Dada Claire sesak dan dia Ingin berlari membawa Marry sejauh-jauhnya!

Pria itu mengetuk pintu.

Claire mengelus rambut Marry dan membuka pintu kedainya.

"Hei... aku ingin menemui anakku sebelum kerja"

Tanpa menunggu jawaban iya, dia langsung masuk dan menghampiri Marry yang bingung menatapnya.

"Selamat pagi cantik... "

"Pagi paman?" Dia Sedikit ragu menjawab.

"Ayah bawakan kamu bingkisan"

"Ayah" Claire merasa tertampar mendengarnya. Sedang Marry menatap Claire terkejut.

"Marry tidak punya ayah.... hanya mama saja"

Pria itu memberikan sebuah bingkisan dan berduduk disamping Marry.

"Kamu masih punya ayah sayang, aku ayahmu.. "

Marry diam.

"Mamamu tidak pernah bilang ayah akan datang?"

Marry menggeleng.

Jim menatap Claire dan memberikan kode kepadaku. Claire diam.

"Sayang, iya ini ayah kandungmu... Hmmm.. dia... dia mencarimu selama ini"

Claire mencoba untuk tenang. Marry awalnya bengong tapi tersenyum setelah Claire mengganguk.

"Jadi.. Marry punya Ayah dan ibu?"

Claire hanya diam. Bahkan dia pun tidak kenal dengan Jim!

"Paman ayahku.. dia ibuku?"

Jim nampak terdiam sementara.

"Iya... aku ayahmu.. dan dia ibumu. Maaf ayah baru datang sekarang... Karena pekerjaan ayah yang jauh sekali"

Claire menatap Jim.

Jim memberikan kode agar Claire bisa berbohong untuk menenangkan hati Marry. Sedang Marry terlihat sangat senang

"Ayah... Akhirnya... terima kasih sudah datang"

Marry memeluk pria itu, wajahnya tampak bahagia.

Claire pergi ke dapur dan  memberikan ruang untuk Jim dan Marry. Claire memaksakan hatinya yang terasa hancur...

***

Claire De Lune : Claire Series (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang