Claire nampak gelisah. Hari itu Jim mengajaknya untuk ikut acara dinner kantornya. Padahal dia tidak terlalu perduli dengan pekerjaan Jim.
"Haruskah aku ikut?"
Jim merapikan jasnya. Dia menatap Claire dengan dress birunya.
"Kamu kan istriku, sekali-sekali boleh kan aku mengajakmu"
Lagi-lagi alasan karena dia adalah istrinya.
"Tapi, aku takut mengecewakanmu"
"Takut?"
"Iya takut mengecewakanmu, aku kan bukan wanita berkelas. Nanti aku malah mempermalukan kamu di depan kolegamu"
"Hmm, jangan bilang begitu, kamu sangat menarik" Jim menepuk lembut jidat Claire
Baginya Claire sangat cantik dengan dress biru berpunggung rendah itu, dia nampak seperti Cinderella. Jim sangat mengaguminya.
Jim mengambil blazer di sofa. Padahal dress itu sangat pas di tubuh Claire. Tapi Jim tidak ingin orang melihat bekas gigitannya di tubuh Claire.
"Pakai blazermu" Jim memberikan Blazer kepada Claire.
"Haruskah aku pakai blazer?"
Jim menatap wajah istrinya itu.
"Di punggungmu, banyak bekas gigitanku"
Muka Claire memerah. Dia kesal dan segera mengambil Blazer dari tangan Jim.
"Maaf" Jim tertawa.
***********
Dinner malam itu diadakan di sebuah restoran mewah. Sedikit canggung, Claire berusaha selalu tersenyum ketika orang-orang menyapa.
"Kenapa semua nampak menghormatimu? Jangan-jangan kamu benaran CEO?"
Jim melirik Claire. Ekspresinya sangat lucu, karena mereka berdua sering menertawakan hal tersebut sebagai candaan.
"Hm... Mungkin film diluaran sana benar dari kisah nyata" Jim tertawa.
Claire menaikan alisnya. Sebenarnya dari awal apa pun pekerjaan Jim itu tidak terlalu penting, selama dia menyayangi Marry.
"Apakah aku terlihat baik-baik saja di depan relasimu?" Bisik Claire, dia tidak ingin mempermalukan suaminya.
"Perfect... kamu seperti putri dan aku bodyguardnya" bisik Jim sambil tertawa
"Jim" Claire mencubit lengan Jim.
"Duduklah kalau kamu Capek, aku akan menemui relasiku disana"
Claire mengangguk.
Akhirnya dia bisa meregangkan kakinya. Seumur-umur, baru ini Claire merasa tidak sanggup berdiri.
Mata Claire melihat sosok Jim sedang berbicara dengan beberapa orang di ujung sana. Wajahnya tampak serius. Dengan setelan suit itu, Jim memang terlihat berwibawa. Sisi lain dari Jim tampak sangat berbeda saat mereka di rumah.
Claire menghela napasnya. Dia merasa asing di sini atau dia lebih baik berkeliling di sekitar restoran ini.
"Mau minum?"
Seseorang berdiri di hadapan Claire.Claire menatap pria dengan suit berwarna putih itu. Oh, dia punya mata biru yang indah.
"Maaf saya tidak minum alkohol" Claire menolaknya, pria itu menaik alisnya.
"Kenapa kamu sendirian?"
"Ah suami saya sedang berada disana"
Pria itu hanya tersenyum ketika melihat sosok yang dimaksud Claire.
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire De Lune : Claire Series (TAMAT)
RomanceHallo, ini karya pertama 2018, baru sempet di upload 2021 😂 aku biarkan saja kekurangan di sana-sini. Yang mau baca lebih ok dengan 33 bab... 🥰 Bisa di cek ke KARYA KARSA 🖤 https://karyakarsa.com/Ersula/kisah-claire =============================...