Part 12

7.8K 458 1
                                    

"Apa kamu lelah?" Tanya Jim.

"Hmm?".

"Jawabannya cuma iya atau tidak Claire"

"Aku... Tidak tahu..." Jawabnya.

Jim memandangi Claire di bawah tubuhnya. Rambutnya berantakan. Baru semenit yang lalu wanita ini menikmati klimaksnya yang kedua. Jim menyukai erangan erotisnya, Napasnya yang berat, dan titik-titik keringat muncul di dahi dan dadanya.

Hampir setiap malam Jim meminta seks. Bahkan jika ada kesempatan Jim akan meminta "quickly sex", sebelum pergi ke kantor, di garasi mobil atau di meja makan.

"Kamu lelah? Tutup saja kedaimu dulu" Jim mencium bibir Claire.

Jim menarik tubuh Claire untuk saling berhadapan. Claire duduk di atas penis. Tangannya membelai pinggul Claire. Agar Jim bisa penetrasi  dari bawah.

"Slow or fast?" Bisik Jim. Jim terus mendalaminya lambat. Jim suka vagina Claire terasa mencengkram penisnya.

Claire diam. Setiap Jim menarik penisnya lambat, dan Claire menjepitnya. Dan sensasi itu sangat membuat Claire terasa terbang, tapi dia ingin dipuaskan lagi.

"Fast..."

Jim menghujamkan dirinya lebih cepat. Tubuhnya pun ingin segera terpuaskan.

Tubuh keduanya pun mencapai Klimaks. Jim memeluk Claire sekuat-kuatnya dan membasahi  Claire.

"Jim... Aku benar-benar lelah" Claire menjatuhkan tubuhnya di kasur.

"Berapa kali kamu Klimaks hari ini?" Jim menggoda Claire yang sudah terpejam kelelahan.

"... Aku mau tidur"

Jim mengusap keringat dikening istrinya itu. Dia sudah terlelap. Jim tersenyum melihatnya.

Jim mengecup kening Claire.

"Aku mencintaimu" bisik Jim.

***********

Langit tampak cerah hari itu. Dari pagi, kedai Claire mulai ramai.

Menjelang siang hanya ada beberapa orang yang duduk santai. Pelanggannya pun senang Claire telah buka kembali.

Claire menatap keluar kedainya. Tampak seorang wanita berambut pirang hanya berdiri mematung. Claire mendatangi wanita itu.

"Rere?"

Perempuan berambut pirang itu menggangguk.

"Maaf aku mengganggumu" wajah perempuan itu nampak Habis menangis.

"Bagaimana kamu tahu aku ada disini?"

"Aku mengikuti mobil Jim"

Claire menatap Rere.

"Jim sudah bilang kan, ada surat pelarangan kamu mendekati kami sejauh 500mtr?"

"Aku tahu... Aku hanya tidak tahu harus berbicara dengan siapa lagi"

Air mata perempuan itu mengalir.

"Aku tidak bisa membantu Re, tapi sekali ini masuklah aku buatkan minuman"

Rere mengangguk. Wajahnya tampak kalut.

"Minum lah teh mint hangat ini" Claire meletakan mug berisi teh di meja Rere.

Rere tersenyum.

"Claire, temani aku sebentar"

Walau ragu, Claire menurutinya.

"Apa kamu bahagia menikah dengan Jim?"

"Apa aku harus jawab itu?"

"Aku menikah dengannya yang mencintaiku tapi aku tidak mencintainya, dia menolongku Karena aku hamil dengan orang lain dan ayahku tidak setuju akan hubunganku"

Claire De Lune : Claire Series (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang