Jim meletakan salmon dan sayur di depan Claire. Claire menatap Jim.
"Aku masih kenyang Jim"
"Terakhir kamu makan siang kan?"
"Iya, tapi aku merasa tidak ingin makan"
"Mera juga telpon aku, katanya kamu hilang selera makan" Jim duduk disamping Claire.
"Entahlah, mungkin aku terlalu banyak makan tadi siang"
"Makan lah biar sedikit, Marry aja makan banyak" Jim mengedipi Marry yang duduk di depannya.
"Mama masakan ayah enak loh" Marry menyodorkan potongan Salmon, menyuapi Claire.
Claire tersenyum. Betapa lucunya Marry.
"Terima kasih sayang" Claire mengambil sendok suapan Marry dan memakannya.
"How is it?" Jim menopang dagunya sambil memandangi istrinya itu.
"Enak, kamu memang pintar masak daripada aku" Claire menyukai Salmon masakan Jim.
"Makan lah" Jim mengusap punggung Claire.
"Ayah... Kata aunty Mera... Marry mau adik" Marry membuat Claire tersedak. Claire segera meminum segelas air di depannya.
Jim tertawa mendengar permintaan Marry.
"Ayah tidak tahu, kapan Tuhan kasih adik buat Marry" Jim memegang tangan Claire. Muka Claire memerah.
"Marry mau punya adik cakep atau adik cantik"
"Aku juga ingin segera punya anak, tapi beberapa hari ini kita tidak pernah..." Claire menyenggol pinggang Jim.
"Jim... Ada anak kecil"
Marry menatap keduanya dengan polos.
"Kalau begitu besok pagi aku atur jadwal dokter kemari" Jim memainkan rambut Claire.
"Jangan khawatir, Aku sehat kok.... Cuma beberapa hari ini aku merasa cepat kenyang"
"Hm... Kita cek aja tidak ada salahnya"
"Iya pak bos" Claire hanya bisa menyetujui apa kemauan Jim.
Beberapa hari ini, Claire hanya merasa lelah dengan aktivitas di kedainya.
Hal paling penting adalah pulang dari kedai dia harus segera quality time dengan Marry. Dia tidak ingin anak itu merasa dirinya mengabaikannya. Belum lagi kalau Jim menggodanya di ranjang. Dia benar-benar kehabisan tenaga.
4 bulan pernikahannya, dia sangat bahagia dengan Jim dan Marry. Tapi akhir-akhir ini dia sadar betapa beratnya menjadi ibu, istri dan bekerja.
"Kamu mau sesuatu lagi? Buah?"
Claire menatap wajah Jim yang terbaring sangat dekat dengannya.
"Aku tidak lapar"
Jim mencium bibir Claire. Claire membalas Ciuman Jim.
"Mungkin kamu terlalu lelah jadi stress?"
"Hm... Aku berpikir begitu, mungkin di kedai terlalu menguras tenaga..."
"Di ranjang juga?" Jim menatap Claire.
Muka Claire memerah.
Jim kembali mencumbuinya, menciumi lehernya, mengecup putingnya. Padahal baru saja mereka berdua klimaks.
Claire menatap wajah Jim yang sedang menikmati dirinya. Ekspresinya dan erangan beratnya membuat Claire menyukainya. Jim memeluk Claire dan mulai memasuki dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire De Lune : Claire Series (TAMAT)
RomanceHallo, ini karya pertama 2018, baru sempet di upload 2021 😂 aku biarkan saja kekurangan di sana-sini. Yang mau baca lebih ok dengan 33 bab... 🥰 Bisa di cek ke KARYA KARSA 🖤 https://karyakarsa.com/Ersula/kisah-claire =============================...