Bab XII

2.5K 162 11
                                    

Pukul 7.00 Kst aku tiba di apartemen ku, aku pun membuka pintu utama
"Gelap?" Tanya ku karena keadaan di ruangan apartemen ini sangat gelap, setau ku, aku meninggalkan seseorang yang sangat aku benci itu, tapi dimana dia sekarang?
Aku pun menghidupkan lampu dengan memencet saklar yang ada di samping pintu utama, aku mencoba memperhatikan sekeliling

"Apa ia mencoba untuk kabur? Chii namja gay itu ternyata mau bermain main dengan ku" aku pun membuka pintu kamar utama. Tetap gelap seperti tak berpenghuni dan gorden nya pun belum tertutup sama sekali

"Kemana dia pergi? Dasar! namja gay kau tak akan bisa pergi dariku!" Emosi ku semakin meningkat ketika pemikiran bahwa dia-baekhyun bahkan untuk menyebutkan namanya saja membuat ku merasa jijik

Aku pun tak tinggal diam dan aku mencoba untuk mencari keluar ketika aku melewatkan ruang tv ak melihat seseorang itu tengah meringkuk -kesakitan, aku pun mendekat ke arahnya dan ku perhatikan dia tenga memegang kepalanya,aku mencoba mencerna apa maksudnya? Dan aku melihat di area hidung nya ada sisa darah?

"Apa dia mimisan?" Pikir ku, aku mencoba untuk menyentuh darah itu tetapi tangan ku berhenti ketika aku mendengar dia berkata ehm bukan mengigau mungkin dan semua itu membuat ku terkejut.

"Aku mencintaimu..." Igaunya, tetapi aku bingung siapa? Siapa yang ia cintai? Apa ia sangat mencintai orang? Aku pun menggelengkan kepala ku guna mengusir pertanyaan yang ada di kepala ku.

Saat ku pandangi wajah nya -kesakitan, itu yang aku lihat. Apa maksud dari raut wajah nya dalam tidur pun ia seperti kesakitan, ada apa dengan nya? Dan seketika tubuhku menegang saat ia mengatakan

"Chan.. maafkan aku, maaf jika aku telah jatuh cinta dan membuat kau membenciku, maafkan aku hiks" igaunya lagi dengan suara isakan nya. Tubuh ku menegang saat ia menyebutkan satu nama, chan? Siapa chan? Apa itu.. bukan pastinya bukan aku, aku tidak rela jika diriku ada dalam mimpinya atau dalam tidurnya sekali pun, itu tak akan mungkin

Lama aku berkutik dengan pemikiran ini aku pun memutuskan untuk kembali ke kamar karena jujur tubuhku sangatlah lelah sedari tadi aku harus menemani kekasih ku - Mina kekasih baru ku, kami baru berkencan satu Minggu yang lalu di sini di negara ini aku bertemu dengannya.
Kalian pikir aku akan membawa baekhyun ke kamar ku? Jawabannya tentu tidak, untuk apa aku membawanya dalam gendongan ku, dia namja yang 'sangat' aku benci dan aku tidak akan sudih untuk menggendong nya dengan tangan ku, biarkan saja dia tidur di sofa aku tak peduli!. Jahat? Ya aku memang jahat seperti itu lah Park Chanyeol.

Aku rebahkan tubuhku ke atas springbet ku, aku pun mencoba untuk mengistirahatkan tubuh ini tetapi saat aku hendak memasuki alam mimpi ku tiba tiba aku terbangun dengan suara berisik yang berasal dari luar kamar ku

"Suara apa itu? Apa ada pencuri di apartemen ku?" Ucap ku dengan pemikiran negatif, tentu saja tidak karena keamanan apartemen ini benar-benar berkualitas dan aku memilih apartemen ini tidak main main tentu saja tidak akan ada pencuri yang dapat masuk ke apartemen ini

Aku pun mencoba untuk keluar dari kamar ku dan aku melihat ke arah dapur ku tepatnya di depan meja counter ada dia, namja itu aku memperhatikan dalam diam apa yang sedang ia lakukan dan aku baru sadar ia tenga memasak mie instan yang tersedia di lemari dapur ku, aku pun mendekati nya dan itu membuatnya terkejut

"Apa yang kau lakukan" ucap ku dingin, tentu saja aku tau apa yang ia lakukan tetapi entah mengapa mulut ini ingin bertanya seperti itu. Dia terkejut akan pertanyaan ku, dengan tubuhnya yang menegang memberi tahuku bahwa ia sedang terkejut, ia pun memutar tubuhnya perlahan-lahan ke arah ku

"A-aku sedang memasak ramyeon.. maaf.." ucapnya pelan dengan kata maaf di akhir kalimat nya membuat ku mengernyitkan kening ku?

Untuk apa ia meminta maaf dan seharusnya aku yang merasa bersalah, pasti ia kelaparan karena sedari pagi um sehabis sarapan pagi aku meninggalkan nya tanpa memberi ia makan, tapi toh aku tidak perduli dia juga bisa masak sendiri untuk apa aku menghawatirkan nya

i'm sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang